Friday, August 30, 2013

Sang Mentari Pagi

Oh indahnya dikau sang Mentari Pagi...
Penuh wangi cahaya kekuningan bagaikan emas...
MEnghangatkan dunia yang merasakan kedinginan...
Menebar pesona indah di kala pagi menyongsong...
Engkau sibakkan tirai bagi semua bintang...
Dan menyapa sang Bulan tuk beristirahat...
Berganti jaga kembali tak kunjung lelah...
Menantikan bumi di sudut tepi Timur angin...
Burung beterbangan seraya bersorai...
Berkejar-kejaran bersama awan nan putih...
Membuat dedaunan melambai-lambai...
Segarkan hijaunya dunia dengan semaraknya...
Kasihku, yang kini menikmati pagi...
Lihatlah aku menanti pagi pun menantimu...
Di hari libur ini, wajahmu semakin terbayang...
Kerinduan ini semakin dalam padamu...
Lihatlah sang mentari pagi...
Tersenyum manis dan hangat di hadapanmu...
Pun kucerminkan wajahku di dalam senyumnya...
Pandanglah selalu dia dalam kehangatannya..
Pun aku sama menanti engkau laksana mentari..
Yang menanti pagi tuk tebarkan cahaya..
Agar semua insan dapat merasa...
Betapa besar dan kuatnya cahya cintaku padamu...
Untukmu...
Kuucapkan selamat pagi, pada bidadari tercintaku...

Seribu Kata Cinta

Oh kasih...dengarkanlah aku berseru...
Aku sayang padamu...
Sayang pada hidup dan matimu...
Kucinta engkau setulus hatiku...
Engkau kucinta hingga nafasku berhenti...
Tak henti aku melangkah demi dirimu...
Hanya cintamu, kasihku kepadamu...
Aku sayang padamu dengan sejuta kata...
Aku butuh kau dalam setiap denyut nadiku..
Aku sangat memuja keindahanmu...
Bola matamu adalah purnama di hatiku...
Senyumanmu adalah kesejukan bagiku...
Engkau pujaan hatiku, belahan jiwaku...
Sampai mati aku mencintaimu...
Tak utuh hatiku, darahku hanya kamu...
Sehilang aku dalam bayanganku..
Engkau adalah pujaan dalam nyataku...
Engkau adalah ratu dalam anganku..
Setingginya aku puja kau..
Aku cinta, dan aku sayang...
Kuserahkan semua..hanya demi engkau seorang....
Cintaku...dan bidadariku...
Aku cinta...aku sayang....

Keindahan Bola Matamu

Oh kasih, tak hentinya aku ucapkan ini...
Begitu indah dan menawa bola matamu...
Di dalam pandanganmu berjuta kasih sayang kutemukan..
Tiada satu kesedihan terpancar darimu..
Sungguh engkau matahariku yang tiada pernah redup...
Sayangku, berjuta pesona dari tatapmu itu..
Buatku selalu terpikir akan dikau...
Yang parasnya lembut bagaikan bulu domba..
Dan hatinya tulus bagaikan merpati..
Tiada matinya aku memuja engkau, kasihku...
Seribu satu malam waktuku untuk engkau...
Seribu satu tahun kuhabiskan untukmu...
Engkau tak menolak apapun dariku...
Kau begitu mencintaiku setulus hatimu...
Tak pernah kutemui bidadari sepertimu...
Keindahan bola matamu yang selalu terpancar..
Meyakinkan aku akan dikau, adinda...
Engkaulah permata hati yang terus abadi...
Selama aku hidup dan jantung berdetak...
Aku kan menatapmu selalu, dalam bola matamu...

Aura Kasih Sayang

Adinda ku sayang...
Tak seberapalah pemberian dariku...
Tak seutuh apalah selain cintaku untukmu...
Hanya hati ini yang abadi untukmu...
Selalu engkau dan engkau saja di hatiku...
Seribu kata cinta tak henti mengalir...
Terbisik melalui aura kasih sayangku...
Yang kupancarkan setiap kali kubersamamu...
Yang tersirat lewat setiap belaianmu...
Hidup dan waktuku tersisa hanya untukmu...
KEpergianmu membawakan siksa bagiku...
Namun, aura kasih sayangku tak juga padam...
Warnanya semakin pekat, karena rindu yang ada...
Aku semakin sayang dan ingin mengungkapkan cinta ini....
Pelukan hangatku menantimu, bila kau kembali...
Sayang, percayalah akan cintaku...
Selama aura kasih sayangku masih terpancar...
Aku tak henti-hentinya berpuisi untukmu..
Kutakkap lelah bernyanyi demi engkau...
Apa yang kupunya hanya untukmu, kasihku...

Kekuatan cinta

Aku mampu hidup...
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap jejak langkahku bermakna..
Karena dirimu, selalu di hati...
Bayang dan tawamu abadi meski dalam kesedihan...
Wajah dan senyummu buatku bangkit dalam kekelaman..
Aku mampu berkata...
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap kata yang teruntai begitu berarti...
Karena dirimu, abadi dalam kenanganku..
Siratan kata-kata yang terbisik darimu..
Tetap terngiang, sekalipun kau tak di sisiku....
Aku mampu bertahan,
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap gunung yang aku daki...
Tlah kutaklukkan dengan kekuatan cinta....
Kekuatan cinta yang kau berikan padaku..
Sanggup menggeser semua dari kedudukannya...
Andai kata ku tiada cinta...
Kutak berarti apa-apa di dunia..
Semuanya begitu bermakna karena dikau..
Dikau kekasihku yang berikan aku kekuatan...
Kekuatan yang mampu menghidupkan aku...

Serpihan hati yang tersisa

Serpihan hati yang tersisa ini..
Masih memiliki tempat bagi cinta yang sejati...
Namun, apakah pantas serpihan ini ditempati...
Hanya tinggal sisa dan puing yang tak berarti..
Kuterpuruk dalam keputusasaan...
Cinta ini telah rapuh di atas lubang gelap..
Menunggu saatnya jatuh dan hancur saja...
Pabila kukan terbungkam dan terdiam...
Oh...masa-masa yang indah itu...
Sirna seketika, kalaku dalam kehancuran..
Dikhianati dan tersakiti hingga hancur...
Tersisa dalam serpihan harapan ini...
Dia, sang bidadari itu...
Telah tiba dan datang diam dalamnya...
Aku terhilang dari keterpurukan..
Dia memetik setiap serpihan hatiku..
Dia, mengumpulkan bagian yang hilang dariku...
Memberikan aku kembali pada cinta yang utuh..
Dan selamanya kan kujaga dan takkan hilang...
Itu karena dia, yang telah menemukannya...
Hanya dialah, yang merasa pantas...
MEncintaiku dalam setiap serpihan..
Dan tak ingin kuterpecah lagi..
Hingga aku dan dia, berpadu dan tak terpisahkan...

Angkasa cempaka

Kilau langit membungkam segala bibir...
Tak mampu tuk katakan betapa dasyatnya...
Sebuah Jalan nirfana yang telah terbuka ...
Siap tuk diseberangi keindahannya...
Lihatlah,Tetesan hujan suci membuai dalam peluh....
Yang terkesan dalam tatanan angkasa cempaka...
Merah merona, matahari terbakar kilaunya...
Sang bulan menjauh karena panasnya mutiara...
Berkabung seluruh dunia, menjadi abu...
Dalam sisa keringat dan segalanya padu...
Berkeluh asa dalam penantian yang terakhir...
Hujan es menimpa dunia persada...
Membubuhinya dengan api surga yang memercik...
Menyapu segala dengan bah yang dasyat..
Memecah gunung, berbaur tergeser dari duduknya..
Wahai langit, timpalah kami, semua insan berteriak..
Tujuh Malaikat turun dalam surga nan suci...
Bawa tujuh sangkakala tuk sgera ditiupkan...
Saatnya dunia runtuh dan jatuhkan hukuman..
Sang Kuasa melihat para hakim yang siap mendera...
Dan para insan ketakutan dalam gelapnya dunia...
Sangkakala berbunyi dengan langit yang menggelegar...
Segalanya hancur berkeping dengan tulah tak berdaging...
Kerasnya besi luluh karena urapan sang Khalik..
Tlah berkata dengan bijak, Bertobatlah wahai manusia...
Namun insan senang akan gelap, dan selamanya di sana...
Hingga dunia hancur berkeping, dan surgapun tersingkap..
Semua jiwa yang menantinya, mencari diadalam cinta..
Dan Tuan itu, mencintai mereka bagaikan ibunda..
Dan jadikan mereka terlahir, tuk suci bagaibayi...
Tuk selamanya, dalam bumi yang telah diperbarui..

Luluh kerena cinta

Ego dan keras, itulah aku..
Aku sang lelaki yang sadar akan kelemahanku...
Aku tak mampu berdiam, sekalipun orang berkata...
Telingaku tertutup, bagi orang yang berbisik...
Semua bagiku sampah dan caci makilah bagi mereka...
Hatiku keras bagaikan baja...
Sekali terhantuk, kan berbunyi lebih keras..
Tak mudah remuk sekalipun diadu...
Kumuntahkan semua kekesalan...
Sedaripun tak terpikir orang lain kesakitan..
Bintang itu turun dalam peraduannya...
Membawa sebakul cinta hanya tuk padamkan amarahku..
Kupandang dia yang begitu halus bagaikankapas..
Elok nan rupawan, sekalipun hanya sekali pandang...
Hatiku sedikit mencair dalam setiap nadanya...
OH... aku luluh lantah bagaikan air...
Aku terjerat dalam setiap katanya yang menggoda...
Paras dan wajah sempurna, buatku padam,..
Api amarah dulu, manakan gerangan....
Semuanya berubah karena si pujaan hati....
Hatiku berubah, dari besi menjadi lidi..
Mudah patah karena sekali ucapannya...
Wanita yang penuh kasih sayang dan kelembutan..
Membuat jiwaku yang keras bagai karang...
Tlah lembut pula sepertinya hanya dalam cintanya...

Bebaskan aku dari serabut asa

Peluh dan kesah mendera dalam dada...
Indahnya cinta terdahulu tlah kurasa sirna..
Bayangkanlah wahai sobat...
Aku terjerat dalam kebohongan...
Dia yang mengatasnamakan cinta tlah lari...
Lari dari jiwaku yang menantikan cinta ini..
Aku haus...begitu lapar akan cinta..
Cinta sejati yang tak kunjung kutemukan...
Terjebakku di dalam serabut asa...
Dan takkan sanggup kubertahan dari ini semua...
Selama aku terperanjat dalam kegelapan malam..
Aku terbangun di malam hari..
Dan tertidur di siang hari...
Mengapa? Mengapa dunia merubah hariku...??
Semua yang indah tlah direbut oleh si Jahat...
Aku runtuh dalam keputus asaan dan kegelapan...
Aku ingin bangkit kembali..
Mencari dalal terangnya cinta..
Sedari dulu belum jua kurasakan kehebatannya...
Dan buatku semakin terjaga bilaku terlelap...
Lepaskanlah...bebaskan aku dari serabut asa ini..
Agar ku jua merasakan betapa indah arti sebuah cinta..

Jeritan dalam kebahagiaan

Kuberteriak....dalam kebahagiaan....
Oh...............cintaaaa...........
Engkau tlah hadir dan mengisi ruangku..
Ruang yang kosong dan gelap ini..
Betapa indah Tuhan ciptaan yang kauberikan...
Buatku sadar...tanpa dia kutak bisa hidup....
Kumenjerit....menggema dalam keheningan...
Jiwaku damai dengannya...cinta.............
Engkau tlah menjadi kekasihku...
Dalam setiap hariku yang penuh cobaan...
Kita lalui bersama, walau banyak rintangannya...
Kekuatan kita bersama, yang jadikan kita mampu...
Ah......cintaku bersemi...
Bagaikan taman di surga langit..
Aku berbungan dan bertebaran wangiku...
Aku memegang tangannya dan memeluk dia...
Kukecup dia dalam setiap nafas...
Dia, dia yang berikan aku bahagia...
Kuterpejam dalam indahnya cinta ini.....
Sejuk kurasakan bila terus mencinta..
Sampai akhirnya, jeritan itu berakhir...
Dan aku kan menutup mata dalam lembaran hidup...
Aku kan menangis pilu, karena perpisahan...
Hanya maut yang memisahkan cinta...
Tapi memori dalam roh ini...
Takkan terhapus, bahkan jiwa ini terpadamkan...

Bunuh aku bilaku mendua

Sayang....kukatakan ini padamu..
Rasa sayangku yang memuncak hanya untukmu...
Yang tingginya melebihi langit...
Yang dalamnya lebih dalam dari lautan...
Sumpah setia yang takkan kuingkari padamu...
Setiap jengkal nafasku adalah nafasmu..
Seribu detak jantungku semuanya milikmu...
Cinta dan sayang ini adalah hartamu..
Jangan pernah kau ragukan akan cintaku ini...
Aku sayang dan cinta mati padamu...
Bukan dalam permainan, tapi dalam kenyataan..
Tak hanya sekedar kata-kata saja kuucapkan...
Kupenuhi janji setia dalam ikatan kelingking kita..
Dan aku kan setia dalam masa-masa hidupku...
Dan berjanjilah padaku tuk setia seperti daku...
Jangan berpaling, aku jua tak pernah beranjak...
Namun ingatlah ini sayangku, akan sumpahku....
Jangan sungkan bunuh aku, bilaku mendua..
Dan kutakkan rela, bila kau menangisi aku karena ini..
Aku cinta dan amat cinta padamu...jangan lepaskan aku..
Dan semuanya ini, menjadi sempurna karena ada kamu...
Sempurnakan aku, dan sumpahku akan kupegang...
Selamanya...........

