Tuesday, August 20, 2013

Cinta berasal dari hati

Benarkah kata orang...
Bahwa cinta itu datang...
Hanya dari panca indera...
Kemudian turun ke dalam hati?
Oh...betapa indahnya aliran cinta..
Mengalir bagaikan sungai yang jernih...
Membawa dedaunan yang hanyut..
Tenggelam di dalam dasar asmaranya..
Sungguhpun, cinta berawal dari mata saja..
Sebenarnya, cinta berasal dari hatimu...
Dia berkembang dan menjalar ke panca indera..
Dan bergerak bersama jiwa dan emosimu..
Melalui cinta engkau tau arti hidup..
Dan mengetahui kapan engkau bahagia..
Dan jua tau kapan engkau merasa sepi..
Cinta memang berasal dari hati..
Dan selamanya akan tersimpan dari hati..
Dengan keindahan yang terdapat di dalamnya..
Semua dunia dan isinya..
Serasa milik kita berdua yang menjalin cinta..
Cinta adalah jutaan arti yang satu padu...
Bahagialah bila engkau merasa cinta..
Karena engkau kan paham, itulah tujuan kita hidup..

Tak henti berharap

Cintaku tak pernah lelah
Sekalipun harus berlari dari semua..
Dan terluka tuk jalani segalanya..
Aku tak kunjung jera tuk merasakannya...
Karena lalu itulah aku kan berharap..
Berharap pada jutaan kasih tercipta..
Tuk rasakan makna hidup di dalam cinta..
Kuandaikan dapat terbang...
Terbang bebas bagaikan rajawali...
Mengitari dunia bersama pada bidadari...
Tuk mencari madu cinta yang manis..
Dan merasakan sakitnya terluka...
Namun, itu bukanlah jua buruk kurasakan..
Karena cinta slalu hadir apa adanya..
Aku tak mau mati karena kehilangan impian..
Impian yang tak kunjung habis padanya..
Pada dia, sang kekasih pujaan..
YAng slalu ada tuk temani ragaku...
Dan harap itu, slalu bernaung padanya..
Karena kutau satu arti, dialah harapanku..

Mesra dalam cinta

Aku tak tau mencinta..
Sebelum kuterlahir jadi manusia..
Kutak tau tuk apa kutercipta...
Karena tiada yang mau..
Mengajarkan aku untuk mencinta..
Seandainya cinta kurasa sejak dini..
Kupasti tak merasakan terabai...
KArena dia, yang jadi milikku..
Begitu baiknya ajarkan aku mencinta...
Ajarku tuk menyayanginya..
Dan memberikan aku semangat hidup....
KEluh kesahku tak pernah ada..
Karena dia, yang slalu menasehatiku..
Mempersembahkan canda pada hatiku...
Sehingga berwarnalah dunia ini...
Aku tak mau, kehilangan kemesraan ini..
Ajarilah aku slalu sayangku..
Kuingin slalu bersamamu..
Menjaga cintamu..dan memelukmu...
Tak sekedar ciuman mesra untukmu..
Tapi pengorbanan raga, kusiap sedia untukmu...
Aku cinta kamu....

Benih cinta

Aku tak tau, sejak kapan tertanam..
Benih cinta yang subur dalam hatiku..
Tuk mengartikan berbagai nada..
Dalam syair asmara yang indah...
Tak sekuntum mawarpun mampu..
Tuk gambarkan semerbaknya jiwaku..
Yang slalu terbuai padanya..
YAng tak pernah pudar hanya untuknya...
Selama aku bersama dia...
Benih cinta yang tertanam ini...
Kan tumbuh besar dalam segenap jiwa..
Dan kukan menjaganya slalu...
Hingga kusungguh tak mampu tuk bernafas...
Jangan cabut dahulu, Tuhan...
Nyawa ini masih ingin merasakan cinta..
Kuingin cinta ini tumbuh bersemi...
Menebarkan aroma semerbak..
Dan jadi bunga terindah di taman cinta..

Pelangi cinta

Engkaulah warnaku...
Bidadari pujaanku..
Yang tercipta hanya untukku..
Hanya padamulah aku mencinta..
Dan janganlah kau ragu tuk menyayangiku..
Karena kutak sedikitpun ragu..
Padamu yang slalu ada di hati...
Genggamlah jemari tanganku...
Jangan pernah kau lepaskan..
Dan janganlah engkau singkirkan..
Segala nestapa yang merenggut...
Nikmatilah sgala lara dan asa..
Karena kudi sampingmu, menggantikan deritamu,..
Engkau yang berikan warna duniaku..
Bagaikan pelangi yang ada di langit..
Pelangi cinta yang indah dipandang...
Akan slalu abadi...
Hingga reduplah semua nyawaku..
Tapi ingatlah akan satu hal, bidadariku..
Rasa sayangku ini, hanyalah bagimu seorang..

Akulah sang pujangga (pejuang cinta)

Akulah sang Pujangga..
Yang berhari-hari merangkai kata..
Bukan tuk ucapkan kesombongan...
Namun tuk nyatakan cinta..
Kepada sang kekasih jauh di sana..
Masa yang telah kami lewati...
Tak menghalangi rasa cintaku padanya..
Karena aku tau bahwa hanya dia..
Hanya dia yang mencintaiku...
Tiada yang lain....
Aku amat sangat merindukannya..
Hingga 100 abad berlalu..
Kukan slalu menunggunya...
Tak kenal lelah tuk menanti..
Sekalipun gundah ini mengitari...
Jangan hapuskan cerita kita..
Biarkanlah berjalan apa adanya..
Karena semua berjalan pada sang waktu..
Dialah, yang tau akan jawabannya..
PErcayalah..aku sang Pujangga..
Kan setia menunggumu hingga akhir hayatku...

