Adakah cinta sejati..
Jika yang kurasa hanya kesedihan..
Pahit yang kukecap sepahit empedu..
Dan manisnya bagaikan racun berbisa..
Oh.. aku tersiksa dalam tipuannya...
Aku tlah berjuang dalam peperangan...
Medan perang hidup dan cinta..
Yang penuh darah dan bangkai kehidupan..
Tertancap panah kepalsuan yang tajam...
Melukai setiap sudut jiwa dan ragaku...
Cinta sejati itu yang kuinginkan..
Yaitu cinta yang bisa mengerti aku..
Di saat aku merasakan suka dan duka..
Di saat aku merasakan derita dan bahagia..
Hingga membuatku damai dalam dekapannya...
Cinta sejati tak pernah lari..
Meski badai dan topan menerpa wajahnya...
Namun genggaman tanganku dan cintaku erat..
Takkan lepas sekalipun tubuhku terbakar api..
Cinta yang kuatkanku, buatku membara...
Sekiranya ada cinta sejati..
Kan kulepaskan jubah permainan ini..
Dan kan kunekan kasut musafir...
Untuk mencari dan terus berkelana..
Sampai saat itu tiba..aku kan bahagia..
Kau tersenyum dan katakan padaku..
Bahwa engkau sayang dan cinta padaku..
Hingga kau cibirkan kata-kata itu..
Aku terpana melihat indah bola matamu..
Kau begitu menawan dan kuinginkan..
Kau kudambakan dan takkan kulepaskan..
Karena kau telah mengikat aku..
Erat dalam lilitan tali kasih yang suci..
Sesaat tiba waktu kita asmara...
Kan kusunting dikau dengan pita emas..
Dan kan kuikat erat engkau dalam cinta..
Karena inilah bukti bahwa kusungguh berkata...
Jika kau tak percaya semua itu..oh cinta...
Biarkanlah pikiran itu terjadi..
Sekiranya apa yang kukatakan dan kuperbuat..
Bagiku semua itu adalah bukti cintaku...
Bahwa engkau sayang dan cinta padaku..
Hingga kau cibirkan kata-kata itu..
Aku terpana melihat indah bola matamu..
Kau begitu menawan dan kuinginkan..
Kau kudambakan dan takkan kulepaskan..
Karena kau telah mengikat aku..
Erat dalam lilitan tali kasih yang suci..
Sesaat tiba waktu kita asmara...
Kan kusunting dikau dengan pita emas..
Dan kan kuikat erat engkau dalam cinta..
Karena inilah bukti bahwa kusungguh berkata...
Jika kau tak percaya semua itu..oh cinta...
Biarkanlah pikiran itu terjadi..
Sekiranya apa yang kukatakan dan kuperbuat..
Bagiku semua itu adalah bukti cintaku...
Malam semakin larut...
Dan semua makhluk mulai pejamkan mata..
Apakah kau tak rasakan lelahnya jua, sayang??
Cukup sehari tuk mengikat semua cinta..
Namun esok ada hal baru tuk kuberikan padamu..
Jadi datanglah dalam peraduan tidurmu...
Agar bisik cintaku slalu berniang di bunga tidurmu..
Jika kau takut jangan pikirkan itu..
Karena suara dan bayangku bersamamu..
Meskipun kutak slalu di sisimu..
Hanya doaku yang mampu iringi mimpimu..
Dan temukanlah dalam setiap lembar cerita..
Bahwa aku temani engkau... setiap waktumu....
Hingga malam semakin gelap...
Kukan slalu ucapkan padamu tak henti..
Aku cinta padamu dalam nyata dan angan..
Selamat Malam Sayang..moga mimpi Indah...
Salam sayangku hanya untukmu..selamanya...
Dan semua makhluk mulai pejamkan mata..
Apakah kau tak rasakan lelahnya jua, sayang??
Cukup sehari tuk mengikat semua cinta..
Namun esok ada hal baru tuk kuberikan padamu..
Jadi datanglah dalam peraduan tidurmu...
Agar bisik cintaku slalu berniang di bunga tidurmu..
Jika kau takut jangan pikirkan itu..
Karena suara dan bayangku bersamamu..
Meskipun kutak slalu di sisimu..
Hanya doaku yang mampu iringi mimpimu..
Dan temukanlah dalam setiap lembar cerita..
Bahwa aku temani engkau... setiap waktumu....
Hingga malam semakin gelap...
Kukan slalu ucapkan padamu tak henti..
Aku cinta padamu dalam nyata dan angan..
Selamat Malam Sayang..moga mimpi Indah...
Salam sayangku hanya untukmu..selamanya...
Tat kala sang surya masih dalam peraduannya...
Cempaka air turun dari tahta langit..
Berkilau dalam hawa dingin yang mencekam...
Jatuh bergulir di antara gunasti dedaunan...