Angur cinta memabukkan

Oh...aku di mabuk asmara...
Aku bernyanyi tak henti setiap hari..
Aku menari-nari tanpa perduli...
Kuberkata-kata indah karena mabuk..
Oh...gilanya aku karena cinta...
Aku tlah minum anggur itu...
Merah merona dan menggoda rasa...
Kucicip hanya setetes saja..
Dan mabuknya, begitu dasyat kurasakan...
Oh...betapa nikmatnya anggur cinta..
Setiap waktu kutertawa...
Setiap massa aku bergembira...
Menari-nari bersama bidadari..
Yang tak pernah lelah minum bersamaku...
Aku mabuk akan cinta...
Selama aku masih mabuk dalam cinta...
Kutakkan berhenti menggilaimu...
Karena indahnya buatku mati raga...
Dan selama cinta, aku kan mabuk asmara...

Bantang kejoraku

Oh sayangku..
Malam ini semakin larut...
Tiba lagi saatnya kita beristirahat..
Sejenak berdiam dalam keheningan...
Tuk nikmati malam ini bersama bintang..
Lihatlah ke dalam hatiku...
Ada bayang dirimu yang bersinar...
Bagaikan bintang kejora dalam dadaku..
Kau tenangkan aku, sejukkan hatiku...
Selama cintamu ada...
Kasihku selalu abadi hanya untukmu...
Selalu sinari dalam kegelapan..
Dan berkelap-kelip dalam peraduannya...
Sayangku, pejamkanlah matamu...
Dekaplah purnama di sisi bantalmu..
Dan genggamlah bintangku dalam senyuman...
Sejenak pelankan nafas dan terlelaplah..
Bintang kejoramu selalu terang..
Dan kupandang slalu saatku terpejam...
Cahaya rinduku memancar darimu...
Demi menanamkan rasa sayang lewat tidurmu...
Aku cinta kamu sayangku...
Selamat tidur...Moga mimpi indah...

Rindukan Suaramu

Oh gadisku....
Begitu lama tak dengar aroma manjamu...
Begitu lama tak mendengar candamu...
Aku di sini menantimu dalam kerinduan...
Sayangku, aku begitu larut dalam rasa kangen..
Tuk selalu peluk engkau dalam malammu...
Tuk menjagamu dalam gelap mataku...
Kuingin kau selalu di sisi tak jauh dariku...
Kubegitu dambakan engkau kembali...
Dan hapuskan diriku dari dunia penantian...
Agar kau bawa daku ke dalam sisi cintamu...
Hingga kulega dalam kehausan ini..
Cintaku.. gadis manisku...
Dengarkanlah slalu rasaku ini...
Sekalipun aku tlah lama tak berkata padamu...
Cinta ini slalu menjagamu...
Aku tak lepaskan genggaman sayangmu..
Kuharapkan kau selalu peluk cintaku...
Supaya aku tetap dalam pengharapan..
Akan kembalinya engkau tuk bercerita...
Sungguh sayangku..
Aku begitu merindukan suaramu..
Datanglah kemari duhai adinda..
Segarkanlah aku dari kekeringan ini...
Cintaku, hanya padamu, manis...

Mimpi bersama bidadari

Oh bidadariku...
Aku terlalu lelah tuk bangun..
Kuingin selalu tertidur dan bermimpi...
Pecah kalbuku dalam pesona dirimu....
Kau begitu cantik dan indah....
Sekalipun hanya dalam mimpi kau terjamah...
Engkau tak habisnya pesona buatku...
Tiada kuingin terjaga dari mimpi indah ini...
Mimpiku bagaikan kenyataan...
Selayaknya dunia nyata, kau mencinta..
Aku dalam pelukan kasihmu terdiam menatapmu...
Matamu penuh sinar kasih, menegakkan aku...
Kita berlari di sekitar kolam surga..
Bersama terbang kian ke mari...
Melonjak dalam keindahan dunia...
Yang penuh cinta tiada akhir..
Sayangku, aku ingin terus terpejam...
Engkau bidadari bawakan bahagia...
Tuk selamanya kan aku puja...
Hingga kusiap terjaga dan bermimpi lagi bersamamu...

Basuhkanlah lukaku

Kasih, Lihatlah aku di padang yang suram ini...
Aku terluka penuh bercak yang tak terhapus...
Bergulir berjuta darah jatuh menetes...
Menghempas hatiku yang tak kunjung sembuh...
Kasihku, basuhkanlah lukaku ini...
Gantilah darahku dengan cintamu...
Karena kutlah tak lagi bisa merasa...
Keindahan dunia yang orang lain rasakan..
Sisi terangku hampir padam..
Kutak mampu lagi buat warnaku merona..
Kutak mampu lagi tuk menatap langit biru...
Dengan apa lagi aku harus berkata, sayangku...
Mereka yang dulu tlah membuatku kecewa...
Menjual cinta dalam segala keuntungan...
Merobek semua lukaku yang tlah mengering..
Apakah salah bilaku mencintai, sayangku??
Kasihmulah yang buatku hidup,duhai sayangku...
Kemana arahku tlah kau temukan pencariannya...
Persembunyian hatiku tlah kau singkap...
Dan kau panahkan pelita cintamu yang terang...
Kau berikan aku kesejukkan...
Hingga berjuta cerca di tubuh hati ini lenyap..
Serukanlah duhai sayangku, katakanlah...
Bahwa kau cintaiku semata karna ketulusan..
Kutak perlu pengakuan akan bibirmu sayangku..
Hanya kejujuran yang sekecil biji gandum..
Bisa buatku tersenyum menatap dunia...
Bangunkan aku dari ketiduran panjang ini..
Sembunyikanlah aku dari luka lama sayangku..
Jangan biarkan lagi tubuhmu melukaiku...
Kukan mencintaimu dan berikan dikau terbaik..
Sepanjangku hidup, dan takkan sirna cintaku ini...

Kenangan indah

Duhai kasihku...
Teringatku kembali akan dikau di sini..
Kala kita masih bersama mengungkapkan rasa...
Kuterpana dan merindukan engkau kembali...
Tak sepatah katapun kulepaskan daripadamu...
Kalimat-kalimat cinta terindah dari hatiku..
Selalu terbuai dalam kerangka asmaramu....
Oh, kasih...
Suaramu yang halus bagaikan desau anginkurindukan..
Parasmu yang elok bagaikan pelangi aku impikan...
Semua yang ada padamu membekas dalam jiwaku...
Seakan ukiran terdalam kauciptakan abadi...
Tak satu jua bagian yang hilang tentangmu..
Aku sungguh sayang dan cinta mati padamu....
Sayangku, mampukah engkau bertahan sayang...
Engkau yang ada di seberang sana...
Selalu kunantikan dengan sejuta rasa...
Yang malam selalu kuimpikan..
Dan siang selalu aku lamunkan...
Sayangku, kisah kita tiada sempurna..
Karena sang waktu pertemukan kita sekejap saja...
Kuingin kau kembali lagi..
Bersamaku selalu, dan ciptakan surga kita...
Yang jadi peraduan hati, bagi kita berdua...
Selamanya......
I love you...
Friday, August 23, 2013

Suaramu hidupku

Oh bahagianya diriku duhai kasihku...
Engkau tetap hadir dalam kesedihanku...
Kau sapa aku lewat suaramu...
Engkau memanggilku begitu hangat...
Dan segarkan dahagaku kembali..
Aku merasakan gairah yang bergejolak..
Gairah hidup untuk mencipta kata...
Sejuta makna dalam puisi yang indah...
Hanya untukmu... dambaan hati ini...
Kini dan sepanjang masaku..
Oh Kasihku... suaramu adalah hidupku..
Aku bisa mati jika sedetik saja tak mendengarmu..
Aku kan goncang bila tiada sapamu kurasakan...
Tak dapat kubayangkan bila tak ada kamu...
Aku akan mati dalam kesunyian seperti bangkai hidup..
Sesuatu yang hilang kembali muncul...
Menyerupai dirimu yang bagaikan peri hatiku...
Selalu menenangkanku dengan tawamu...
Kata-katamu yang manja menawanku..
Tak cuma sedaging, merasuk pula ke tulangku...
Sayangku, engkaupun tau akan cintaku..
Aku tulus dan sayang pada dirimu..
Jangan pernah meragukan aku.. aku adalah milikmu...
Dan jangan biarkan bibirmu terkatup padaku...
Katakanlah, sepatah kata saja menguatkanku...

Keagungan cinta sejati

Cinta yang kurasakan adalah keabadian..
Tetap membekas sekalipun tak bertemu..
Rasa cinta yang menumpuk menjadi rindu...
Membuatku yakin padamu sang pujaan hatiku...
Oh ratuku, kekasih hatiku...
Selaksa darah ini kucurahkan...
Demi engkau yang aku sayangi...
Kurelakan semua yang aku miliki...
Engkau selaras dalam setiap nafasku...
Mengalir deras bagaikan sungai kehidupan...
Yang menghanyutkan aku jauh ke hulu cinta..
Tenggelamkan aku di dasar hatimu...
Sejuta bintang yang bertaburan...
Mampu kuserahkan sekalipun kutak punya sayap...
Hanya keagungan cinta sejati yang membuatnya...
Dapat berlaku segala kemustahilan untuk kita...
Percayalah duhai sayangku...
Selama abadi rasa percaya kita ini...
Hati kita kan tetap mencintai hingga akhir...
Bertahanlah, dan aku kan memopong dari lelahmu..
Jangan serahkan pada nasibmu, sayang...
Serahkanlah semua di tangan kita...
Semua terjadi karena besarnya keagungancinta...
Dan harap kita semua, terjadilah apa adanya...

Nirvana hati

Kutemukan sosokmu yang tlah lama kucari..
Paras indah yang terpancar dari hatimu...
Seindah cahaya mentari ketika terbit...
Seterang purnama ketika menatap malam..
Nirva hati yang tebarkan cinta dalam hatiku...
Sebercak kasih yang kau tandakan di dahiku..
Menyudahi akhir penyesalanku selama ini...
Cinta dalam nirvana hati terbangun kembali..
Tuk meraih berjuta sayang yang beterbangan...
Bagaikan kunang-kunang dalam kegelapan...
Sejuta makna bagaikan untaian mutiara..
Merasuk lewat bisikan dari bibirmu, kasihku...
Begitu lembut dan penuh perhatian yang besar...
Tak terlukiskan bagiku akan keabadiannya...
Begitu dasyat luar biasa sedari akal budiku...
Kekuatan itu terpancar erat dalam dagingku...
Menjadikan rantai kehidupanku tersambung lagi...
Mengait dengan untain satu dengan yang lain...
Bagaikan cakrawala yang tak lepas dari duduknya..
Oh Nirvana hati...
Tutuplah hatiku dari keindahan yang lain...
Biarkanlah cintanya terkunci dalam hatiku...
Agar dia menyadari, betapa aku cinta padanya...

Bidadari purnama

Seelok parasmu terpampang di angkasa...
Yang selalu terangi malam bersama bintang...
Engkau pelipur sedihku, selalu temani aku..
Sekalipun kau berada di angkasa..
Aku tetap menatapmu bersama indahnya malam....
Oh bidadari Purnama...
Engkau sungguh elok tak tertandingi..
Sisi hatikupun kau terangi pula...
Tak sungkan-sungkan kau cintai aku begitudalam...
Sungguh, aku begitu sayang engkau bidadariku..
Tak seberapa waktu merajut benangnya...
Kau tetap tinggal sepanjang nafasku ini...
Berdetak jantungku hanya lewati sayangmu...
Dan menggapai dasar hatimu yang lembut...
Kemerduan suaramu, mempesonaku...
Bidadariku, kekasih pujaanku..
Bernaunglah dalam malam hati di dada...
Terangilah sudut gelap yang mencekap..
Carikanlah bagian jiwaku yang hilang...
Yang kutau, hanyalah engkau yang miliki...
Selama sinarmu tetap ada...
Awan hitam itu kan kusingkirkan...
Dan kau kan jadi intan dalam petiku..
Tak kuperlukan dari keremangan pelitaku..
Cukuplah cahaya lembutmu buatku tenang...

Insan malam bersurai

Dengarlah wahai manusia..
Jangkrik dan hewan malam bersurai..
Menyambut saat-saat lelap kita...
Berarak-arakan dalam nyanyiannya...
Sungguh malam yang syahdu..
Membawa sejuta sepi di hati..
Menyejukkan dalam kekalutan...
Keresahan hilang dalam kelelahan raga...
Dengarkanlah..dengarkanlah...
Suara malam menjelma dalam alam..
Bersahut-sahutan satu sama lain...
Jadikan sepi bagaikan keramaian...
Indahnya bintang yang merekah...
Menambah milyaran pesona di langit..
Buat insan malam makin berpekik..
Dalam lengkingan yang merebah...
Lelah dan asa, cukuplah sudah...
Berganti dalam segala nuansa..
Menutup lembaran emosi hari ini..
Menyimpan sementara di balik bantalmu...
Dengarkanlah selalu...
Insan malam bersurai...
Demi lelah dan lelap kita..
Takkan mengusik tidur kita...

Sayangku, good night

Siang berganti malam seiring waktu...
Berganti dan berganti dalam selarasan...
Engkau yang seharian dalam kelelahan..
Tiba lagi saatnya tuk memeluk gulingmu...
Selalu berdoa dalam kepasrahan hari ini..
KEsudahan yang berlalu biarkanlah berlalu..
Saatnya tuk menutup lembaran lama...
Sambil menunggu, kita baru terbuka lagi...
Sayangku, lelaplah engkau dalam tidurmu..
Usah gelisah dan tetap percaya..
Doakanlah agar kita tetap saling menjaga...
Jangan sampai angan dan rintangan menghadang semua..
Sekarang tertidurlah...
Izinkan aku masuk dalam mimpimu..
Tuk selalu menjaga dikau dimanapun arahmu..
Agar indah selalu semua mimpimu ...
Good night..esok nan cerah segera menantimu

Bahagia menjadi pacarmu

Sungguh, aku begitu bahagia...
Kudapatkan pacar yang setulus merpati..
Pengertian seperti sang matahari..
Dan menyejukkan hati bagaikan air..
Oh...begitu indah tiada duanya..
Keluh kesa tak pernah kudengar darimu..
Kau begitu ceria bagaikan langit biru..
Engkau selalu tersenyum dan manis..
Keelokanmu buatku tak henti terpana..
Aku gila akan dirimu, kasihku....
Begitu besarnya cintaku ini padamu..
Tak dapat menandingi besarnya dunia...
Dadaku telah terisi penuh dengan namamu...
Hatiku telah terpaut dalam jemarimu..
Menggenggam ketulusan dan menyimpannya...
Oh...betapa bahagianya menjadi pacarmu...
Engkau begitu sayang padaku...
Kau pun begitu sayang kepadaku..
Apa yang kurasa, kau rasakan pula..
Seakan hati kita berdua tlah jadi padu...
Kurasakan memang inilah cinta sejati..
Kau telah hentikan pencarianku..
Kutak mau bermain dalam kepalsuan..
Indah cinta yang telah kuberikan..
Seyakinnya, adalah sejati dalam benakku...
Engkau pacarku terkasih...
Selamanya aku sayang kamu...
Rinduku adalah rindumu..
Kupuja kau...dan takkan pernah kulepas...