Cahya cintamu

Engkau takkan percaya..
Bila kutunjukkan suatu keajaiban..
Yang tak kau sadari tlah tercipta..
Terjadi padaku dan tlah kurasakan...
Sejak saat sebelum cinta terjalin..
Hari-hariku gelap dan sepi tanpamu..
Engkau datang bagaikan bintang di langit..
Dan tersenyum bagaikan intan permata..
Kau pergi dan berlalu, namun membekas dihati..
Aku temui engkau kembali...
Tuk melihat rasa penasaran itu..
Cahaya terang yang terpancar dari matamu..
Buatku ingin tau, rasa ini bila kuungkapkan...
Aku tlah jatuh cinta..
Dan kuingin memiliki dirimu slamanya..
Namun kutakut, jika hal ini buatmu...
Semakin jauh dari hatiku...
Namun, semua berpihak padaku..
Sang waktu tersenyum pada kita..
Kitalah jodoh yang telah ditetapkan..
Selamanya mencinta dan kan bahagia...
Engkau adalah milikku...
Terangmu yang tlah dekat di hati...
Mengisi gelap malam jiwaku..
Dan kujaga cahya cintamu..
Agar tak redup dari masa ke masa..

Menanti Pagi Bersamamu Yang Jauh

Kicauan burung kudengar kembali..
Menusuk kalbuku hingga ke dasar jiwa..
Bagaikan senandung yang sedih..
Membuat sluruh pagi ini terasa indah..
Mentari yagn terbaring di sela-sela awan..
Tak kunjung keluar..
Karena tertutup awan nan mendung seharian..
Namun demikian, dunia slalu hangat...
Meskipun dingin menusuk kulit...
Pagi ini, aku katakan slalu padamu..
Rindu yang tak pernah sirna ini..
Adalah bagimu seorang..
Kasihku yang aku cintai..
Ingatlah aku slalu...
Seseorang yang hina ini..
Begitu memuja bidadari yang amat cantik...
Bagaikan mencintai bintang kejora...
Sekiranya engkau slalu tau sayang...
Aku ini slalu menantimu penuh rasa sayang..
Karena waktu perjumpaan kita tidaklah sempurna..
Walau apapun jua, hanya engkau yang slalu di hati..

Mendung menutup rupamu

Apapun yang terasa..
Mendung menutup rupamu...
Langit biru menyibakkan tirainya..
Pagi slalu indah di indera mataku...
Laskar burung yang tiupkan terompet..
Menari-nari bagaikan layangan bambu..
Memberikan semarak pesona yang dasyat..
Bagaikan petir yang slalu menggelegar..
Menyambar hatiku yang cinta akan keindahan..
Dunia terlalu indah tuk disisakan..
Bagi mereka yang terlelap malam seharian..
Keagungan cahya mentari yang tak padam...
Slalu menghangatkan dunia yang dingin..
Anginnya sang Bayu tak henti bertiup...
Meskipun kadang kering merajalela..
Menguningkan sgala segara yang hijau..
Hujan meredakan kegundahan para dedaunan..
Yang tak henti berharap tak jatuh di cabang...
Ingatlah sobat...
Keindahan pagi tak pernah sirna..
Walau kadang dunia berputar terbalik..
Bertolak dari penjuru harapan kita..
Tapi cobalah nikmati..
Semua yang mengalir membawa hikmah...
Yang mengisi hari bagaikan awal di pagi hari..

Tetap Tegar Dilanda Topan

Cobaan demi cobaan telah kita lalui...
Masa-masa yang suram telah kita daki...
Dan kini saatnya tangan cinta menampakkan diri..
Tuk memberikan jawaban akan kasih kita berdua..
Yang berjalan seiring berjalannya mega waktu...
Kadang kala keindahan mata coba tuk memalsukan..
Membuat hati ingin berpaling dari insan yang lain..
Tapiku tak pernah ingkari cinta kita..
Yang telah kita buat, tuk dinikmati bersama...
Kubukanlah manusia bodoh yang mudah berkhianat...
Kutau, bahwa engkaulah pilihan hatiku selamanya..
Ketegaran yang kita lalui..
Telah membuat topan lari dari segaranya..
Membuat badai itu terpilin dari dudukannya..
Dan memuji kita, atas ketegaran yang bernaung..
Selaksa cobaan telah kita langkahi..
Meski asa dan duka sempat berada di tengah kita..
Namun, cinta membuatnya terpinggir jauh...
Dan hilang tanpa menyisakan sebuah jejak...
Sayangku, ketegaran kita slamanya akan terjaga..
Sekalipun hati kita berada di tempat jauh..
Bagiku, hatimu slalu di dalam hatiku..
Berpadu jadi satu tuk mengakhiri perpisahan kita..

Puisi Untuk Sang Cakrawala

Hey gadisku yang manis..
Dengarkanlah suara surga menggaung..
Menggema di sela-sela pegunungan..
Dan berhenti di antara kesepian kita..
Demi waktu yang membawa kita..
Pertemukan semua rasa yang terjadi..
Menjadikan semua dalam keutuhan...
Yang tersirat dalam keindahan rupamu..
Sang cakrawala jadi saksi untuk kita..
Yang memisahkan langit dan bumi..
Yang kebingungan karena satunya kita..
Tak terpisahkan meski cakrawala itu ada..
Hai cakrawala di seberang sana..
Lihatlah kami yang sebelumnya terpisah..
Engkau yang memisahkan langit dan bumi..
Takkan mampu memisahkan kami dari cinta..
Seandainya engkau turun tuk melihat..
Jangan pandang kami dengan kecut gulana..
Tersenyumlah pada sang bintang dan bulan..
Mereka merestui kami dalam ikatan suci ini..
Jadilah saksi kami...
Agar manusia tau akan kepastian..
Besarnya cinta yang tak pernah hilang..
Selalu abadi meski raga kami mati..

My Poetry for The Lord

Look at the world..
It's crying for our sad...
The Lord never no care it..
He's always be for us..
But we, we as His creature..
Always go from him...
And come into the sins..
Why did we do with our false..?
Had we been right of it??
The Lord, please forgive us..
We don't know your kind yet..
It's our weakness of the world..
We always drop into temptation..
Taking down us from they all..
And stop any evilness..
And create the heaven in the world..
In order to we don't seek something..
Who can carry us to the sin..
We're not a sinners..
But the Demon always come with us..
How can we depend it?
If u don't come soon before us die..
My Lord.. forgive us for our wish..
Only You who we rely on..
We always ask you under our lack..