Tetesan embun memancarkan cahaya nan sejuk..
Bagaikan mutiara lautan yang mengkilat...
Berhias tahta rerumputan nan segar..
Tak henti menetes tat kala pagi mulai menyingsing..
Oh...indahnya pagi dalam remang cahaya langit...
Begitu menawan bak menatap ujung dunia..
Dengan cahaya di tepi tabir Utara...
Pun bintang kejora menyambutnya denganbenderang...
Hai panji langit di atas sana..
Sang embun yang tlah turun dari surga langit...
Membawa kesejukan pada setiap insan di pagi ini...
Alangkah baiknya engkau dinginkan hati yang gundah...
Bernyanyilah dan berkicaulah wahai burung...
Siapkanlah tuk menyongsong pagi nan cerah..
Dengan membuka sayapmu dengan amat lebar...
Ucapkanlah selamat pagi pada kawan dan semuanya...
Cempaka air turun dari tahta langit..
Berkilau dalam hawa dingin yang mencekam...
Jatuh bergulir di antara gunasti dedaunan...
Tetesan embun memancarkan cahaya nan sejuk..
Bagaikan mutiara lautan yang mengkilat...
Berhias tahta rerumputan nan segar..
Tak henti menetes tat kala pagi mulai menyingsing..
Oh...indahnya pagi dalam remang cahaya langit...
Begitu menawan bak menatap ujung dunia..
Dengan cahaya di tepi tabir Utara...
Pun bintang kejora menyambutnya denganbenderang...
Hai panji langit di atas sana..
Sang embun yang tlah turun dari surga langit...
Membawa kesejukan pada setiap insan di pagi ini...
Alangkah baiknya engkau dinginkan hati yang gundah...
Bernyanyilah dan berkicaulah wahai burung...
Siapkanlah tuk menyongsong pagi nan cerah..
Dengan membuka sayapmu dengan amat lebar...
Ucapkanlah selamat pagi pada kawan dan semuanya...
Oh aku masih berdiri di lembah curam..
Tuk dapati diriku mati dalam kekelaman..
Tak kuharap lagi cinta meraih hatiku..
Hanya cukup riak nafasku yang berkelit....
Tak ada sinar harapan yang menanti..
Tak ada kasih dan sayang yang menyaksikan...
Kusendiri dalam palungan dekapan air mata..
Dan peluh darah ini berkucur dalam lelahku...
Adakah bidadari yang sanggup temani aku..?
Kapan lagi harus kumenunggu dunia meratap..?
Sedangkan aku di sini menanti tiada harap..
Pada sang Khalik yang bersabar padaku..
Jika Surga datang menjemputku..
Sambutlah aku..wahai para bidadari..
Menarilah dan senangkanlah aku dengan anggur..
Agar aku merasakan suka, dan hilang asaku....
Tuk dapati diriku mati dalam kekelaman..
Tak kuharap lagi cinta meraih hatiku..
Hanya cukup riak nafasku yang berkelit....
Tak ada sinar harapan yang menanti..
Tak ada kasih dan sayang yang menyaksikan...
Kusendiri dalam palungan dekapan air mata..
Dan peluh darah ini berkucur dalam lelahku...
Adakah bidadari yang sanggup temani aku..?
Kapan lagi harus kumenunggu dunia meratap..?
Sedangkan aku di sini menanti tiada harap..
Pada sang Khalik yang bersabar padaku..
Jika Surga datang menjemputku..
Sambutlah aku..wahai para bidadari..
Menarilah dan senangkanlah aku dengan anggur..
Agar aku merasakan suka, dan hilang asaku....
Aku mencintaimu bagaikan setetes embun..
Yang turun serta merta tuk menyejukkan..
Aku menyayangimu begitu dalam..
Sedalam samudera di ujung lautan...
Wahai karang yang diterjang ombak...
Bagaimanakah sakitnya ombak bergulir..
Menghantam wajahmu yang kokoh..
Meskipun tak kau rasa begitu dasyatnya...
Kuhanya manusia biasa yang hina...
Namun cintaku bukanlah cinta belaka...
Karena cintaku tak seperti biasa..
Terasa dari ucapan dan perbuatan jua...
Andai aku seorang dewa...
Kan kukalungkan setiap wanita di dunia..
Mengisi dalam tahta langitku...
Agar aku bahagia tanpa merasa jenuh...
Hanya ku seorang pengobat nestapa..
Jalan angin yang kutapak tak berjejak...
Namun cintaku yang bagaikan pahat ini...
Bisa terukir hingga tak mampu dihapus...
Yang turun serta merta tuk menyejukkan..
Aku menyayangimu begitu dalam..
Sedalam samudera di ujung lautan...
Wahai karang yang diterjang ombak...
Bagaimanakah sakitnya ombak bergulir..
Menghantam wajahmu yang kokoh..