Canda dalam cinta

Senyummu..senyummu oh kasih...
Seindah...seindah pelangi di langit...
Candamu, tertawakan kepahitanku..
Manisnya dirimu, buatku terasa..
Hambarku sirna, dan putihpun berada..
Tawa kita pecah dalam kebersamaan...
Sekecil nyengir aku cibirkan..
Ketulusan senyummu lebih kuutamakan..
Kental kentara bagaikan adonan..
Ya...adonan cinta kita berdua..
Kasih sayang tak harus berlebihan..
Cukup cium dan sayang kau abadi...
Belaian kasih menggerayang rambut..
Buktikan tulusnya rasa yang tercipta..
Dalam aroma canda yang cairkan suasana..
Ikuti suara hati kita ini...
Bergema dalam sempitnya ruang hati..
Melebar pembuluhku dalam kegemasan...
Sempurnanya lengkung bibirmu itu..
Memejamkan mataku akan silaunya asmara...
Oh..dunia, canda dalam cinta..
Cintamu terpancar dalam canda..
Kita bersama meskipun terpisah..
Kata-kata indahlah buatku aman...
Menjaga hatimu dari sgala gundah...

Dunia kelabu

Badai itu datang menyergap..
Menangkap sukacitaku akan masa ke masa..
Dunia tersingkap dalam seribu kiasan..
Terhening dalam sepi, sunyi mencekam...
Dunia kelabu dalam dimensi nyata...
Berbaur menjadi satu ibarat air...
Jadikan semuanya memudar dimakan ragu..
Yang tak kunjung hilang dengan skali sapuan..
Sang Kalik yang Maha bijaksana berkata..
Pergilah wahai nafas persada..
Hilangkanlah kekalutan dalam benakmu..
Akankah kerisauan itu hancurkan dirimu..
Sejatinya cinta kan terus mengalir...
Bagaikan hujan yang tak kunjung kering...
Dengan tetesannya yang terserap ke jantung...
Hingga kau kan tau, dunia dapat bersemi lagi..
Antara gelora dan damba, kita berada..
Sekali angin memutar arah haluan..
Kau takkan pernah lari dari asalmu...
Tak sekalipun sesuatu, hilang dari padamu..
Cinta dalam dunia, memberikan warna..
Sekalipun hitam putih itu terjadi..
Dunia tetap kelabu bagaikan debu...
Mencoba berdiri, engkau pasti berdiri..
Sayangilah orang sekitarmu..
Seperti ibu merawat anaknya hingga dewasa..
Agar cinta itu tidak merubah warnanya..
Bukan jadi kelabu, malah jadi smakin indah...

cinta tak akan berkesudahan

Embun menetes titian di pagi hari..
Melekat pada dedaunan hijau di ranting..
Angin sepoi menggoyang bentuknya yang halus..
Berpadu antara satu titik dengan titik lainnya...
Keanggunan setitik embun berjuta kerasa..
Siapapun yang dijatuhinya, kan terasa sejuk..
Tak ada lagi rasa dahaga akan kegersangan..
Karena dia datang membawa 1001 kelembapan...
Setitik cinta datang di hati stiap makhluk...
Sekalipun tak merasa, dia hanya sebuah titik..
Pun bila ditatap, kecilnya tak berarti..
Adakah keindahannya terpancar dari bentuknya..??
Walau hanya setitik saja...
Kau takkan tau bila mencoba merasanya..
Cinta berbaur antara satu dengan yang lain..
Menjadi air yang sejuk melebihi udara pagi...
Cinta sajalah yang bawakan ketenangan..
Kegundahan hanya kerikil saja di kakinya...
Membuat indah dalam segala penantian...
Sekalipun cerca menghadang perjalanannya..
Kekuatan cinta yang hanya setitik embun...
Melebihi amarah yang sebesar dunia...
Tak sungkan kau merasakan anugerah itu..
Sebayangnya, semuanya tiada sia-sia tercapaikan...
Kelu...merajalela..hentikanlah..
Sudah saatnya kita saling mencinta..
Biarkanlah angkara murka meluap dari periuknya..
Selama embun terus menetes, cinta tak akan berkesudahan...

Dewa asmara

Wahai manusia...pandanglah dirimu..
Jiwa yang tenang dalam kebingungan..
Mulai meronta dalam misteri cinta..
Sanggupkah engkau katakan padaku..??
Siapa gerangan cinta itu tercipta..
Adakah dia yang lebih besar...
Selain Gusti yang bertakhta di atas sana..
Menurunkan hambanya yang agung...
Tuk mengisi dunia dalam kebahagian..
Melalui titisan dewa asmara yang membahana..
Panah dan tongkatnya terangkat dari tangannya...
Tuk memukulnya dalam kepala hati insan manusia..
Supaya mereka sadar, oh.. cinta turun bagidunia..
Mencintailah kalian semua, bukan dengan kepalsuan..
Berhari berkata, tak kunjung jua mendengarkan..
Bunga yang bertebaran, kau ambil dari tangkainya..
Merahnya kau hirup tuk membuai sang pujaan..
Indahnya bukan? Cinta itu menjelma dalam hatimu...
Disayangkan sungguh, bagi mereka yang berbohong..
Menjadikan cinta, hanya tuk main-main di dunia...
Seketika sajalah umurmu berada..
Seketika jualah cinta itu dapat engkau rasakan...
Terjagalah dari ketelanjanganmu itu, manusia..
Sadarlah... carilah cinta, bukan kesenangan...
Atau aku segera kembali, dan lenyap sajalah cinta...?
Rebahkanlah dalam sandaran hatimu...
Hilangkanlah pandanganmu yang bertolak dari hidup..
Hidup sementara bukan berarti bebas bercinta...
Karena cinta hanya membahana bila kau tau maknanya..
Sejenak terpikir...benakmu adalah kekosongan...
Sedari itu, akuilah bahwa engkau mencinta..
Jangan bertolak dari jalanmu di depan...
Tataplah matahari dari Sang Khalik di atassana...
Katakanlah...atas nama Dewa Asmara...
Kau mencinta karena itulah ujudmu di dunia...

Cinta tak memaksa

Ntah apa kata mereka yang merasa kehilangan...
Cinta itu begitu memaksa mereka tuk merasa..
Hilangkan maksud utuh yang sesungguhnya..
Dan rasakan malu bergerak dalam darah...
Hingga keluarlah cerca akan cinta yang suci..
Sadarlah kawan...para pencinta..
Sekalipun cinta hingga di atas dahimu..
Dia tak mau memaksamu merasakan hatinya..
Kekuatannya yang misteri jadikan semuanya..
Kelemahan manusia yang menutupinya..
Cinta tak pernah kenal rasa malu..
Sekalipun dia berada, hati manusia yang jadikannya..
Rasa besar tuk ungkapkan semua, terpenggal jua..
Karena bibir manusia yang lemah tuk berkata...
Membuat ragamu terpaku tuk ungkapkan cinta...
Keberadaan cinta takkan memaksamu mencinta..
Keberadaan cinta bukanlah ciptakan dusta di bibirmu..
Tapi membuat seuntai kata mesra yang dasyat..
Tak menandingi keindahan alam yang rayaini...
Karena cinta adalah keagungan segalanya...
Pasanglah wajahmu...
Luangkanlah sedikit saja masa-masa tuk mengabdi..
Dalam pencarian cinta yang sungguh-sungguh cinta..
Walaupun cerca dan makian tercipta karenanya..
Jangan katakan cinta itu menahanmu...
Cinta adalah kebebasan...
Di mana rasa sayang berada, suaranya menggema..
Cinta adalah ketulusan...
Seperti kapas yang putih, cinta begitu suci...
Sucinya kebebasan cinta, tak membuatmu terpaksa...
Tetaplah cinta dan rasakan dia membaur..
Menjadikan 2 insan berpadu menyatu...
Seperti kamu semua yang telah merasakannya...

Pujaan hatiku

Oh gadisku...pujaan hatiku..
Engkau membaur lagi dalam keheninganmu..
Aku di sini begitu kesakitan tanpamu..
Kepergianmu, bagaikan 1000 tahun terasa..
Aku rindu dikau tiada terperih...
Engkau tulus mengajari aku..
Akan makna cinta yang sesungguhnya...
Yang penuh kasih sayang dan keindahan..
Ciptakan berjuta kata yang tulus....
Melalui rupamu yang teramat baik...
Aku sayang engkau begitu dalam....
Dan lihatlah manusia tertawakan aku..
Karena mencintaimu adalah keindahan bagiku...
Kau anugerahku yang terindah...
Yang menghanguskan jutaan kegundahanku..
Engkau kekasihku yang terbaik...
Buatmu tersenyum, adalah kebanggaanku...
Aku kan mati bila melihat dikau menangis..
Air matamu begitu suci tuk dideraikan...
Sungguh, takkan kubiarkan hal itu terjadi..
Sayang...cintailah aku selalu...
Hingga nyawaku tak berarti lagi..
Dan ditarik dalam peraduan-Nya..
Jangan merasakan kesepian...
Kasihmu ini, kan menjaga hingga tetes darah terakhir..

Matahari dan bulan

Engkau bulan... dan aku matahari...
Kita berbeda tapi kita satu...
Tanpa cahayamu,malam adalah gelap...
Tanpa cahayaku,siang adalah malam...
Begitu jauh jarak namun tetap bersinar..
Engkau adalah pantulan cahyaku...
Bersama bintang, jadikan perhiasanmu..
Sekalipun kutak pernah temui malam..
Dari jauh engkau tetap menyapaku..
Katakan bahwa malam telah tiba...
Tanpamu, waktu dan kehadiranku tak ada..
Aku cuma bola sinar apa adanya...
Tiada istimewanya, dan tak terpandang...
Engkau pantulanku, warnaku terlihat..
Hingga kuberarti bagi semuanya di dunia...
Andaikan matahari dan bulan bersatu...
Sungguh indah rasanya menerangi dunia..
Dalam siang dan malam slalu bersama..
Tiada gelap kan menguasai bumi...
Duniapun jadi milik kita....
Oh...angan menertawakanku..
Sesungguhnya matahari dan bulan slalu terpisah..
Namun, engkau bulanku...
Penantianmu kutunggu hingga kita bersatu...
Dan penuhi alam dengan sinar kita berdua..

Cinta bukan sebatas umur

Seuntai kata yang kini masih membelenggu...
Membuat hati ini terjerat dalam kebimbangan...
Kadang-kadang keluh kesahku membahana..
Dalam setiap kata yang kunjung memberat..
Wahai pujaan hati...
Taukah engkau, seluruh bintang kuraih untukmu?
Tak hanya bintang, bulanpun akan kupetik..
Segalanya kan kuraih sekalipun besar deritaku..
Karena engkau begitu kupuja dalam hatiku...
Tak hilang semua duka ini mendera...
Demi mendapatkan kasih dan sayang darimu...
Selama kau masih diam terpaku..
Seumur hidupku tiada sempurna kutemukan..
Engkaupun tau, bahwa cinta tak melihat batasan...
Sekalipun umur mengusik benakku tuk menggapaimu..
Jauh membedakan antara engkau dan aku...
Sungguh tak adil hal itu jadikan pemisah antara kita..
Kukerahkan segenap jiwa dan ragaku untukmu...
Tuk terus memohon cinta suci darimu..
Kupun yakin pada sang waktu yang menemani...
Kan ada jawaban pasti akan keresahan jiwaku...
Pujaanku... dewiku....
Dengarkanlah bisikan cinta dalam nadiku...
Hingga berderai seluruh darahku..
Akan membuatmu mengerti betapa besar cintaku padamu..
Selaksa pengertian, aku pasrahkan kepada Yang Kuasa...
Kuingin engkau jadi sinar hatiku...
Yang selalu terpancar tuk terangi aku..
Aku memuja engkau... dan selamanya memujamu...
Jangan ada lagi alasan terselubung di batas usia...
Karena kusungguh tulus menginginkan cintamu...
Terimalah hatiku...
Dan janganlah hiraukan aku....

Kata berjuta makna

Sederet kata kuuntai bagaikan rantai...
Laksana kaca dalam setiap emosi..
Kubercermin dalamnya tuk mengisyaratkan...
Adanya makna tercipta dari itu semua..
Selaksa sayang kulayangkan di atasmu...
Tuk selalu bernaung dan menjaga hatimu...
Keagungan cinta itu, membahana begitu abadi...
Hingga lepas dalam ungkapan merdu..
Yang dapat kau dengarkan dari bibirku...
Untaian kata berjuta makna ini..
Tak sekedar tercipta hanya ciptaan saja..
Melambangkan gairah asmara di dada..
Dan meluas tanpa daging ragaku...
Tiada henti berhembus dalam nafasku...
Seindah matahari yang bersinar..
Cintaku memancar dari ufuk Timur...
Abadi tanpa pernah beranjak ke Barat...
Dan takkan padam dimakan sang waktu...
Biarkanlah orang-orang tak mengerti..
Apa saja yang kusuratkan di bait cinta...
Itu semua kuciptakan hanya tuk sang kekasih..
Dia sajalah yang tau maknanya...
Tak bersalah, para pencinta mencari maknanya..
Bila kesungguhan hati menyertaimu...
Jangan sungkan tuk mencarinya...carilah...
Dan kau kan temukan arti cinta itu..
Sesekali saja tuk mengerti...
Dan selamanya jangan selalu tau...
Agar hatimu tak terasa terusik dalamnya..
Cinta yang tercipta dalam pancaran...
Setiap untaian kata yang mempunyai seribu arti...