Tangisan para pecinta

Siapapun jua yang telah merasakan cinta..
Tak ingin duka dan luka melandanya..
Hubungan yang telah terbungkus erat..
Tak mungkin hancur begitu saja..
Karena topan yang kencang menghempasnya..
Siapakah? Siapakah gerangan yang mau..
Jika semua yang tlah tercipta..
Musnah seketika karena penghiantan..
Musnah seketika karena kepalsuan..
Musnah seketika karena ketidaksetiaan..
Kenapa itu harus terjadi???
Di kala kita mengharapkan hujan turun..
Kekeringan menyengat hati tiada henti..
Kutakkan mampu hadapi semua..
Jika kukehilangan sedikit cinta saja..
Bila hati terkasih lari daripadaku..
Dukaku pecah tiada sisa..
Dan anganku sirna bagaikan kabut..
Kutak mau dan takkan pernah menginginkan..
Siapapun engkau pencintanya..
Tak mungkin mampu bila bagian dari hati kita..
Pergi dan lari dari tempat peraduannya...
Begitupun jua kematian yang memisahkan..
Hanya tertawa saja pabila lihat kita..
Meneteskan air mata demi seorang yang kita cinta.
Hanya Engkaulah Tuhan yang tau..
Kapan saatnya kau merenggutnya..
Dan kapan Engkau turunkan dia di hatiku...
Janganlah Engkau buat tangis ini terlalu lama..
Hapuskan air mata, dan hibur aku dengan kasihmu...
Supaya dalam kesedihanpun, cinta itu tak terasa hilang..
Meski kutlah kehilangan dia yang aku cintai..

Voice In The Wind

I hear a voice...
Broken into the wind...
Call me so slowly..
So sad and interest me...
I want to cry..each i hear it..
It remember me of my last time..
I ever do wrong something...
A fault made me cry...
The worse fault and cannot be forgiven..
If i move from land to another land..
As running in the large sea..
I am dropped by my beloved people..
I cry with my chaos days....
Will i meet them again...
After i do all my fault..
This is never stop from my life...
I hope, i die and never feel it again..

Senandung angin

Begitu gemulai bagaikan tarian...
Engkau mengalun indah...
Diiringi dedaunan yang melayang...
Terjatuh lembut hingga ke dasarnya...
Aku memujamu wahai angin...
Yang slalu turun ketika panas..
Dan kadang teduh tuk beristirahat...
Tanpamu dunia punya kegersangan..
Lewatmu...kudapat berdendang..
Melantunkan lagu indah untuknya..
Teriakkan suara cinta padanya...
Dan slamanya engkaulah alatku...
Sungguhpun engkau berhenti tertiup..
Jangan tolak sgala ketulusanku..
Karena kuingin seperti dikau...
Angin yang tulus bertiup...
Engkau menyejukkan nirvana...
Dengan badai yang teramat dasyat..
Debu dan air jadi satu dalamnya..
Dan akupun tercipta dari itu jua...
Engkau bagian dalam hidup...
Sekalipun beliungmu melayang padaku...
Kutau, engkaupun bisa murka padaku..
Slalu ada alasan mengapa engkau muram...
Ajarilah aku bernyanyi...
Wahai sang bayu di manapun berada..
Kutak tau di mana jejakmu..
Tapi kubisa rasakan sejukmu...
Datanglah...dekap aku yang menangis...
Jika kau datang hapuskanlah air mataku..
Bertiuplah bersamaku slalu..
Dan jangan lepaskan genggaman tanganku..

Sahabat, jadilah diri - sendiri

Sobat...dengarkanlah aku dan rasakan..
Bahwa kesendirianmu bukanlah selamanya..
Kami ada dan slalu ada tuk menyempurnakan...
Kita ada tuk rubah dunia dengan cagarnya..
Bukannya tuk bersungut dalam atasi cobaan..
Kita berada di satu tanah bersama..
Dan akan selamanya tertidur dalam naungannya...
Karena itu sobat, jangan merasa tiada penghuni..
Dunia ramai akan mutiara yang indah..
Yang mampu berikan cahaya tuk saling melengkapi...
Bila kau redup, katakanlah bahwa engkau sepi..
Kami kan hadir dan slalu di sisimu, sobat..
Ingatlah satu hal akan takdir yang berjalan..
Jadilah diri sendiri agar kau lebih paham..
Tiada satupun makhluk akan sama sepertimu..
Tiada satu jua yang mengerti bahwa kamuadalah kamu..
Jangan rasakan dunia berikan pahit semata..
Rasakanlah manisnya yang menggulana meski sedikit saja..
Dan kau kan tau, betapa indahnya persahabatan..
Meskipun di kala senang kau tak hadir...
Namun di kala kesepian dan sedih engkau slalu ada..
Jadilah dirimu apa adanya, karena tiada yang tau..
Bahwa engkau adalah dirimu, dan akun adalah aku...

Malam minggu yang sepi

Aku sendiri dalam sepi..
Tetapi kurasakan engkau slalu ada..
Sekalipun jauh dipisahkan jarak..
Kutak satu juapun melepas rasa ini..
Hanya demi kamu yang kucinta..
Kemana lagi harus kumengadu..
Selain kepadamu yang jadi peraduanku..
Di kala labuh bidukku kandas..
Dan kutak mampu tuk bertepi lagi..
Jadilah pantai setiap kali ku berlabuh...
Tak habis kata tuk pujianmu..
Karena engkau teramat dalam di palung hati..
Tak pernah redup dimakan waktu..
Dan makin membara sejak kau menjauh...
Aku sayang kamu setulus hatiku..
JAnganlah engkau berpaling dariku..
Karena malam minggu ini begitu sepi..
Jangan buat lagi sepiku smakin dalam..
Darimulah kutemukan keramaian hatiku..
Jika kau lukai aku, aku kan merana...

Darimu, kutemukan cinta

Janganlah lupa sayangku..
Doakanlah aku dalam tidurmu..
Agar gulana tidak pernah singgah..
Merebutmu dari bahagia kita...
Malam ini terlalu indah..
Bila kita saling mengabaikan..
Kejutan purnama yang slalu terang..
Bersama kerlip bintang tiada henti..
Kuucapkan slalu penuh cinta..
Bahwa suaraku membahana slalu..
Tuk ucapkan slamat tidur..
Dalam bunga tidurmu yang mekar..
Mimpikanlah aku slalu..
Agarku slalu ada tuk temanimu..
Sekalipun dalam mimpi..
Kuakan menjagamu hingga pagi tiba..
Aku sayang kamu...

Tidurlah cinta

Janganlah lupa sayangku..
Doakanlah aku dalam tidurmu..
Agar gulana tidak pernah singgah..
Merebutmu dari bahagia kita...
Malam ini terlalu indah..
Bila kita saling mengabaikan..
Kejutan purnama yang slalu terang..
Bersama kerlip bintang tiada henti..
Kuucapkan slalu penuh cinta..
Bahwa suaraku membahana slalu..
Tuk ucapkan slamat tidur..
Dalam bunga tidurmu yang mekar..
Mimpikanlah aku slalu..
Agarku slalu ada tuk temanimu..
Sekalipun dalam mimpi..
Kuakan menjagamu hingga pagi tiba..
Aku sayang kamu...

Pujangga menulis lagi

Wahai...
Engkau para pujangga..
Dimanakah sorak soraimu..
Pada sang waktu dan dunia...
Yang lama tak kau sentuh..
Dengan bait indah yang terurai..
Kapan lagi engkau bersajak..
Tuk berdendang bersama sang bayu..
Yang tak henti bergerak...
Seiring kerlipan bintang..
Pabila purnama meredup..
Janganlah hilang dari dunia..
Engkau masih diperlukan..
Di kala sang mentari tak bersinar..
Dan mendung berkala menghujani..
Dengan sribu tetesan air mata..
Yang menghujam, tiada satu katapun..
Kemana pujangga lari..
Tiada satupun tau...
Lukiskanlah dunia ini..
Dengan pena di atas kertas yang suci..
Niscaya karyamu kan terkenang..
Oleh para biduan yang haus akan keindahan..
Darimulah, semuanya berada..
Pada posisi terbaik, dalam alunan kata..
Para pujangga tak mati..
Sekalipun raganya tiada..
Karyanya terbaca, dan engkau kan terkenang...

Cinta abadi

Kerangka ini terbentuk..
Dari segenap nafas...
Yang tercipta dalam untaian kata..
Serasa surga terbawa di dunia...
Dan terseret dalam setiap nadanya...
Cinta yang abadi..
Itulah yang kita cari di dunia..
Karena terlempar jauh dari singgasananya..
Dan meresap dalam hati setiap ciptaan..
Demikian pula harusnya kita merasakannya...
Bagaikan lautan yang tak kunjung surut...
Air itu terbendung karena luapan cinta..
Segala ketulusan menahan kerinduan..
Dan taulah makna sebenarnya..
Akan cinta abadi yang agung maknanya..
Kemana harus mencari..
Di situlah kita kan mendapat...
Karena tiada yang harus dicari...
Diakan menemukanmu dalam ketelanjangan...
Sekalipun kau sadar,penolakan di hatimu...
Tiada tandingnya gunungpun menghardik..
Kekuatan cinta yang tiada goyah..
Bagaikan karang kecil di tepi pantai..
Yang diterpa jutaan ombak yang menggulung..
Demikian cinta, khan agung dalam kekokohannya...

Bukti tuk tunjukan cinta

Cukup sudah kemulukan hati..
Tuk menuai janji yang terperi..
Hanya membaur dalam keaslian..
Yang membahana dalam pencarian sejati..
Tiada yang harus dicari..
Tiada yang harus diberi..
Selain bukti dalam menjalani kasih..
Yang sungguh adalah anugerah yang kekal...
Haruskah bukti tuk tunjukkan cinta..
Bila terus berkali jatuh di jalanan...
Tuk menanggung derita tergilas roda waktu..
Hingga tak sanggup lagi hati ini terobatkan...
Jangan tuaikan lagi janji itu...
Karna sudahlah nyata bagiku..
Bahwa cinta sungguh adalah milikmu..
Sampai waktuku meregang nyawa tiba..
Tapi pabila tuk kepastian itu kau minta..
Kukan beri lebih dari apa yang kau inginkan..
Jiwa, raga dan hati inipun bisa kuserahkan..
Agar kau yakin, bahwa kusungguh cinta...

Jembatan kasih

Aku terpaku dalam kebimbangan..
Tuk pergi ke seberang cintamu..
Yang terhalang jurang sedalamnya..
Hingga tak kuasaku bila menatapnya..
Akankah ada jembatan tuk jiwaku..
Biarku mampu tuk gapai ragamu..
Yang slalu kunanti tuk kupeluk..
Dalam nadiku yang mengharap cintamu...
Kuingin kasih mesra ini untukmu saja..
Dan tiada lagi harapan tuk hati lain..
Karena kutak sanggup lagi berhenti..
Mengaduh dan merasakan pahitnya duka..
Pabila kutemukan penghubung itu..
Kan kurekat erat dalam palung hati..
Agar tiada putus jembatan kasih itu..
Dan kemesraan ini terjalin untukmu slalu..
Dengarkan dan percayalah aku..
Di sini penantianmu tak kunjung henti..
Agar harap tuk memberi..
Tak pernah padam sekalipun caci bertumpahan..

Mimpikanlah aku

Sayangku...
Lelah itu telah merasuki kita..
Dan saatnya tiba tuk usikkan semua..
Rasa gundah gulana yang membaur..
Dalam emosi tuk katakan sayang..
Kutetap sabar tuk menantikanmu..
Dalam waktu depan tuk berjumpa..
Dalam masa depan yang kan tiba..
Bahagia memelukmu bersama daku...
Sekarang saatnya tuk menutup mata..
Dan lekas kembali dalam peraduanmu..
Hingga kau lepas dalam kuntum bunganya..
Dan rasakan indahnya dunia dalam impian..
Selamat tidur sayangku..
mimpikanlah aku...

Ku sudah tak kuasa lagi

Apa lagi yang kumau...
Dan sudah cukup egoku ini merajam..
Kusudahi semua masa pencarian ini..
Yang smakin lama terasa membodohi saja..
Kusudah temukan dia..
Ya...dia yang aku cari slama ini..
Dalam nyata dan impianku...
Yang tak pernah henti bahagiakanku..
Oh Tuhan...
Cungkillah mataku bilaku mendua...
Putuskanlah tanganku bila hatiku berpaling...
JAngan ada lidah saja,bila puji ini hilang padanya..
Karena tekad bulatku hanya tuk milikimu saja..
Jangan biarkan aku mendua..
Dan enyahkanlah semua godaan yang ada..
Semua wanita indah dan cantik..
Tapi engkau telah terukir dalam hatiku..
Tak satu jua dapat menggantikan engkau di sana..
Kusudah tak kuasa lagi..
Hanya cukup skali ini saja..
Cinta ini terhenti tuk slamanya..
Dan hinggapan sayap kasihku..
Kan berpadu padamu yang aku cinta...