Cintaku memanggil

Derai air mata telah kutumpahkan pada dunia..
Jiwa dan ragaku sudah kebal dalam keputusasaan..
Semuanya mengalir adanya dalam barisanwaktu..
Buatku semakin mengerti, derita dunia itu hitam...
Keresahan yang tak kunjung mereda...
Perlahan-lahan lenyap ditelan angin misterius..
Suara apa gerangankah memanggil hatiku...
Menjeratnya begitu kuat, hingga kutakmampu..
Tak mampu berjalan dengan kedua tumitku..
Jalan begitu rata, namun hidup ini berkelok..
Kesedihan telah merubah perjalananku..
Buatku ingin berpaling dan berbalik tuk kembali..
Haruskah kuhentikan ini semua?
Tanyakan sejuta pesan dalam palung hatiku..
Suaranya terdengar kembali..
Memanggilku tuk tebarkan benih ke segaranya..
Sebutir cinta yang kugenggam, dapatkah hidup?
Pasrah dan doa sajalah yang aku andalkan...
Daripada kuharus bersedih karena cintaku mati..
Aku melepas inginku tuk tiada cinta..
Tapi dia memanggilku, dan kutak kuasa lagi...
Biarkanlah saja, cinta ini meletakkan sayapnya...
Pun matahari kan tunjukkan yang sebenarnya..
Pabila cinta memanggilku tuk kembali pulang..
Aku kan datang padanya dan tinggal untukselamanya...

Ada cinta disebalik wajahmu

Sungguh indah kedua bola matamu..
Yang mampu menatapku tanpa berkedip..
Menatapku penuh perhatian yang tersirat..
Tlah lama kudambakan sosokmu itu...
Sosok yang indah dan sempurna di mataku...
Kulihat kasih sayangmu terpancar..
Melalui senyum dan candamu...
Hingga aku tak dapat berkata...
Betapa engkau penuh dengan cinta..
Di balik aura wajahmu yang menawan..
Tak habis kataku tuk memujimu..
Meninggikanmu dalam segala lambang..
Dan mempersembahkan smua demi cintamu..
Kelak kuakan sandarkan hatiku yang lelah...
Dan menatapmu terus hinggaku terpejam..
Sayangku yang tak terbendungi..
Telah meluap bagaikan banjir..
Karena wajahmu yang penuh cinta..
Selaras dengan keindahan dunia..
Yang tercermin bagaikan surga firdaus...
Benarlah yang kukatakan padamu..
Ada banyak cinta di wajahmu..
Dari senyum hingga tawaku..
Mampu buatku terus hidup bahagia...
Berdiamlah..kuingin menatap engkau selamanya..

Mencari jawaban cinta

Di sini aku termenung dalam kekelaman..
Menatap tanah berdebu nan tandus..
Setandus hatiku yang bersedih hati...
Menanti keadaan yang tak kunjung berubah..
Selarat kutlah lepas semua beban ini..
Dengan mengatakan cinta kepada pujaan..
Namun, dia hanya terus terdiam..
Buatku tenggelam dalam bungkamannya..
Aku masih menunggu jawaban dirimu..
Yang kurasakan mendebarkan jantungku..
Seandainya jawabannya sesuai hatiku..
Takkan kuperduli perasaan ini menjelma..
Tapi karena dia terus diam..
Aku hanya bisa membisu jua..
Tuk menunggu waktu yang dia tentukan..
Demi menjawab tanya cinta yang kuungkapkan...
Pabila jawabannya terbang jauh...
Kukan merana begitu amat dalam..
Namun ini takkan berlarut-larut kurasakan...
Sampai kumampu, mencari jawaban cinta yang lain..

Semua telah terjadi

Kisah yang telah kita lalui...
Telah membuka lembaran baru di hidupku..
Menuliskannya dengan berjuta tinta..
Dan bersanding bahagia di sisi hatimu...
Keadaanku yang semakin telah berubah..
Mencolok nerakaku dan melemparnya jauh...
Jauh di dasar kekelaman, di bawah sana..
Dan tak kulihat lagi duka tercipta..
Sayangku...dengarkanlah aku...
Semua ini telah terjadi begitu adanya...
Menjadikan sepi kita bagaikan kebun anggrek..
Yang bergantung dan hidup di hati...
Janganlah biarkan ini berubah sayangku..
Kita kerahkan segenap pengorbanan..
Demi menjaga semuanya agar tetap padu..
Dan menjadi indah apa adanya...
Engkau hartaku...dan akan kujaga..
Tiada satupun dapat mencurimu dariku..
Hingga tubuh ini kuserahkan hingga mati..
Tak rela aku kehilangan padamu...

Bersunguh tuk mencinta

Berat memang kurasakan berlalu...
Menciptakan segalanya agar cinta bertahan...
Namun tak satu jua yang kutemukan setia..
Menjalani kasih namun berakhir duka..
Kesalahan apa yang kucipta pada mereka..
Angkuhku kutiadakan dan egoku singkirkan...
Betapa kubaik tuk jadi kekasih mereka..
Namun mereka acuh layaknya permainan...
Hatiku telah berat sebelah...
Dan kekuranganku bertambah dengan sangat..
Aku tak dapat mencari kesempurnaan..
Pabila situasi ini terus mencekam..
Kutakmau mati terdahulu karena cinta palsu..
Kesemuannya buatku muak dan menyakitkan...
Padahal aku bersungguh tuk mencinta...
Mereka mengiyakan namun menyangkalnya...
Kapan saatnya pujaan hatiku tiba...
Dan menggantikan seluruh luka lama..
Agar aku bisa tetap hidup bahagia..
Tanpa harus membayangkan rasa sakit lagi...

Good night

Dengarkanlah aku meniup sebuah seruling...
Yang mendendangkan lagu tidur untukmu..
Terdengar begitu sederhana namun menghanyutkan..
Seindah-indahnya bagaikan rupamu oh dewiku...
Aliran seruling yang mengalir sungguh tenang..
Sejuk dan mampu membawamu ke dalam impian...
Tiada lelah selalu kudendangkan untukmu...
Tuk hantarkan engkau ke dunia khayalmu...
Sayangku...
Pejamkanlah matamu demi sang waktu..
Biarkanlah semua berjalan apa adanya...
Dan kuyakini suatu hari, kita kan slalu bersama..
Meskipun sekarang kuharus menahan rinduini..
Kekuatanku ada dalam senyummu...
Meskipun hanya melihat dalam bingkai fotomu..
Senyummu sudah buatku bersemangat setiap hari..
Sayangku...terlelaplah, dan rindukanlah aku..
Di sini aku sayang mencintaimu..
Rinduku buatmu seorang...selamanya..
Good Night...Met tidur sayangku...

Menantikan pagi yang indah

Hari ini pagi kurasakan begitu indah...
Angin yang lembut sepoi-sepoi bertiup...
Mengitari seluruh badanku yang terbangun..
Terjaga tuk menatap pesona pagi ini..
Sedia kalanya sang burung berkicau..
Tak henti tuk nyanyikan dendang embun..
Yang berbaur di dedaunan yang berkilau...
Begitu indahnya, membuatku ingat dikau sayangku..
Sesungguhnya aku, insan penuh harapan..
Setiap pagi slalu menatap sang mentari...
Menanti dikau yang jua menatap langit biru..
Dan tak bosan-bosannya ucapkan selamat pagi..
Sekiranya semuanya telah ditentukan...
Aku kan tetap tersenyum pada sang waktu...
Serta meyakini takdir yang telah tercipta..
Bahwa engkaulah cintaku yang terkahir..
Di pagi yang hangat ini aku berdoa...
Semoga apapun yang engkau kerjakan..
Apapun yang engkau ingin dan harapkan..
Dapat terkabul sesuai dengan inginmu...
Aku di sini kan menantimu..
Seperti layaknya aku menantikan pagi ini..
Menunggu kehangatan cintamu..
Sampai engkau nyata di sisiku kembali..

Cukup sebilah cinta

Seandainya kupunya berjuta cinta..
Aku pasti takkan merasakan kefanaan ini..
Sakit dan luka selalu kurasakan..
Karena cintaku yang hanya sebilah..
Satu-satunya cintaku yang tersakiti...
Bagaikan satu nyawaku yang rentan hancur..
Pabila tersakiti dan kecewa melandaku...
Kekeringan kan buatku mati gersang...
Sekiranya aku punya sebilah cinta saja...
Tak ada yang lain dan hancur hanya ini saja..
Cinta yang mudah berkarat bagai besi...
Dan mudah tajam bagaikan belati...
Tak kuharap kupunya sejuta cinta..
Cukup hanya sebilah ini saja...
Agar aku tak ego tuk miliki yang lain..
Karena kuingin tertidur dalam penantian ini...
Cukup sudah..dan hanya satu saja...
Hanya dia, dan tiada yang lain....

Merah cintaKu

Kini cintaku terbakar dalam bara asmara...
Merah membara bagaikan aliran darahku..
Menjelma dalam setiap nadiku..
MEnyimpan semua rasa yang menggelora...
Tetesan cinta membuatku bergejolak...
Menghidupkan rasaku yang lama mati...
Pada dia, ya...padanya sang mentari...
Yang membakar aku dalam buaiannya..
Setiap hari terpancar sudah warnanya..
Kuhirup dalam segala keindahannya...
Mendidihkan rasa cinta yang kuat...
Terasa abadi hanya tuk dia semata..
Merah cintaku tiada tandingnya...
Rasa ini tak semata karena kupuja...
Karena dia tlah berikan ketulusannya..
Yang buat hatiku yang hitam menjadi merona...
Selama kau dan aku berpadu..
Cinta ini tak lepas meski terpisah jarak...
Kau dan aku tetaplah satu...
Dan tak ada yang mampu melepasnya..
Merah cintaku kan abadi..
Terkisah dalam sejarah cinta dunia...
Menjadi cerita baru dalam romantika..
Yang kita jalin dan ciptakan bersama-sama..

Romeo dan juliet

Dalam sebuah kisah asmara...
Berawal dari tatap mata sekejap...
Romeo dan Juliet jadi legenda cinta..
Yang abadi dalam indahnya dunia...
Ketulusan dan rasa sayang amat sangat..
Membahana dalam setiap lambang kasihnya..
Berkait erat satu dengan lain...
Dan takkan hilang rasa di antara mereka..
Setiap jengkal nafas, cinta saja membahana..
Hingga detik terakhir yang memisahkan..
Cinta mereka selalu bersinar..
Dan takkan ada yang mampu memisahkan..
Kalian adalah dua..
Namun mempunyai kasih yang menyatu..
Selamanya setia dalam ikatan cinta...
Dalam pertemuan kasih yang begitu indah...
Selamanya kalian terkenang bagi pujangga...
Sekejap saja tuk ingat kematian kalian..
Namun selamanya, cinta kalian lambang abadi..
Bagi dunia yang menyucikan cinta...
Romeo dan Juliet...
Lambang kesetiaan dan cinta...
Hingga kematian yang mampu memisahkan...
Sumpah cinta kalian tetap abadi di dunia...

Kau kesempurnaanku

Murahnya hatimu hiasi seluruh tubuhmu...
Keanggunan dan kecantikanmu mengagumkan..
Aku kan mati tersenyum bila menatapmu..
Menatap matamu, menyentuh pipimu...
Dan memelukmu erat dalam dekapanku..
Tak seuntai bunga dapat melambangkanmu...
Kau terlalu cantik melebihi sekuntum mawar...
Aromamu lebih wangi dari pada melati...
Dan keindahanmu melebihi bunga matahari...
Betapa kau sempurna di mata dan hatiku...
Setiap saat kau berlari tuk kukejar..
Kukan menangkap jemarimu dan bersujud...
Tuk ucapkan kata terindah yang pernah ada..
Kata cinta yang tak sekedar dari bait sajak...
Tapi sungguh meresap hingga ke dasar jiwamu..
Engkau gadis jelitaku, kau kesempurnaanku...
Kau bagaikan air yang mengisi palung hatiku...
Menyejukkan aku bagaikan embun...
Sejuta ketulusanmu kan kuberikan dengan cinta..
Tak sekedar cinta saja, pun tubuh ini kuserahkan jua..
Gadis jelitaku...
Betapa engkau sempurna....sungguh...
Aku cinta padamu.... selalu dan selalu...
Selamanya......

Memancarkan kebahagianku

Lihatlah aku di sini...
Kumerasakan bahagia padamu...
Ketika air mataku jatuh setelah kecewa...
Kini yang aku yakini..
Engkau datang tuk hapuskan luka...
Pabila memang inilah waktunya...
Bahagia yang kurasakan padamu...
Akan berlanjut hingga ku mati...
Tak akan lagi ada kata-kata sedih...
Semenjak lalu tlah kurasa...
Mimpiku telah nyata adanya...
Dan aku percaya akan satu hal
Bahwa cinta ku ini akan berkembang...
Bagaikan bunga yang mekar..
Dan akan jadi indah pada saatnya..
Hingga saat penantian itu tiba...
Tetaplah dalam rangkulanku..
Kan kuberikan kau kedamaian...
Yang memancarkan kebahagiaanku...
Dalam kelembutan cinta darimu...

Cinta berkata

Sejak ditinggalkan kekasih lama..
Aku merana karena dia berdusta....
MEnghilangkan jejak hatiku yang nyata..
Membuatnya jadi semu tiada arti..
Terdiamku dalam sengatan kesedihan..
Dikala kehampaan itu merasukiku...
Cinta itu berkata padaku...
"Masih ada tempatkah untukku??"
Sungguh wahai cinta, tempatmu terbuka dihati...
Hingga kumati, meskipun dirundung duka...
Cinta menghiburku, membuatku bangkit...
Meskipun aku berkali dalam kejatuhan...
Berkali jatuh dan kurasakan lagi...
Tak pernah padam hatiku ini padanya...
Sejatinya aku kuat di dalam cinta...
Hingga kutemukan kekasih yang tulus..
Aku bersumpah demi cinta di hati..
Takkan mendustai takdir asmara ini..
Selalu menyayanginya dan membahagiakannya...
Takkan ada lagi, dusta dan cerca di hati...
Buatmu seorang yang jadi pujaanku...
Terbaiklah aku cintaimu...hingga batas terakhir..