Jangan jauh dariku sayang

Ucapkanlah kasih...
Kata cinta yang ingin kudengar..
Dari bibir manismu yang kupuja...
Dengan menatapku dengan sorotmu yang indah..
Setiap nafasmu adalah nafasku..
Kau adalah milikku slamanya...
Dan bukanlah lagi jiwa yang sendiri..
Kau kurangkul dalam dekapan cinta ini..
Jangan pernah merasa sendiri,sayang..
Apapun jua, sedihmu adalah sedihku..
Yang tak mungkin tak terbaca olehku..
Hanya jujurmu, itulah sejatinya...
Kuhanya termangu dalam keheningan..
Tertidur lelap di bawah atapnya..
Cinta yang menudungi kita dari sengatan..
Sengatan dunia yang coba hancurkan semua..
Jangan jauh-jauh dariku, sayang..
Tetaplah di sini, bersamaku..
Berteduh di bawah kerajaan cinta..
Dan jadilah ratuku di bawah atapnya...

Selaksa kasihku

Bagaikan menari dalam kegelapan..
Tak satu jua yang tau padaku..
Selain engkau sang terangku..
Yang slalu memujiku dalam kegelapan..
Keraguan ataupun asaku..
Tersirat dalam sgala gelap.
Tak inginku tunjukkan semua..
Hanya bahagiamu yang kunantikan..
Saat saat yang telah berjalan...
Takkan pernah terhenti hanya sesaat..
Peganglah erat genggaman tanganku..
Dan jangan pernah kau lepas..
Karena selaksa kasihku buatmu saja..
Yang kucinta dan slamanya cinta...
Apapun yang kau rasa kosong..
Aku...aku saja yang mengisinya...
Jangan pernah sosok lain muncul..
Bila kau tak rasakan lagi hatiku..
Sungguh kubersumpah mati padamu..
Takkan kubiarkan hati ini tiada rasa...
Rasa kasihku berjuta..
Dan takkan lepas dalam hitungannya..
Jangan pernah...jangan pernah....
Kau lari tinggalkan kasihku ini...

Cinta

CINTA...
adalah bahasa yang abstrak tetapi sulit untuk di mengerti menurut sebagian insan.
Tetapi, CINTA juga mempunyai bentuk yang mudah untuk dirasakan bagi sebagian insan yang lain.
Wujud atau bentuk CINTA itu bisa di lihat melalui cerminan dari muatan dan nilai yang di munculkannya.
Tuhan sebagai sumber yang maha memiliki CINTA dan memberikan CINTAnya kepada insan yang terpilih agar sang pencinta dapat mencintainya.
begitu juga kita...
cinta yang sudah kita daptkan harus kita pelihara dan simpan serapat2nya di hati kamu..
jangan sia2kan orang yang telah mencintaikamu...
jangan lah engkau pernah memanfaatkan orang yang telah setulus hatinya mencintai kamu..
lindungilah dia...
seperti kamu melindungi dirimu...
balas lah semua cintanya...
sang singasana...lautan cinta...akan selalu mengelilingi...
k2 insan yang saling mencintai...
dengan biru dan merah warnanya...
akan mengisi hari2 dengan penuh warna...
good luck...

Berpuisi sampaiku mati

CObalah pandangi tatap mataku..
Kutulus akan sgala cintaku..
Dengan segenap raga yang rapuh..
Dengan segala rasa yang lapuk...
Kukan mencintaimu dengan bersajak...
Selama waktu tak memisahkan..
Aku takkan berhenti tuk berpuisi..
Sampai kumati dan engkau tiada..
Aku kan tetap berpuisi..
Dan kan terhenti bila kutak sanggup lagi..
Seandainya tiba saat perhentian..
Janganlah menangis, janganlah berduka..
Ku yang ada di batu nisan nanti..
Kan slalu berpuisi dalam dunia surga..
Dan percayalah, hidupmu kan kutulis..
Dalam kitab puisi, dari pujangga rapuh ini..
Karena cintamu, karena ketulusanmu..
Adalah kehidupanku hingga kita berpisah..
Oleh kematian yang kan menjemput..

Mencintaimu

Mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku
Memimpikanmu adalah sesuatu yang sangat membahagiakanku
Merindukanmu tak pernah membosankan
Namun aku sadar, sangat menyadari
Untuk memilikimu adalah hal yang paling tak mungkin
Ada sebuah dinding pemisah terbentang luas membatas
Dirimu sudah ada yang punya
Dan menganggapku sebagai teman biasa
Maafkanlah jika aku telah lancang mencintaimu.

Malaikat jiwaku

Kau …
Malaikat jiwaku
Kau selamatkan aku dari…
Jurang kesenduan
Senyummu…
Menjanjikan keramahan
Yang tulus terungkap…
Belaianmu…
Janjikan kasih sayang
Yang belum pernah…
Aku rasakan
Rayuanmu…
Janjikan tangis yang tak ada
Didalam hidupku….
Jika ada kau disampingku….

Cinta kesederhanaan

Cinta adalah suatu derajat yang untuknya kebanyakan manusia berlomba-lomba mengejarnya….
Cinta merupakan predikat yang diberikan kepada orang yang mencintainya, mencintai apa yang dicintai dan mengiklaskan apa yang di anggap sebagai keiklasan maka bersabarlah untuk mendapatkannya, pada saat keletihan itu akan hilang seketika…
Kita butuh suatu perenungan apakah cinta itu akan hadir dengan sendirinya bila kita tidak mencarinya atau sebaliknya…
Cukuplah kerinduan sebagai penghantar dan ambilah bila kita mendapatkan cinta itu dan biarkan berjalan diatas lintasan petunjuk hati nurani di dalam kesederhanaan yang kita miliki…

Hingga akhir hujung waktu

tlah beribu harpan yang aku ingnkan darimu...
sjuta rasa yang tlah ku beri untukmu...
sjuta pengorbanan cinta yang tlah aku lakukan untukmu...
harpan yang ku inginkan darimu...
adalah...
ku ingin engkau slalu berda di sisiku selamanya..
pancarkan lah cinta di hatiku...
di stiap belahn jiwa dan hati ini..
ku akan selalu menunggumu agar dirimu mau selamany
berada di sampingku dan disisiku...
hingga akhir ujung waktu...