Sejuta makna

Bagaikan madu...cinta merasukiku...
Manis seperti gula tebu terbaik...
Indah bagaikan hamparan hutan....
Dan berwarna-warni bak pelangi...
Satu saja cinta kurasakan...
Namun indahnya terkenang banyak...
Seperti angin yang datang...
Dan dia kan kembali tak diketahui..
Tangis, dan tawa menghidupkanku...
Membuat hari-hari terasa berarti...
Dalam perjuangan ditemani cinta...
Menjadi satu di dalam waktu...
Kesan dan perasaan adalah awal...
Ketika cinta memuntahkan jutaan makna..
Dan sebuah rasa yang satu adanya...
Satu rasa berjuta makna...
Bagi manusia yang mendambakan cinta..
Itulah keindahan cinta..
Bersyukurlah telah merasakan cinta..
Kita kan tau rasa kehilangan...
Amat mendalam bila cinta melebur..
Cinta akan lebih berarti..
Bila dibumbui dengan ketulusan..
Dilipatgandakan dengan kejujuran...
Serta pengertian yang mendalam..
Dan kita kan mengetahui maknanya...
Rasa itu...ya rasa cinta itu..
Satu rasa cinta yang berjuta makna..
hanya bagi dia..yang kita puja...

Genggaman cinta

Aku tak bisa lepas darimu sayangku...
Setiap kedipan mataku sungguh merindukan..
Kata-kata yang kau ucapkan membekas...
Terukir amat dalam di sanubariku...
Walaupun sederhana hanya sebatas kata...
Kutelah lama meninggalkan cinta..
Satu tahun masa-masa aku melajang...
Tak satu jua kutemukan cinta sejati..
Cinta yang kudamba di dunia...
Cintaku telah engkau genggam erat...
Kau telah menawan hatiku begitu dalam..
Hingga kutak mampu dapat lagi keluar...
Dari dalam kasihmu yang amat besar..
Sungguh kasihku, selama jantung ini berdetak..
Aku takkan mau mati sebelum buatmu bahagia..
Hingga suatu hari kita kan bersatu..
Jalinan cinta kita kan tetap abadi...
Selamanya...sampai maut memisahkan kita..

Tulus tak bersyarat

Engkau cinta...
Begitu tulus tuk mencinta...
Mengikat setia dengan untaian kata..
Kata-kata mesra yang tulus..
Demi cinta kita tuk bersatu..
Kau tak ambil apa-apa dariku..
Justru engkau memberiku kasih sayang..
Yang besar dan terdalam darimu..
Selayaknya peristiwa yang berkobar...
Darah ini menggelegar dalam rupamu..
Sekejap kudapat mencintaimu..
Dan selamanya engkau kan terkenang...
Aku berjanji dalam kesetiaan ini..
Sayangku, dengarkanlah aku..
Aku kan cintaimu hingga akhir hayatku..
Selama dunia terus berputar...
Cinta ini akan tetap mekar..
Meski kemarau merundungnya..
Namun hati dan taman surga kita..
Takkan mudah layu di makan kekeringan..
Cintaku sungguh tulus padamu...
Dan janjiku begitu tulus untukmu..
Tiada syarat dan beban yang mesti diemban..
Hanya tuk saling percaya dalam suatu rasa..
Pengertian yang tak habisnya, demi cinta kita..

Puisi ciptaanku untukmu

Sayangku...
Aku telah berjanji padamu..
Di sore itu, di bawah hamparan pelangi..
Disaksikan oleh jutaan camar di langit..
Dengan bercahayakan matahari ufuk barat..
Aku takkan mendua...
Aku takkan berdusta...
Meski cinta kita terpisah tebing..
Antara jarak dan waktu...
Aku akan tetap setia..
Kupersembahkan seribu puisi untukmu..
Dengan semilyar kata indah..
Dengan berlaksa bait cinta..
Yang kucipta dari dasar hatiku ini...
Kau yang aku cintai.. percayalah aku..
Aku setia pada janji kita berdua..
Dan hanya satu harapku...
Pegang janji kita itu...
Hingga kita dipertemukan kembali...
Kan kutunjukkan puisi ciptaanku untukmu...

Selalu mencintai

Takkan kulupa jua aku berjanji padamu..
Aku kan selalu mencintaimu..
Meski badai dan topan menerpa...
Meskipun matahari takkan bersinar lagi..
Cinta ini akan tetap membara bagimu..
Aku berjanji kan selalu mencintai..
Aku akan tetap menjaga hati dan cinta ini..
Walau apapun jua yang terjadi..
Wajah dan rupamu sajalah yang ada di hati..
Keagungan cinta yang membahana dalam jiwaku..
Menyatu erat dalam rangkaian sayangku....
Mengabdikan diri tuk menjaga penjara cinta...
Yang hanya ada jiwa aku dan kamu seorang...
Tak ada hentinya aku berteriak..
Pada sang waktu dan takdir yang berjalan..
Jangan hentikan langkah mereka pada kita...
Mengalirlah apa adanya seperti sedia kala...
Jadikanlah kami utuh...selama kami berada...
Kuatkanlah dirimu, sayangku...
Dengarkanlah bisikan biduan kerinduan..
Dan niscaya, kau kan dengarkan suaraku..
Memanggilmu dalam ikatan cinta yang kuat..
Tuk selalu mencintaimu, itulah janjiku...

Nyanyian cinta untukmu

Dendang gitar dalam hatiku..
MEncibirkan segala nada...
Nada cinta yang tercipta tentangmu..
Suka dan duka yang membahana...
Telah jadi satuan tuk mencintaimu...
Nada yang mengalir dalam laguku...
Kuungkapkan dengan penuh sayang...
Dengan tatapan hatiku yang berharap..
Akan jatuhnya merpati cinta di hatiku..
Dengarkanlah sayang laguku..
Suaraku tak sebagus primadona...
Dan para diva kan mengejekku bila mendengarnya..
Namun kuhanya tau, aku bisa bernyanyi cinta..
Alunan lagu yang tak satupun mampu tercipta..
Hanya buat seorang pencita, mengertilah saja..
Kudendangkan dalam setiap siang...
Kualunkan untuk setiap hariku...
Di malampun tak kunjung kunyanyikan..
Lagu nyanyian cinta hanya untukmu..
Taukah engkau, laguku indah untuk cinta?
Rasakanlah sayangku...
Dengan terpaan sang angin..
Engkau dapat merasakan tiupan syair cinta...
Yang beterbangan bersama bayu....
Tertuju untukmu seorang .. pujaan hati..
Gadis yang kusayang...
Deminya kuberjanji tuk bernyanyi..
Nyanyian lagu...yang tercipta hanya untukmu...

Takkan mendua

Lihatlah aku sayangku..
Ragaku ini hanya satu..
Cinta ini dan hati ini satu jua..
Adakah yang lebih besar dari ini??
Kutakpunya apa-apa tuk merasa...
Membagi cinta pada yang lain...
Tak kan pernah terbesit di benakku..
Kelelahan yang terpancar dari masa ke masa..
Membayangkan masa laluku yang amat suram..
Buatku menderita seandainya kumendua..
Aku tlah didustai dengan diduakan..
Aku merana dalam kegelapan di atas kebohongan..
Takkan kubiarkan engkau merasakannya..
Merasakan cinta palsu yang kurasakan dulu...
Aku berjanji dan bersumpah takkan mendua..
Sampai mati, aku kan berjalan di pertengahan...
Agar engkau tak jatuh dalam tepian jurang..
Aku sangat mencintaimu...
Begitu memujamu dalam hidup dan matiku...
Sekarang dan nantipun...bila kau di sisi..
Aku tetap setia seumur hidupku...
Janjiku kan tergenapi..
Semua godaan siaplah tuk kutepis..
Agar kau tau, betapa besarnya sayangku ini...
Untukmu...sang Pujaan hatiku yang terkasih...

Pengertian

Di kala kita tak bersuara..
Di kala kita tak menyapa..
Aku kan tetap mengerti dikau...
Ada jua halangan kita tuk katakan sayang..
Ada pula rintangan kita tuk katakan rindu..
Namun itu semua, hanyalah sementara saja..
Rasa dan cinta ini telah mengikat kita..
Dan tiada curigaku padamu karena kucinta...
Di bawah langit yang biru aku menatapmu..
Berjanji tuk saling mengerti diri...
Bahwa ada kehendak yang buat kita terdiam..
Ada jalan yang membuat kita menghilang..
Namun semua itu hanyalah kesementaraan..
Janganlah engkau resah sayang..
Tetaplah engkau tersenyum padaku...
Ku tak bersuara bukan berarti ku tiada...
Secerca pengertian kan menjawab semuanya...
Agar cinta kita bertahan, tanpa keraguan apapun...
Inilah janjiku...aku mengerti akan keadaanmu..
Cinta adalah pengertian..
Cintamu pasti akan kujaga....

Tiada takdir cinta

Kepasrahan yang telah aku curahkan..
Aku menyerahkan tanpa gerakan apa-apa...
Cintaku berlabuh tanpa awak kapalnua...
MEngapa, aku terdiam dan berserah takdir..
Tiada rasa... ini semua memuakkan..
Kucari cinta itu dan tak hiraukan takdir..
Hanya takdir dan takdir, itukah kata mereka?
Ada takdir di dalam cinta, kekosongan belaka..
Bayangkanlah bila kau tak berusaha...
Sesungguhnya cinta takkan ditemukan..
Bila engkau pencarinya,hanya berdiam saja..
Cinta tercipta karena hasrat kuat...
Bukan berserah takdir semata saja..
Tanpa pengertian dan makna cinta sejati..
Manusia hanya seonggok tanah hidup saja..
Yang terdiam sekalipun lumut menumbuhinya..
Sadarlah dikau manusia...
Tuhan berikan semua untuk engkau peroleh..
Bukan berserah takdir tuk menyalahkan-Nya..
Keadilan Yang Kuasa adalah kemutlakan..
Sekalipun lembaran hidupmu ditutup-Nya...
Tiada satupun takdir menentukan cinta..
Karena cintalah yang menentukan semua..
Siapa engkau, siapa cintamu dan semuanya...
Berserahlah pada pencipta kita..
Dan berjalanlah di atas cinta...
Dan kau akan tau, cinta berjalan di atas takdir..

Salahkah aku merayu

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat..
Aku merasakan perbedaan dalam diriku..
Kehangatan cinta yang membahana dulu..
Kini kian kurasakan menjauh dalam hatiku..
Kutak mengerti apa yang terjadi..
Hingga hal ini buat dadaku sesak...
Tertekan tiada alasan pasti..
Waktu ke waktu telah kita lewati..
Namun perasaanku sedikit mengetukku..
Aku penuh ketakutan dalam cinta ini..
Engkau begitu cantik dan menawan..
Pastilah dikau banyak di puja..
Melihat jarak yang memisahkan kita..
Curigaku membesit dalam benak...
Buatku mati dalam kekhawatiran..
Sebegitu dalamnya cinta ini..
Hingga kutakut akan kehilanganmu..
Salahkah bilaku meragu, sayangku...
Bukan maksud hatiku tuk hiraukan cinta..
Engkau sangat manis dan menawan..
Aku takut sang kumbang lain merayumu..
Dan mengambilmu dari tanganku...
Aku takut kehilangan hartaku..
Harta hati dalam hidupku...
Jangan biarkan aku jadi palungan saja..
Yang membuat kandas biduk yang lewat...
Aku tak ingin itu terjadi..
Selama aku menanti...
Jangan hilangkan rasamu padaku..
Karena aku cinta padamu...

Keindahan malam

Purnama kembali bersinar..
Bersama hiasan sang bintang yang bertaburan..
Menyejukkan bersama sang Bayu melambai...
Keindahan yang penuh pesona itu...
Menawanku dalam setiap kesan indah..
Kesan kepadamu yang secantik purnama ini..
Yang bersinar terang dalam dinginnya malam..
Merasakan indahnya keagungan cinta..
Yang membahana dalam malam ini..
Penuh cahaya meskipun dirundung kegelapan..
Adakah kesempurnaan ini di tempat lain?
Selain dalam hati bersama purnama cinta..
YAng bertaburan dengan indah kerlapnya...
Bertahan dalam kesyahduan nan abadi..
Dalam cangkir cinta yang dicurahkan..
Setiap malam ini kunantikan selalu..
Berbagai malam yang berbeda...
Namun tetap sama karena satu cinta..
Satu bintang dan satu harapan..
Keindahan malam yang tiada duanya..
Membuat semua insan akan terpana..
Betapa cerminan cinta yang agung..
Membahana dalam setiap bisik anginnya...
Cinta.....mengalir di keindahan malam..
Dan rasakanlah aromanya.....

Berjuta bintang

Engkau adalah bintangku...
Di antara berjuta yang berkelap-kelip..
Engkaulah bintang kejoraku..
Paling dasyat sinarnya...
Yang selalu kutatap di malam hari..
Dan tak pernah padam sinarmu...
Bintang Timur nan indah tiada duanya..
Sejak awan lalu menutupi langit..
Seluruh Mega cakrawala tak terlihat..
Akupun hanya bisa menatap pilu..
Nasib yang terjadi pada langit..
Kurasakan merasuk pula di hati..
Kemanakah bintang kejoraku??
Takkan kubiarkan engkau tenggelam..
Dalam angan kukibas awan hitam..
Mencarimu dan menerawang langit..
Engkau tertutup, namun bayangmu selalu ada..
Sinarmu yang terang menerangiku..
Sungguh, engkaulah satu dari jutaan..
Bintang-bintang yang bertaburan...
Jadilah hiasan pula dalam hatiku..
Sekalipun kau tertutup..
Namun dalam hatiku, kau abadi..

Selamat tingal kesepian

Sepi adalah temanku...
Menertawakanku dalam kekurangan..
Menangisiku dalam kebahagiaan...
Seberapa aku berusaha..
Sepi selalu berdiri di atasku...
Sampai kapan dia menghilang..
JAuh dalam hariku..
Lenyap dalam mimpiku..
Hingga dia terbuang jauh...
Dan tak mengganggu cintaku..
Oh...bila itu terjadi..
Yang kutahu sisi gelapnya..
Kesepian yang selalu membahana..
Terabaikan begitu saja...
Ketika sang kasihku tlah tiba...
Kembali dalam pelukan dan kasihku..
Mengisi segala kesepian..
Sementara...
Inilah aku...
Biduan kesepian..hanya sementara saja..
Dan nanti bila saatnya dia tiba..
Aku kan datang menantinya selalu...
Hingga ke dasar angan terdalam...
Dan sampai saatnya berakhir...
Selamat tinggal kesepian...

Kenangan bersamamu

Ingatkah engkau saatku ungkapkan sayang..
Kuungkapkan rasa hatiku padamu..
Beribu untaian pujian tlah aku lontarkan..
Terdengar pelan namun kau merasakannya..
Debar jantung yang berdetak..
Tak kunjung henti bagaikan aliran sungai..
Tuk menanti jawaban dari dewiku...kamu..
Saat nyatakan cinta..
Kita menatap langit yang jingga..
Sore hari yang indah bertaburan awan...
Dengan pelangi yang berwarna-warni..
Dan burung camar yang beterbangan...
Seakan jadi saksi akan janji kita..
Sungguh kenangan yang begitu indah...
Waktu demi waktu telah kita lalui..
Engkau tetap ada dalam suara..
Dan selalu ada dalam bayang..
Fisikmu kunantikan selalu..
Sekalipun aku harus bermain dalam angan...
NAmun, kenangan itu selalu membekas..
Hinggaku kembali ke tempat itu..
Tuk mengingat kembali apa yang telah terjadi..

Separuh nafasku

Engkau nafasku...
Yang tersisa dalam dadaku..
Menjadi rupa dalam raga..
Melalui permata matamu yang indah..
Melalui paras duniamu yang menawan..
Bagaikan mahkota indah di surga...
Seandainya maut kan memisahkan..
Nafas terakhirku takkan hilang..
Karena kutau darimu aku bernafas..
Darimu pula aku terlahir..
Ciptaan Tuhan berkenan padaku...
Dan kau lah bagianku yang hilang..
Kutlah temukan kembali..
Separus nafasku yang tercipta..
Dalam sosok gadis yang cantik..
Menyejukkan rasa dan suasana..
Di kala aku kehilangan nafas..
Sesak dan penuh tekanan...
Engkau berikanku nafas.....
Betapaku sungguh mencintaimu...
Selayaknya dunia tak memihakku..
Engkau mendukungku dalam hangatmu...
Menopang kepalaku yang terhempas...
Hingga jengkal nafasku lenyap..
Engkau jadi separuh nafasku yang hidup..
Selamanya di hatiku....

Hanya maut memisahkan kita

Cintaku...
Janganlah sedih akan nasib yang terjadi..
Bila suatu ketika, kita terpisah selamanya...
Maut yang berjalan-jalan di dunia mencari...
Mencari hanya tuk memisahkan...
Ya...akan memisahkan kita suatu hari nanti..
Janganlah merasa kehilangan...
Walaupun sudah tak bernyawa...
Ingatlah janji kita selama hidup ini..
Kesementaraan inilah yang buat cinta abadi..
Sekalipun raga kita mati,jiwa kita kekal...
Ukiran dalam hati kita takkan terhapus...
Hingga tanah menyatu dalam tubuh kita...
Hingga nafas kita tercabut dari akarnya.
Jangan sesali cinta kita ini..
Karena keabadiannyalah yang kita cari..
Sejatinya jiwa dan raga tlah lenyap...
Sayangku...di dunia tak ada yang mampu..
Memisahkan kita dalam hal bercinta...
Hanyalah maut yang memisahkan kita...
Dan manusia lain adalah kesementaraan pula...
Jangan takut mencari cinta...
Selama kita di dunia... nikmatilah cinta..
Hingga maut memisahkan kita..selamanya....

Dunia cinta

Puisi ini mengalir dari atas..
Turun ke dalam hatimu sayangku...
Bagaikan air terjun yang indah..
Dia tercurah, kuat dan anggun...
Bagaikan cintaku ini..
Yang tercurah padamu..
Yang begitu kuat untukmu..
Dan sangat anggun seperti parasmu..
Aku menari dalam irama cinta...
Syahdu dan sangat mempesona..
Membuat semua yang rasakan mabuknya...
Akan mati dalam angan-angannya..
Tak terbayang bila dunia tanpa cinta..
Aku takkan bisa menggoyangkan hatiku..
Tuk menari di segara cinta ini..
Betapa indah bila cinta memeluk..
Hangat hingga merasuk tulang..
Dan meremukkan segala kegundahan..
Genggaman tangannya yang lembut..
Ikut menari dalam kemolekannya...
Marilah menari kasihku..
Kita nikmati dunia cinta ini....

Selamat tidur

Lihatlah guling dan bantal memanggilmu...
Menyambut tubuhmu yang mulai terlelap...
Dan terlelah dalam segala aktivitas..
Keseharian yang membuatmu letih..
Cintaku...bersandarlah...
Ingatlah hari-hari yang telah terjadi..
Kita merajutnya dan membentuknya...
Menjadi rajutan hangat bagi hati kita..
Bawalah cintaku dalam tidurmu...
Dan rasakanlah betapa aku membisu...
Namun berkata dalam hatimu...
Tuk ucapkan selamat tidur dan mimpi indah..
Peraduanmu yang cantik menantimu..
Seiring doaku tuk mengiringi tidurmu...
Berteman bulan dan bintang di atasmu..
Jadikan hiasan yang buatmu semakin indah..
Ingatlah sayang...cintaku tetap hidup...
Meskipun jiwa dan ragaku mati..
Aku cinta kamu...Selamat malam...sayangku...
Thursday, August 22, 2013

Harapan malam

Aku berharap para sang Khalik..
Lindungilah dia..
Jagalah dia..
Karena kutak sempurna oh Tuhan...
Aku tak selalu bersamanya...
Aku hanya bisa berharap pada-Mu..
TUk mendampinginya setiap hari...
Bawalah jiwa ini padanya...
Tuangkanlah dalam hatinya..
Agar aku dapat merasakan apa yang dia rasakan..
Sekalipun sedih, aku kan hibur dia..
Tak akan pernah kutinggalkan..
Karena dia tlah tercipta sangat sempurna..
Selamanya sempurna...
Dan harapan untuknya kuhembuskan pada-Mu...
Pabila halangan coba tuk menghadang..
Kibaskanlah daripadanya..
Agar pandanganku tak lepas darinya..
Kuingin dia selalu mencintai dan tak kekurangan..
Dan harap ini besar dan kekal adanya..
Bantulah aku tuk menjaganya, Tuhan...
Terima kasih cinta....

Air mata pertama

Akulah lelaki yang tak pernah menangis...
Namun mengapa.. kupernah menangis...
Hanya karena rasa yang hilang..
Dan buatku terjaga dalam kesedihan panjang...
Air mata pertama yang jatuh di mata..
Membuatku sadar akan tulusnya cinta..
Betapa sakit nya terluka karena dusta..
Dan hilang dalam bagian yang terindah...
Kenapa semua harus terjadi...
Seakan dunia tak izinkan aku tuk miliki-Nya..
Dan aku tak percaya, cinta tak memihakku..
Cinta turun atasnya dan dia...
Aku tak mau lagi mengingat masa itu..
Masa yang buat retak sluruh hatiku..
Menginjak halus cintaku yang tulus ...
Dan menghapus semua kisahku dan kisahnya...
Seandainya kau mengerti betapa kucinta..
Dan andai kata dia tak ada di antara kita..
Kita sudah menjalani semua tiada halangan..
Namun nyata tak seindah harapan...
Aku harus merelakan semua...
Air mata pertama yang jatuh...
Dan hancurnya rasa karena terkhianati...

Mentari pagi

Mentari pagi ber sinar lembut kejinggaan...
Diiringi syahdunya kicauan burung....
Keindahan alam pagi terpancar bagaikan permata...
Menusuk kalbuku hingga ke dasar jiwa...
Oh kasihku...
Pagi ini tak henti kudendangkan...
Irama puisi pagi yang mengalir bersama angin...
Hanya tuk menyanjungmu yang elok bagaibunga..
Yang cantik bagaikan batu delima..
Sedari kau jauh di mata..
Namun wajah dan bayangmu slalu di hati...
Bagaikan pagi yang selalu menyongsongmu..
Indahmu menjelma bagaikan pagi ini...
Abadi dan tiada duanya..

Senandung angin cinta

Terbesir angin yang beterbangan..
Membawa dedaunan yang berpasrah..
Ikut melayang terbawa terpaannya..
Ibaratkan debu yang terbuang..
Tersapu habis oleh sang bayu..
Aku terbuang dalam keterasingan..
Terbawa cinta yang buatku melayang
Begitu dasyat bagaikan topan..
Begitu keras menerpa karang..
Menghembus waktu di sela lautan..
Mengangkat ombak jatuh berderai..
Rentetan angin yang mengaum..
Amat mencekam dalam sgala sepi..
Membuatku terjaga dalam angan..
Tuk bermimpi lagi bersama sang Bayu..
Terpejam tuk gapai semua..
Puing-puing cintaku di dalam debu..
Terkatung dalam kegelisahan..
Adakah sisanya kutemukan kembali..?
Harusnya kusadari rincingan badai..
Agar kudapat tepiskan kuatnya..
Supaya cintaku tak terbang menghilang..
Dan kumerana seperti saat ini..

Saat cinta terancam

Taukah engkau, kekasih...
Pabila cinta yang telah tercipta..
Karena alasan tak jelas menerpa..
Buat semuanya terancam musnah...
Kukan tetap tegar sekalipun menderita..
Engkau yang bermain cinta..
Menertawakan sengsaraku begitu kejam...
Menancapkan besi panas ke dadaku..
Dan merajamnya dengan senyum sinismu..
Salah apakah aku gerangan...
Cinta ini tak cukupkah padamu..
Hingga kuberikan jantung dan hatiku..
Kaupun tak mampu membacanya..
Sebesar cintaku tercipta..
Tak sepantasnya kau berikan cerca..
Buatku derita dalam kebimbangan..
Membuat semuanya hitam dan galau...
Kumohon cinta..
Saat rasa ini masih tetap terjaga..
Jangan biarkan engkau pergi dariku...
Sekalipun kau pergi dariku..
Tanganku takkan berhenti genggam jemarimu..
Karena sampai kapanpun..
Hingga bumi terbelah dari bentuknya..
Walau langit runtuh dari peraduannya..
Kukan tetap cinta padamu...tiada duanya..
Mengertikanlah aku....

Cinta bertahan

Berdiri tegap, aku di atas cinta..
Di antara puing agar tak jatuh..
Semampuku hidup di dunia fana ini...
Tak sedikitpun arah kurubah...
Demi membuat cinta kita utuh..
Sekalipun cintaku di ujung tanduk..
Lihatlah aku berada di sampingmu..
Aku kan tetap menopangmu slalu..
Sekalipun kau tolak aku tiada alasan..
Tak sedikitpun terbesit dalam asa..
Tuk merubah cinta menjadi sengsara..
Kekuatannya, kasih dan cinta...
Membuatku mampu dalam ketegaran...
Hingga tak tersisa di ujung bumi...
Satu saja cinta dalam hatiku...
Kan memanggilku untuk bertahan...
Supaya engkau tau akan cintaku..
Begitu tulus tiada noda....

Cinta bertahan

Berdiri tegap, aku di atas cinta..
Di antara puing agar tak jatuh..
Semampuku hidup di dunia fana ini...
Tak sedikitpun arah kurubah...
Demi membuat cinta kita utuh..
Sekalipun cintaku di ujung tanduk..
Lihatlah aku berada di sampingmu..
Aku kan tetap menopangmu slalu..
Sekalipun kau tolak aku tiada alasan..
Tak sedikitpun terbesit dalam asa..
Tuk merubah cinta menjadi sengsara..
Kekuatannya, kasih dan cinta...
Membuatku mampu dalam ketegaran...
Hingga tak tersisa di ujung bumi...
Satu saja cinta dalam hatiku...
Kan memanggilku untuk bertahan...
Supaya engkau tau akan cintaku..
Begitu tulus tiada noda....

Sempurnakan aku

Keluh dan kesah adalah bagianku...
Menyentuh sluruh sanubariku..
Sempat tersinggah dalam kematian..
Membuatku bergetar dalam keraguan...
Kau satu-satunya belahan jiwaku..
Mampu merobek kertas hitam itu..
Membuat lembaran baru yang putih..
Seputih merpati yang beterbangan...
Harapku tak putus akan dirimu..
Mampukah engkau sempurnakan aku?
Karena egoku ini tuk cintaimu..
Buatku berharap besar padamu..kasih
Jangan sebaliknya kau berpaling...
Tinggalkan aku tuk buatku terjaga...
Dan membuatku merana tidur selamanya..
Tidur dalam kehampaan dan cinta...
Tangisku pecah di antara puing..
Menggema dalam segara surga..
Dan binatang malam menertawakanku..
Menghimpitku dengan kesedihan teramat dalam..
Jangan biarkan air mata ini jatuh..
Datanglah slalu di sisi...
Dan basuhlah aku dengan cintamu...
Sempurnakanlah aku selalu...janganlah berpaling..

cinta bertepuk sebelah tangan

Relakah engkau menyerahkan cintamu..
Bila tuk bercinta kau enggan menoleh..
Sungguhkan engkau mencintaiku..
Sedangkan ku di sini slalu berharap...
Apa yang kau inginkan..
Telah aku lakukan dengan rela..
Tak pernah sedikitpun kumengeluh..
Demi menyayangi engkau sang kekasih...
Salahku tak kulihat di benakku..
Namun mengapa, kau tinggalkan aku?
Kehilanganmu buatku sesali semua..
Semua terjadi seketika begitu saja..
Ratapan dan air mata..
Jatuh lagi padamu, selalu dan selalu..
Karena engkau tak iklas mencintaiku..
Cintamu bertepuk sebelah tangan...
Sebaik adanya engkau berubah..
Dari pada buatku tenggelam dalam siksa..
Izinkanlah, lepaskan aku..
Karena ku bukanlah sebuah boneka...
Berikanlah cintamu pada yang lain...
Dan hilangkanlah semua kenangan..
Kuingin kau pergi dari hidupku...
Agar kutak beharap dalam cintamu yang semu..