Engkaulah sahabat

Engkaulah sahabat
Kita tetap tak terlelap
Walkau jarak mengekang meski masa mengejar
Engkaulah sahabat
Slalu ada di setiap tempat
Tak peduli keadaan kita slalu berusaha bersama
Kita adalah sahabat
Dan tetap sahabat
Dengan kekurangan kita yang ditutupi kelebihannya
Semoga tetap terjaga untuk selamanya
Dengan cinta
Dengan rindu
Dalam kisah kita
Sahabat

Sejuta mimpi dalam tidurku

hari2 yang ku lalui tlah aku lewati...
24 jam...
tlah ku hitung....
hingga sang mentari mulai tak mau lagi bersinar...
malam pun datang...
sang laksana bulan bintang...
bersinar dengan sempurnya...
ku di kamarku yang sangat sunyi dan dingin...
melihat ke jendela kamarku...
terlihatlah ribuan bintang dan 1 bulan bermain dengan riangnya di angkasa raya
tersentum manisku..
melihatnya...
dan mataku pun terlelap oleh tiupan angin malam yang telah menyusup dari fentilasi jendela kamarku...
kelopak mataku tlah tetutup rapat...
sajuta mimpi tlah ku lalui...
di dalam tidurku yang lelap...
mimpi buruk dan indah berhasil ku lalui...
hingga mentari bersinar dengan terang ny dari ufuk timur

Biarkan lah dia

Hatiku senang dalam kebahagiaan
Menatapmu tak ingin beralih
Dan sepenuh udara yang kuhirup
Seperi itulah adanya kamu
Memberi nafas di hidupku
Jangan pisahkan aku dan dia
Dengan cara ini yang tak aku inginkan
Tolong biarkan kami berjalan bersama
Mengikat janji dalam kesetiaan hati...
hidup berdua dengan dirinya...
itu yang kumau..
biarkan lah dia...
berada di sampingku untuk selamanya.....
aku sungguh sangat mencintainya...

Akhir kisah kita

Jangan paksa aku bercerita karna hanya sedih yang ada
Terlalu berat meninggalkanmu
Apa yang kita lalui mungkin takkan kembali
Tapi kuyakin tetap teringat
Kisah kasihmu , kisah sayangmu , kesetiaan , keikhlasan
Semoga menjadikan kita saling mengerti
Kemarahan semoga terkubur oleh kebaikan kita nanti
Dan do'a adalah penghubung harapan kita
Dan maafmu adalah segalanya
Mungkin kenangan akan mengingatkan kita
Dan mungkin rindu akan membawa kita kembali bersama
Terima kasih atas apa yang kau beri
Izinkanlah aku pergi dengan ketulusan hati
Dan lepaslah aku dengan senyummu
Senyum dan tawa yang mengobati saat ini
Bukan dengan air mata lagi

Awal dan akhir

Kusudahi kembali masa itu..
Masa dimanaku slalu mencari...
Dan bertolak dari hatiku sendiri..
Keindahan hasrat dalam keagungan..
Menjadikanku tersadar kembali..
Masih ada harapan di dalam cinta..
Kutak mau berhenti dan terhentikan..
Karena kutau dan sadar, inilah akhirnya...
Pencarian ke manapun kuberada...
Takkan kusudahi dalam keberadaanku...
Bahwa inilah klimaks hari-hariku...
Dalam mencapai puncak aras teratainya..
Leburkan semua kecamana dunia..
Yang menekanku tuk tunduk padanya..
Cukup sudah pengawalan ini berada..
Kulelah dalam keterikutan kalian di sini..
Menantikan akhir yang tak kunjung turun..
Di dalam teriknya mentari hari ini..
Cukup sudah akhir ini berlalu..
Jangan lagi ada tangis dan derita..
Bagimu kuserahkan jiwa dan ragaku..
Buatmu seorang saja yang aku cintai...

Pujian para pahlawan

Wahai pahlawanku di segara padang..
Nyawamu tak seberapa dibanding perjuanganmu...
Kau tak kunjung lelah bertempur..
Demi junjung bumi persada Indonesia...
Sekalipun 100 peluru...
Menembus ragamu yang kokoh...
Tiada ragu engkau maju...
Hingga tetesan darah penghabisan...
Tangis kami pecah di dasar liangmu...
Hingga gema merdeka...
Mampu kami sorakkan...
Demi jayanya sang ibu pertiwi..
Wahai pahlawanku....
Junjung baktimu adalah hutang..
Bagi setiap generasi..
Tuk pertahankan persada nusantara..
Doakanlah kami...
Yang masih menanggung perjuanganmu...
Sebagai pahlawan muda..
Yang kelak diandalkan bagi nusa dan bangsa..
Pahlawan...
Darahmu menyerah di tanah..
Namun namamu slalu terkenang di hati..
Terima kasih padamu..pahlawan...

Cinta tak pernah pudar

Engkau kekasihku..
Slalu kusayang meski sgalanya hilang..
Tak pernah habis sayangku ini padaku..
Dalam segala rasa yang tercampur...
Bagaikan lika-liku dunia yang sempurna...
Cintaku berwarna dan tiada pudar..
Sekalipu ada jua yang mengganggunya..
Menawarkan rasa tuk cobakan cinta kita...
Namun, kau begitu setia dan sabar..
Hingga kokohnya cinta tak tertandingi lagi...
Engkau putri cinta yang maha dasyat..
Cintaku padamu takkan pernah pudar..
Sayang ini slalu berkembang untukmu..
Bagaikan bunga yang mekar..
Cintaku ini jua..
Slalu membahana dalam taman cinta kita...

Slalu ada di hati

Oh Tuhan..
Tak hentiku berterima kasih padamu..
Engkau slalu rahmatkan sgala cinta-Mu..
Padaku yang sungguh setia pada-Mu..
Dia..dia yang slalu ada di hati..
Semuanya adalah pemberian-Mu..
Patutku bersyukur atas perolehanku...
Sungguh, pabila kutak nyatakan..
Mungkin saja kumbang lain tlah memetiknya..
Kutak ingin itu terjadi padaku..
Dan kutak mau, kehilangannya membuatku mati..
Karena dia saja tlah melintas di hati..
Dan tiada satu jua mampu gantikan tempatnya..
Tuhan, doakan dan restuilah kami..
Agar cinta kami ini kekal adanya..
Dan kukan bersumpah atas nama cinta..
Bahwa keagungan-Mu takkan kunodai..
Dengan mencintai dia seutuh hatiku..
Dan syukurku kan slalu terarah padamu..
Karena kuberani nyatakan cinta padanya..

Rasa sayangku untukmu

demi masa yang berlalu..
Telah terukir di ribaan langit biru..
Yang tak mungkin untuk dipahatkan..
Namun mungkin saja terukir bagi cinta..
Namamu dan namaku telah menjadi satu..
Dalam sebuah kisah yang takkan hilang..
Engkau dan aku telah menyatu..
Bagai nafas yang membaur di dada..
Dan berhembus ke penjuru dunia..
Tuk mengetuk pintu semesta..
Nyatalah cintaku ini padanya...
Semuanya membahana seketika..
Dalam rasa sayang untuk dirimu...
Bagaikan mawar merah yang indah..
Engkau slalu kujaga agar tak layu...
Hingga mekarmu kan abadi..
Bahagia, dalam dekapan cinta ini...
Sejatinya engkaupun mengerti...
Akan ketulusan hatiku padamu..
Yang tak mudahpadam seperti lilin..
Namun kan tetap menyala bagaikan matahari..
Engkau slalu kuterangi bagaikan bulan..
Yang cerminkancahayaku..
tuk terangi malam...

Mendakit gunung cinta yang tinggi

Begitu megah, surga cinta itu berada..
Seakan sukma ini tak mampu tuk mengejarnya..
Sekalipun aras dan bambu jembatani langkahku..
Jiwa yang beterbangan dalam pendakian..
Tersesak akan udara yang menyengat...
Bak bernafas dalam air terdalam...
Tekanan batin tuk raihnya mengekang...
Kupandangi langit biru di atas sana..
Tuk menepikan biduan yang di puncak..
Supaya dia tak hanyut dalam kegalauan..
Dan pelukku menantinya dalam perjuanganku...
Sampaikah kudapat menggenggam tangannya?
Diapun kunjung tiba dari atas...
Tuk meraih jemariku yang lelah lesu...
Kutemukan dan kutlah tiba di puncak..
Dakian gunung cinta tertinggi..
Selama berpetualang dalam pencariannya..
Akhirnya tiba saat ini kugapai semua...
Apa yang jadi impian dan harapan belaka..
Tersibak nyata dalam pertemuan dua hati...
Di puncak gunung cinta itu..
Tempat kita memulai semua dan akhirkan bahagia..

Aku sayang kamu selamanya

Sayangku...
Semua yang telah kita lalui..
Semua yang telah kita lewati...
Telah tercapai sudah...
Tuk bermimpi dalam segala suasana...
Kau telah temani masa-masaku..
Di mana suram dan kelam mengikutiku..
Kau terangi aku dalam kasih sayangmu..
Kita berdua bersama..
Kita memadu kasih selamanya...
Dan apa yang menghadang, hanyalah puing belaka..
Engkaulah jiwaku..
Engkaulah palung hatiku...
Takkan ada yang bisa...
Menggantikan engkau dalam cinta ini...
Kaulah sang kekasih..
Yang sanggup bertahan dalam dukaku..
Yang mampu memberikan kebaikan dalam hatimu..
Kau tulus adanya..
Aku cinta tiada imbalan kuinginkan...
Hanya cinta dan cintalah kan kuberikan..
Aku sayang kamu..
Aku cinta kamu..
Bidadariku yang aku sayangi..
Yang slalu memberikan semangat dalam dunia..
Yang jadikan neraka hidup bagaikan surga...
Melangkahi semua dengan canda dan tawa...
Hanya bersamamu kutemukan bahagiaku..
Jika langit runtuh...
Walau badai menerpa..
Tapi cinta ini takkan pernah goyah padamu..
Ketulusan ini slalu ada hanya bagimu..
Engkau kusayang dan aku puja..
Walau apapun yang terjadi..
Aku sayang kamu, dan hanya engkau sajalah...
Yang satu, tercipta hanya untukku seorang..
Takkan pernah kumau, bila kukehilangan dirimu..
Pun bila terjadi, tangisku takkan terpadamkan..
Aku sayang kamu...selamanya...

cinta dan persahabatan

Sayangku.... dan engkau sobatku....
Janganlah kau membuat aku tuk memilih...
Di antara dua keajaiban yang seiyah sekata..
Dikaulah cinta dan persahabatan..
Erat berkaitan dan tiada tercela..
Bukan terpisah dan harus kupilih di antaranya..
Tanyamu jatuh di keduanya..
Namun kutak mengerti akan semuanya..
Sahabat, kebaikannnya tiada tara...
Cinta, ketulusannya tiada duanya...
Kenapa kebaikan harus terpisah karena berbeda...
Pun keagungannya berasal dari satu rahmat?
Pabila pilihanku jatuh di antaranya..
Hidupku hanya puing yang berjatuhan...
Kukan kehilangan satu di antara kesempurnaan..
Sahabat dan cinta menyempurnakan...
Namun haruskah ego memisahkan antara mereka?
Janganlah pisahkan sayang dan sobatku...
Karena kukan mati bila kalian menghilang...
Jangan pernah memberikanku tanya..
Tuk memilih antara cinta dan persahabatan...
Atau kutak hendak memiliki keduanya..
Pun mati sajalah yang kupilih bila itu terjadi..
Karena nyawaku adalah cinta...
Dan ragaku adalah persahabatan..
Bagaimanakah kutetap dapat hidup...
Jika ragaku hilang tak bernyawa?
Tunjukkanlah bila kau punya rasa...
Karena cinta dan persahabatan bukan pilihan..
Karena tetap sajalah cinta yang tertinggi..
Karena akhir kehidupan, cinta yang menemani..
Sekalipun sahabat itu, takkan lupa pada dirimu...
Jangan buta akan akal budimu..
Semua rahasia tersingkap dari padamu...
Apabila tanyamu datang hanya tuk memilih...
Mati sajalah tuk melegakan semua...