Hanya cinta

Kutak butuh tatapanmu..
Kutak perlu kata-kata indahmu...
Yang slalu buatku terhanyut..
Tenggelam dalam pesonamu..
Sadarkah engkau telah menyiksaku..
Begitu kejam, hinggaku tak tersadar..
Kutak mau bagian itu terjadi..
Menjelma dalam seribu bayangan...
Hanya cinta saja yang kupinta..
Tak sekedar kata-kata mesra..
Yang tercipta bagaikan bualan belaka...
Namun di mana makna kasih sayang itu?
Cukup sudah..jangan sia-siakan aku..
Kubegitu memujamu begitu dalam...
Hingga kutak mampu tuk ungkapkannya..
Buktikanlah kau cinta padaku..
Aku sudah letih dalam permainanmu..
Hentikanlah, dan berikan aku tempat..
Tempat di hatimu yang tak kumengerti...
Agar kau mengerti, hanya cinta yang kuinginkan..

Indah persahabatan

Kerlap kerlip keindahan cahaya bintang...
Sebegitu indahnya bagaikan sinar persahabatan..
Yang terpancar dari ketulusan dan cinta..
Keagungan yang terjalin dalam kebersamaan..
Kurasakan indah dan hangat merasukiku...
Seakan bayang-bayang hari tak hilang sia-sia..
Kita berteman dan saling memberi..
Merangkai kata tuk mengetahui arti..
Bahwa persahabatan kita abadi adanya..
Laksana lautan yang tak henti surut...
Begitu pula lautan kasih kita terbendung...
Bersama kita lalui dengan kekompakan..
Bersama kita lewati semuanya...
Trima kasih atas yang engkau berikan..
Sahabat yang baik dan jadi penolong..
Di kala kukesepian dan penuh keresahan..
Teman berbagi hati di kala kesedihan..
Sahabat yang menjelma dalam hariku..
Sahabat yang tak ragu demi percaya...
Buat kita semakin erat dalam kasih ini..
Sahabat...engkau yang terkasih..
Trima salamku tuk ungkapkan semua..
Rasa terima kasihku atas ketulusanmu..
Tuk temani hariku dalam pertemanan..
Selama bersahabat...engkau kuandalkan...

Senandung langit malam

Kehangatan sinar mentari telah tersibak..
Dan terlihat sang Sabit langit merekah...
Menampakan sinarnya yang sangat lembut..
Bagaikan kapas yang menyentuh kulit...
Bintang-bintang yang tak lelah berkelip..
Merayakan keindahan malam dengan cahayanya..
Membentuk seribu rasi dalam biduannya..
Kemegahan malam telah ditampakkan..
Tirainya yang terbuka kini tertutup...
Dengan cahya bintang yang menghiasnya..
Lantai-lantai lautan pula terhiaskan..
Dan menjadikan langit kedua di bawahnya..
Kekayaan langit berbagi suka di dunia..
Menyejukkan mata yang memandang..
Memberikan arti bagi hati yang terbayang...
Di kala cinta menghias dunia..
Langit malam melarutkan semua begitu indah..
Menyempurnakan ciptaan sang Khalik...
Yang dicurahkannya pada dunia...
Tuk hilangkan dahaga akan fananya dunia...

mimpi indah

Angin berhembus begitu kencang...
Dan sungai begitu deras mengalir..
Begitu jua yang kurasakan malam ini..
Nafasku yang merindukanmu begitu kencang..
Dan aliran darahku begitu deras mengalir..
Menyatakan begitu tingginya kerinduan ini...
Dalam bayang semu aku membayangkanmu..
Menari dalam setiap keindahan anganku...
Tak bersyarat tuk memujamu..
Cukup dengan rasa sayang dan setia..
Adalah kunci emas dalam menggapai cinta..
Kuyakin akan masa yang kunanti..
Saat itu kan tiba, sayangku...
Kita kan bersama kembali tuk selamanya...
Jangan jemu padaku..dan selalu berdoa..
Sang Kuasa ciptakan aku hanya untukmu..
Hati dan jiwa ini kupersembahkan demi engkau...
Dalam segala rasa, aku dendangkan lagu malam..
Yang sekiranya mampu melarutkan mimpimu..
Membuatmu dalam kepulasan dan terhenti..
Menghembus nafas lembut tuk menanti hari esok..
Selamat tidur, semoga mimpi indah ya sayang....
Cintaku hanya untukmu seorang...

Lahar asmara

Terbakar aku dalam lahar asmara..
Menghanguskan kegelisahan dan gundah..
Yang melahap habis rasa dukaku..
Melelehkan angkara murkaku..
Mengendapkan semua dalam uap asmara...
Kekekalan abadi dalam lereng hatiku..
Memuntahkan jutaan larva teramat panas..
Panas membakar keangkuhan akan cinta..
Membuat bara cinta semakin memerah..
Kapankah cinta ini kan membeku..
Menjadi keutuhan yang kuat..
Dari masa yang merubah semuanya...
Kokoh bagaikan karang yang tercipta..
Dari mendinginnya semua rasa duka...
Kuhanya tau akan sekejap hal..
Membatunya asa dan kecewa tercipta..
Membetuk suatu keutuhan cinta yang kokoh..
Kuatnya asmara dalam laharnya...
Mengubah semua hingga rasa cinta berada..

Sandaran hati

Di kala aku merasakan duka..
Ku telah meradang dalam kecewa...
Indahku merembes jadi luka...
Seakan jiwa tiada lagi diperaduannya..
Ke manakah aku harus mengadu..
Menahan perihnya sakit di dada..
Akankah kumati dalam kesepian..
Dan ketiadaan yang jadikannya sempurna..
Kumencari tiada henti..
Mengais dunia dalam kemiskinanku..
Tuk coba pertahankan rasa..
Agar tak sejengkal hilang dalam bagiannya..
Kuperlukan sandaran hati..
Yang mampu menopangku di kala sedih..
Segarkanku bilaku rasakan dahaga..
Dan menghiburku dalam stiap suasana..
Pabila tlah kutemukan sang pujaan..
Takkan kubiarkan dia rasakan jua..
Perasaan sakit yang sama menyiksa..
Kan kujaga agar dia slalu bahagia...
Sampai semua derita ini berakhir...

First love

From the first time i saw you....
i liked you..you were in his embrace.....
from that moment on..you were always on my mind...
everything's meaningless,i don't want to eat,i don't want to play...
i just want to be alone like this..
i went to the hospital and got a flu shot..
everyone thinks i'm ill...
i've been on the receiving end i met you to learn to love...
with thoughts like these...
tears in my eyes...
surprised i have feelings like these...
when i'm in my room,or in the bath room...
the whole house is filled with your scent ofthat day..
wandering in search of you...
even the way,walk resembles yours,i love you....

Menanti pagi

Hai segara hijau..
Apa kabar dikau jauh di sana?
Masih enggankah engkau diliput bayu?
Dedaunan yang beterbangan menyapamu..
Aku bertanya dalam seribu khayalan..
Apakah gerangan mentari bersinar lagi?
Hidup yang kian terasa menyesakkan..
Terhapus semua karena dinginnya pagi..
Oh...kemana sajakah nyanyian burung..
Yang menggema dalam setiap kicauannya..
Enggankah kalian bernyanyi di hari cerah..
Supaya esok nanti mendung tiada sesalmu..
Pagi ini menanti semuanya..
Insan yang berharap akan dunia..
Yang menyimpan berjuta kasih..
Dengan seribu cinta yang membahana...
Gapailah sinar mentari..
Sekalipun menghempas di dalam sanubari..
Rasakanlah kehangatannya sekarang..
Bila nanti musim berganti di kemudian hari..

Manis cinta

Tiada yang dapat tandingi cinta..
Karena sgala rasa membahana dalam dirinya..
Menjadi satu keutuhan yang terikat erat..
Dalam paduan kasih yang tak kunjung surut..
Asam pahitnya kehidupan menambah rasa..
Terpadu akan manisnya cinta yang tercipta..
Membuat smua rasa tiada hambar..
Dan nikmat dunia menjalar hingga ke nadi..
Hai kawan semua yang mendambakan cinta..
Siapkanlah hatimu tuk menopang curahannya..
Ketika bah cinta datang menghantam semua..
Janganlah ragu tuk membendungnya dengan tulus..
Iyakanlah segala keagungan cinta..
Bukan menolaknya jauh dari peraduannya..
Cinta datang untuk berikan rasa..
Membaur jadi satu dalam manisnya hidup...
Tataplah ke langit para biduan..
Tersenyum merekah merasakan akhir dunia..
Dunia berada dalam genggaman Sang Kesementaraan..
Biarkanlah Sang Adil memberikan hikmah itu semua..
Jadikanlah cinta sebagai bumbu di hidupmu..
Pun takkan kau tersentak bila mencicipinya..
Madu yang terasa membuatmu mabuk kepayang..
Dalam tuak cinta yang manis melebihi gula...

Satu malam

Satu malam tanpamu bagai ribuan tahun...
Membuat aku terjerat dalam kesepian ini...
Keindahanmu tak habisnya meluap di hatiku...
Tak mampu lagi rindu ini kubendungi..
Rasanya mau mati saja ditelan kegalauan..
Ya, tak mampu kutahan lagi semuanya..
Derita tuk menunggumu nun jauh di sana.
Bukanku kecewa ataupun bosan padamu..
Aku hanya rindu padamu...
Seribu satu malam bersembunyi..
Hatiku tak mampu lagi tuk jejakkan semua..
Kuingin nikmati indahnya wajahmu lagi..
Dan merasakan indahnya hari bersamamu..
Karena setiap kaliku mengenangmu...
Selalu ada keluh akan dirimu..
Keluhan tuk segera bertemu akan parasmu..
Hingga hari tak bergulir lagi...
Aku kan tetap menunggumu..
Sampai bulan runtuh dari peraduannya..
Aku tetap akan merindukanmu..
Sampai kita bertemu kembali...

Menanti kamu pulang

Kasihku..
Taukah engkau, aku amat merindukanmu..
Hingga dahagaku terasa kering di tenggorokan..
Dada ini terasa pecah nan sakit...
Bibir ini kelu tuk berkata-kata...
Sungguhku begitu menginginkan kau kembali..
Hingga senja berganti malam..
Aku slalu duduk di padang rumput...
Menatap jutaan bintang di langit...
Berharap mampu tuk sampaikan salamku..
Padamu di sana yang slalu di hati..
Jauh namun terasa dekat di teras jiwaku...
Berkali-kali sakitnya tertahan..
Kutetap berusaha tuk menjaga hati ini..
Agar tak luput dari gubah suasana..
Yang kutakuti merubah semua rasa cintaku..
Menjadi keraguan dan perhentian akan cinta...
Sayangku, janganlah takut akan itu semua..
Percaya dan yakinlah cintamu slalu terjaga..
Aku di sini slalu tersenyum pada rembulan..
Yang kutau separas engkau bagaikan biduannya...
Dan kan tetap menanti dalam keheningan malam..
Hingga kamu pulang dan slalu di sisiku lagi...

Derai air mata

Mengapa harus tumpah semuanya..
Derai air mata dan kekesalan hati..
Membekukan segala emosi di raga..
Yang harusnya tidur dalam peraduannya..
Kegalauan yang lalu terlintas kembali..
Bagaikan sembilu yang tumpul...
Ingin kuhujam semua namun tak berdaya..
Kulepaskan kecewa, jatuhlah sgala duka...
Tangisku pecah di antara langit..
Ragaku tersiksa dalam bara asmara...
Telah sirna bagaikan terhapus ombak..
Telah tertulis nama namun semuanya hilang..
Musnah sudah harapanku..
Cintaku tiada memihak siapapun..
Kegundahan hati, benci dan caci maki...
Ingin kumuntahkan sesegera mungkin..
Karena aku tersesak..
Karena aku merana...
Cukuplah sudah kepedihan ini merajalela..
Biarkanlah aku, mencari cinta lain..
Yang lebih baik daripada masa laluku...

Niat mencintaimu

Oh gadisku yang menawan..
Menatapmu tak hentiku layangkan puji..
Dalam setiap jengkal nafasku ada kamu..
Kegelapan malam begitu terang karena bintangmu..
Angin mana yang sesejuk dirimu, kasih..
Engkau elok bagaikan emas permata..
Matamu yang bagaikan berlian yang berkilau..
Terkedip manis bagaikan kerlipan bintang-bintang...
Oh, inginku memiliki engkau gadisku...
Pemujamu ini hampir mati karena dasyatnya indahmu..
Kapan lagi kukan menggapai semua..
Bagian-bagian terindah yang pernah kita lalui..
Ataukah hanya sementara saja pertemuan ini..
Siapa tau saja, dalam waktu yang berlanjut..
Kukan nyatakan cinta tuk memilikimu...
Gadisku...
Janganlah tolak aku begitu keras..
Karena bukanku tuk memaksakan kehendak..
Cintaku padamu setulus merpati yang putih...
Hati dan jiwa ini kupersembahkan buatmu seorang...
Niatku tuk mencintaimu adalah dambaanku...
Yang mengitari dalam setiap malamku...
Hingga kutelah katakan semua rasaku padamu..
Aku dapat terpejam begitu tenang...
Menantimu, yang telah jadi milikku saja...

Akhirnya kutemukan cinta

Kutelah temukan sesuatu yang kucari-cari..
Cinta yang membahana bagaikan syair..
Sekarang berada di lubuk hatiku yang dalam..
Terikat erat dalam tali janji yang suci..
Menyatu dalam setiap aliran darahku ini...
Oh..cinta itu begitu indah...
Semuanya jadi amat begitu indah...
Kudapat bernyanyi dengan riang...
Gerak langkahku menari di atas hijaunya rerumputan..
Hanya tuk ucapkan sajak pujian buat sang Putriku..
Akhirnya penantian ini berakhir..
Karena kutlah temukan dia..sang bidadari cinta..
Yang slamanya kan tinggal di dalam ruanghati...
Dan terjaga bahkan hingga maut memisahkan..
Surga itu seakan tersingkap di dunia...
Jadikan jutaan rasa menjadi satu dalam cinta...
Kemarilah dan genggamlah erat tanganku..
Peluklah aku dengan sejuta sayangmu...
Kecupan di pipimu buatku smakin cinta...
Hingga bunga-bunga jadi mekar karenanya..
Cintaku adalah kesempurnaanku...
Buat semua lembaran usang menjadi hartayang suci..
Tiada lagi yang akan kucari di dunia...
Karena dia sajalah...
Cinta terakhir yang telah aku temukan..
Selamanya cinta, dia milikku seorang...

Jangan goda gadisku

Hey kalian para penggoda...
Jauh-jauh sajalah dari dia, cintaku...
Jangan sekali-kali kau rayu dia..
Di kala kuberjuang tuk mencintainya...
Hey kalian para kumbang di taman..
Jauhilah bunga mawar yang indah itu..
Atau segera kugenggam ragamu itu..
Dan kuinjak-injak dikau tak tersisa..
Ke mana kakiku melangkah..
Derap kakinyapun slalu membimbingku..
Dan kalian di sana tiadalah artinya..
Sekalipun kalian menggoda kecantikannya...
Tau diri sajalah engkau padanya..
Dia adalah milikku seorang...
Dan siapa saja yang menginginkannya.
Patutlah dia melangkahi jasad hidupku...
Sampai mati dia akan kujaga...
Kan kucegah lelaki manapun daripadanya..
Jikalau sakit tak mau engkau rasakan...
Jauh-jauhlah dari padanya...
Karena aku tak suka perilakumu...
Jangan dekati gadisku...
Apalagi merayu dan menyanjungnya..
Atau Bibirmu akan kusobek habis tiada sisa...
Dan tubuhmu kumusnahkan dalam angkaraku..
Dia hanya milikku...
Jangan coba merebutnya dariku...

Bajingan cinta

Hey kau manusia sialan...
Keparatlah sebutan tuk kepantasanmu..
Permainan cinta yang telah kau mulai..
Kan berakhir dengan caci dariku..
Selayaknya kau hentikan saja..
Permainan cinta yang membuat semua lelah...
Semua wanita yang engkau permainkan..
Mereka muak akan dirimu yang kesetanan..
Baiklah TUhan mengutukmu saja..
Dan masukkan engkau ke neraka yang dalam..
Agar engkau dapat rasakan..
Betapa lakumu itu begitu ternoda...
Dunia ciptakan cinta tuk menanamnya...
Di dalam hati bukan sekedar nafsumu saja..
Hanyalah sumpah serapah berlaku bagimu..
Tak pernah kau rasakan cinta sejati selamanya..
Engkau bajingan...mata keranjang..
Setan sajalah temanmu itu..
Buanglah jauh wajahmu dari mereka..
Supaya mereka tenang mengitari cinta yang indah..

Panah cinta

Kutelah tertembak panah cinta..
Yang menancap begitu dalam...
Dan racunnya meresap di jiwa..
Oh Cinta.. tlah membuatku mati...
Mati dalam indahnya dunia asmara...
Aku terjatuh dalam dekapannya..
Dibuai dalam genggaman bidadari....
Wajahnya tersenyum begitu halus..
Dan belaiannya menyejukkan jiwaku..
Segarkanlah aku kembali..
Dengan panah asmara yang tertancap..
Jangan biarkan dia lepas di tubuhku..
Agar aku tetap rasakan cinta itu...
Panah cinta yang kau tembakkan..
Membuat aku tak bisa lari..
Mendebarkan jantung di dada..
Racunnya membuat aku tak berdaya...
Hanya bayangnya sajalah terpampang..
Dalam setiap sudut kamarku yang sempit..
BEgitu elok parasnya tersenyum...
Kerahkan sluruh khayalku raih sempurnanya...
Biarkanlah panah ini tetap menancap...
Hingga racunnya begitu banyak meresap...
Sampai mati sajapun aku kan relakan..
Asalkan cinta dia sajalah yang ada di hatiku...

Senandung kasih

Bibir ini tak henti tuk katakan..
Sajak-sajak cinta yang menggema..
Bayang-bayang cinta yang menggodaku...
Slalu terngiang dan menyatu..
Dalam sanubariku yang tertekan..
Kubayangkan bulan dan bintang berkelip..
Menyaksikan langit dan bumi bersatu...
Kemustahilan yang bisa saja terjadi..
Pabila cinta tlah berkelip dalam naungan...
Kasihku tak sampai di sini saja..
Gerak langkahnya slalu mengikutiku...
Kemanapun kupergi dia slalu singgah..
Bahkan tak henti berlari kala kusendiri...
Lagu senandung kasih slalu kudendangankan..
Mengisi kekosongan yang sbelumnya ada..
Mengingat kembali memori yang tlah lalu..
Saat bersamanya, menjalani kasih sayang...
Kupersembahkan segenap jiwa dan raga...
Seutuhnya cinta yang membawa kita..
Pergi jauh dari lautan kematian...
Tuk menggapai mimpi demi hidup selamanya..

Petang hari yang cerah

Petang hari nan cerah..
yang di iringi oleh awan2 yang begulung dan berkejaran...
dan burung2 camar yang menari2 di angkasa...
di sinari oleh sang mentari yang hampir tenggelam di ufuk barat...
seakan menhiasi hati dan jiwa yang kelam menjdi kebahagian yang tak terduga...
wahai petangku...
teruslah begitu...
agar smua insan yang ada di dunia ini dapat menikmati petangmu....
Petangmu begitu agung...
menghilankan kegerahan dan keresahan di hati....
Petangmu...
telah mengingatkan diriku...
akan kekasihku yang sangat aku cintai danku sayangi...
cahaya matahari yang hampir tenggelam...mengibaratkan
wajahnya yng begitu anggun,cantik dan berseri...
ku ingin sekali dengan dirinya disaat petangmu yang begitu cerah ini...
saling bercumbu...
saling menunjukan kasih sayang dan cinta kami...
oh..
betapa indahnya itu...
sungguh sangat romantis...
Petangku...
ku ingin sekali agar engkau menitipkan salam cinta dan sayangku kepada kekasihku...
aku sangat rindu kepada dirinya...
Petangku...
tetaplah begini...
hiasi hari2ku...
yang di cekam sepi..

Cinta abadi

cinta abadi...
cintamu sungguh indah..
dapat membahagiankan ku...
murninya cintamu merasuk ke dalam sanubariku...
menusuk denyut jantungku...
merasuk sampai ke tulangku...
mengalir ke aliran darahku...
cinta abadimu...
dapat menembus lautan samudra yang takterhingga dalamnya...
menembus lapisan atmosfer bumi..
cinta abadimu bagaikan cinta seorang ibu kepada anaknya...
cinta abadimu sungguh tulus...
ingnku mendapatkan cinta yang abadi dan murni itu...

Cintaku tulus

hari-hari berlalu...
siang dan malam terus berganti...
matahari dan bulan juga terus berganti...
tetapi sayang dan cintaku kepada mu tak kan pernah berganti...
walaupun badai menerjang cintaku padamu tak kan pernah goyah apalagi rapuh...
janganlah engkau ,ragukan cintaku ini..."ohsayangku"...
betapa ku sangat tulus mencintai dirimu...
sayangku dan cintaku hanya untuk dirimu seorang...
kan korbankan semuanya hny untuk dirimu seorang...
ku akan membuka lebar2 pintu taman hatiku hny untuk dirimu seorang...
sayangku...
cintaku sungguh sangat tulus dan suci yang berasal dari dalam lubuk htiku

Rindu padamu

telah satu bulan kita tak bertemu...
ku terkenng kisah kita yang begitu indah...
hari2 yang indah kita lalui berdua...
wajahmu yang halus bagaikan salju yang turun di bulan desember...
wajahmu yang cantik bagaikan putri bidadari,,...
sampai sekarang..diriku msih memikirkn dirimu sayangku...
rindu yang membara ini, sungguh2 masuk ke dalam sanubariku yang paling dalam..
rasa cinta dan sayngku semakin bertambah..
wahai bidadariku...
ingin rasanya ku bertemu dengan dirimu yang begitu sangat sempurna...
kau gadis pujaan ku apakah gerangan kabarmu di sana?
apakah engkau merindukan dirku juga?
kesepian melanda diriku...
tak berdaya diri ini...
lelah raga ini...
saat engkau tak bersama diriku...
sayangku...
memoriku hnay dirimu terus..
tak sabar lagi ku ingin bertemu dengan mu...
jika ke bertemu dengan dirmu hanya satu kali saja...
betapa bahagia hati ini..
agar rinduku yang membara bagaikan api yang berkobar ini bisa padam
dan tak tersisa sedikitpun...
inginku mebelai wajah cantikmu...
memeluk dirimu...
dengan sebutan manja...
membuatmu tersanjung dan bahagia...
hilangkan semua keresahan hatimu dan smua beban..
rasa rindu yang berkobar ini akan terus membara jika ku belum juga bertemu dengan dirmu...............
my honey i miss you always...n love you...forever..emmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmuach

Malam syahdu

kini sang mentari telah terbenam di ufuk barat...
kini tiba saatnya bagi sang rembulan untuk terbit...
yang di temani sang prajurit-prajurit pemberi harapan itu...
di tepi feri...
terus berdua...
terus bersama...
sambil menikmati malam yang syahdu dan romantis...
dan aliran sungai yang mengalir dengan tenang dan lembutnya...
sayangku...
malam yang syahdu ini ku persembahkan untuk mu...
sebagai tanda cinta dan kasih sayangku kepadamu...
wahai sang pentagram...
berkatilah dan restuilah cinta kami berdua
pada malam yang syahdu dan romantis ini
hingga akhir hayat hidup kami berdua
wahai sang rembulan dan bintang2...
dan air sungai yang mengalir dengan tenang..
jadilah saksi cinta kami berdua...
datanglah dan temanilah kami berdua..
oh...
sungguh sangat syahdu dan romanti ini....
sayangku...
ku kan berjanji kepadamu...
cintakun yang tulus dan murni ini,...
hanya untuk dirimu seorang
bulan dan ribuan bintang akan menjadi saksi...
oh sayangku,kasihku,cintaku...
ku berikan malam yang syahdu dan romantis ini hanya untuk dirimu

Hapus air matamu

tlah kau ulang be2rapa kali kesalahanmu..
tlah beberapa kali kau menyakiti diriku..
membuat hati dan perasaan ini terluka parah...
dan tak bisa di sembuhkan lagi...
tapi ku berusaha untuk mengobati lukaku yang sangat perih...
tapi semua kesalahmu telah ku maafkan
karena ku begitu sangat menyayangi dan mencintai dirimu...
tapi mengapa engkau masih terus dan terus melukaiku...
haruskah diri ini kau sakiti terus?...
beribu jarum yang kau tusukan telah menancap di dalam hatiku...
apakah engkau belum sadar dan mengerti dengan diriku...dan kesalahanmu..
sayangku...
berjuta2 puisi cinta tlah ku berikan kepdamu...
berjuta2 kata puitis yng bersalm dari dalam lubuk hatiku tlah ke sampaikan kedamu...
berjuta2 pengorbanan yang kulakukan untukmu...
berjuta2 perhatian sayng dan cintaku tlh ku lakukan untukmu juga...
tapi.....
masih belum sadar juga engaku wahai sayangku?????>.....
semua yang ku lakukan benr2 tulus....
tak sedikitpun semua yang ku lakukan untukmu dengan terpaksa..
masihkah engkau ragu terhadp semua yang ku berikan,ku lakukan dan sumua kasih sayang dan cintaku yang tlah ku berikan untukmu...
oh sayangku...
sungguh sangt ku tak mengrti dengan dirimu...
jauh dari dalm lubuk hatiku...
yaitu jauh dari luar pkiran sadrku...
ku tk ingin lagi melanjutkn hubungan perjalan kasih cinta kita ber2
suatu hari ku sempat berkata untuk putus darimu..
tapi...
kau menangis...
agar diriku tak meninggalkan dirimu...
hatiku yang terluka olehmu akhirnya luluh...
dengan tangisn mu..
tapi ku tak tega berbuat hal yang dapat menyakiti hati mu itu...
jika berbuat hal yang keji semacam itu...
maka dri ini sungguh sangat tidak bertanggung jwab...
tlah mengingkari janjiku kepdamu
yaitu janji cinta matiku dan tak mau kehilangan dirimu...
apakah kau lupa dengan janj cinta matikmu terhadapku dulu?
sekarang hapus air matamu yang sungguhtak berarti buatku itu...
kini engkau berbuat kesalahan yang tak dapat ku maafkan lagi...
aku mohon maafkan diriku...
buang semua jauh-jauh air matamu
dan jangan sampai engkau keluarkan lagi air matamu untuk diriku...
semua sudah terlambat...
forget me...
i will always love you
forgive me/...
jika engkau sadar dengan kesalahmu kepdadiriku...
dan engkau masih sayang padaku dan tak mau kehilanganku
datanlah kepdaku...
pintu hati yang sangat terluka ini...
akan terbuka lebar hanya unutk dirimu...
cintaku sungguh hanya untuk dirimu seorang...
begitu juga sayangku...
cinta adalah mengalami...
tak ad gunanya dirimu menangis...
hapus air matamu...
lebih baik datnglah kepadaku...
semua tangisan mu...
akan menjadi sebuah kebahagian yang tak terkira oleh dirimu...
 
;