Tetap mencinta

Apakah gerangan yang terjadi..
Kutlah berkali-kali terluka..
Kini harus mencoba mencari kembali...
Kekasih yang sungguh mencintai..
Yang kuyakini kan hadir suatu hari nanti..
Dan kutak sadari sedikitpun..
Kutertatih dalam perjalanan ini...
Pincang di kaki tuk melangkahi peraduan...
Cinta yang menjajahkan sgala rasanya...
Akankah lagi kurasakan sakitnya...
Karena cukup sudah ingin kukatakan...
Rasa jera akan mencinta buatku berduka..
Slalu dan slalu saja duka itu terjadi...
Janganlah pernah terulang lagi..
Kumohon pada gusti tuk kabulkan doaku..
Turunkanlah bidadarimu yang sejati...
Yang sungguh-sungguh mencari...
Cinta yang sejati layaknya aku sendiri...
Tetap mencari meski tertatih dalam perih...
Jika kuharus menanggung luka lagi..
Kutakkan pernah lelah mencari..
Walau jatuh bangun menusuk hatiku...
Kukan tetap mencinta..
Sampai kusungguh tak mampu lagi mencinta..

Tuhan, Diakah Cinta Terakhirku

Lihatlah teman..
Hidup itu kadang jatuh dan bangun..
Kita bangkit namun harus terjatuh lagi..
Kita mencinta, dan harus merasakan sakit..
Dan kita begitu tulus, namun luka membalasnya..
Bukanlah semua itu adalah kutukan..
Namun imbas dunia geranganlah yang menyadarkan..
Bahwa di antara putih ada pula yang hitam..
Kadang pula yang terhasrat, namun tak nyata adanya..
Nikmatilah dunia bagaikan air mengalir..
Yang mengalir deras, meskipun terbendung..
Mengalir bagaikan tetesan hujan...
Meresap ke hati, bagai air yang meresap ke tanah..
Jangan pernah menyerah dalam hidupmu..
Sekalipun duka dan asa menampar kedua pipimu...
Jatuhkanlah saja tetesan air mata itu..
Namun jangan jua lupa, petiklah makna di balik semua..
Karena tiadalah api bila tak ada asapnya..
Dan semua terjadi tiada mustahil tiada sebab pula..
Janganlah merasa sendiri..
Karena masih ada yang lebih derita darimu...
Siapapun jua, aku, kamu dan siapa saja...
Pernah rasakan pahitnya luka di dunia..
Karena akhirnya kita takkan lagi merasakannya..
Hanya kematian yang mengakhiri semua..
Namun jangan berharap engkau mati segera...
Karena hanya Dia saja yang akan memanggilmu..
Nikmatilah dunia dan nikmatilah hidup ini..
Slalu mengalir dan meresap bagaikan air..

Jatuh Dan Bangun

Lihatlah teman..
Hidup itu kadang jatuh dan bangun..
Kita bangkit namun harus terjatuh lagi..
Kita mencinta, dan harus merasakan sakit..
Dan kita begitu tulus, namun luka membalasnya..
Bukanlah semua itu adalah kutukan..
Namun imbas dunia geranganlah yang menyadarkan..
Bahwa di antara putih ada pula yang hitam..
Kadang pula yang terhasrat, namun tak nyata adanya..
Nikmatilah dunia bagaikan air mengalir..
Yang mengalir deras, meskipun terbendung..
Mengalir bagaikan tetesan hujan...
Meresap ke hati, bagai air yang meresap ke tanah..
Jangan pernah menyerah dalam hidupmu..
Sekalipun duka dan asa menampar kedua pipimu...
Jatuhkanlah saja tetesan air mata itu..
Namun jangan jua lupa, petiklah makna di balik semua..
Karena tiadalah api bila tak ada asapnya..
Dan semua terjadi tiada mustahil tiada sebab pula..
Janganlah merasa sendiri..
Karena masih ada yang lebih derita darimu...
Siapapun jua, aku, kamu dan siapa saja...
Pernah rasakan pahitnya luka di dunia..
Karena akhirnya kita takkan lagi merasakannya..
Hanya kematian yang mengakhiri semua..
Namun jangan berharap engkau mati segera...
Karena hanya Dia saja yang akan memanggilmu..
Nikmatilah dunia dan nikmatilah hidup ini..
Slalu mengalir dan meresap bagaikan air..

Kuakui engkau begitu indah

Wahai wanita..
Kuakui engkau begitu indah..
Paras dan ayumu kadang buatku pesona..
Tapi kutak bisa membunuh hasratku..
Karena kupunya embanan yang kuat..
Tuk tetap menjaga sgalanya jadi pasti..
Kuhampi saja jatuh dalam godaan..
Tapi kutetap kuat menghadapi semua..
Hanya untuk dia seorang yang aku cinta..
Hentikanlah...berhentilah merayuku..
Karena kutak suka kalian begitu..
Bukankah masih banyak pria yang baik?
Aku hanya ingin hidup bahagia..
Bersama dia yang aku cinta..
Hingga aku dan dia berhasil melewati semua..
Dan merayakan ini bersama dunia..
Bahwa ku dan dia tlah lolos dari cobaan..
Yang mungkin bila tak kuat..
Hancur sudah hubungan ini berlanjut...

Pagi Yang Cerah

Ah... segarnya udara pagi..
Membelai lembut setiap jengkal kulitku..
Menyejukkan hati yang baru terbangun..
Tuk menatap dunia yang mulai bersinar...
Mentari pagi yang tak pernah telat..
Datang silih berganti dengan sang rembulan..
YAng berganti jaga semalaman bersama bintang...
Pagi yang cerah ini aku berdendang..
Melantuntkan lagu yang syahdu..
Mengisyaratkan pada sang langit..
Bahwa rindu ini berjalan bagaikan langkahku..
Kuslalu menatap kelu bila berhadapan..
Dengan sang Khalik yang perhatikan hidupku..
Keceriaan pagi ini terasa...
Bagaikan dia yang aku puja..
Hangatnya bagaikan warna senyumnya..
Dan suara kicauan mengiringin indahnya pagi ini..
Seandainya dia di sini..
Kukan memeluknya dan tunjukkan padanya...
Bahwa pagi ini secerah wajahnya yang cantik..
 
;