Meskipun tak kau rasa begitu dasyatnya...
Kuhanya manusia biasa yang hina...
Namun cintaku bukanlah cinta belaka...
Karena cintaku tak seperti biasa..
Terasa dari ucapan dan perbuatan jua...
Andai aku seorang dewa...
Kan kukalungkan setiap wanita di dunia..
Mengisi dalam tahta langitku...
Agar aku bahagia tanpa merasa jenuh...
Hanya ku seorang pengobat nestapa..
Jalan angin yang kutapak tak berjejak...
Namun cintaku yang bagaikan pahat ini...
Bisa terukir hingga tak mampu dihapus...
Sekiranya duri itu tiada..
Luka dan suban ini tak kurasa..
Tancap dan hujaman makin medera..
Tat kala kesakitan aku merana...
Luka hati dan luka jiwa...
Menyesakkan di dalam dada..
Tak kan mampu kuucapkan suara...
Hingga tersandar aku di ujung nisan..
Genangan air mata dan kecewa..
Meluap hingga merendam hatiku..
Penuh luka dan borok yang busuk..
Di dalam hati... di dalam dada...
Ah.... ku tak kan sanggup Tuhan...
Seandainya kumenanggung derita lagi...
Hanya harap dan doaku pada-Mu..
Kupanjatkan mengharap cinta insan-Mu...
Apadaya kumanusia lemah...
Tak kuasa tipu daya menjebak..
Tetapku letakkan kepalaku atas-Mu..
Hingga Kau kabulkan doa, ku tetap berharap..
Luka dan suban ini tak kurasa..
Tancap dan hujaman makin medera..
Tat kala kesakitan aku merana...
Luka hati dan luka jiwa...
Menyesakkan di dalam dada..
Tak kan mampu kuucapkan suara...
Hingga tersandar aku di ujung nisan..
Genangan air mata dan kecewa..
Meluap hingga merendam hatiku..
Penuh luka dan borok yang busuk..
Di dalam hati... di dalam dada...
Ah.... ku tak kan sanggup Tuhan...
Seandainya kumenanggung derita lagi...
Hanya harap dan doaku pada-Mu..
Kupanjatkan mengharap cinta insan-Mu...
Apadaya kumanusia lemah...
Tak kuasa tipu daya menjebak..
Tetapku letakkan kepalaku atas-Mu..
Hingga Kau kabulkan doa, ku tetap berharap..
Hapuslah air matamu itu sayang...
Karna dunia terlalu indah untuk ditangisi..
Harap dan cemas adalah angkara dunia..
Dan kertaknya tak cukup buatmu derita...
Aku di sampingmu dalam kebahagiaan..
Tak hentinya menemani dalam sgala rasa..
Andai waktu terus bergulir dalam kelam..
Ku mampu berikan terang sekalipun redup cahayanya..
Sayang.. anggaplah kesedihan sebagai mimpi....
Karena tak selamanya keadaan menjadi gelap...
Ada sang Mataharimu slalu dalam hatimu..
Yang tak henti bersinar, dalam suka dan dukamu..
Sayangku.. adakah pilar yang mampu merobohkannya..
Cinta kita yang berpadu bagaikan mempelai surgawi...
Selama aku masih bernafas, waktu dan nyawa untukmu..
Tak hentiku menyayangimu.. dan berhentilah bersedih...
Tataplah mataku.. jujurku tiada kepalsuan..
Kuingin melihat engkau slalu bahagia..sayang...
Janganlah menangis lagi... cukup sudah...
Marilah tersenyum... kita menulis cerita yang indah...
Karna dunia terlalu indah untuk ditangisi..
Harap dan cemas adalah angkara dunia..
Dan kertaknya tak cukup buatmu derita...
Aku di sampingmu dalam kebahagiaan..
Tak hentinya menemani dalam sgala rasa..
Andai waktu terus bergulir dalam kelam..
Ku mampu berikan terang sekalipun redup cahayanya..
Sayang.. anggaplah kesedihan sebagai mimpi....
Karena tak selamanya keadaan menjadi gelap...
Ada sang Mataharimu slalu dalam hatimu..
Yang tak henti bersinar, dalam suka dan dukamu..
Sayangku.. adakah pilar yang mampu merobohkannya..
Cinta kita yang berpadu bagaikan mempelai surgawi...
Selama aku masih bernafas, waktu dan nyawa untukmu..
Tak hentiku menyayangimu.. dan berhentilah bersedih...
Tataplah mataku.. jujurku tiada kepalsuan..
Kuingin melihat engkau slalu bahagia..sayang...
Janganlah menangis lagi... cukup sudah...
Marilah tersenyum... kita menulis cerita yang indah...
Cerita cinta bagaikan dongeng belaka...
Kadang menakjubkan dan kadang mengecewakan...
Ada pahlawan.. dan ada tantangan..
Oh...ceritanya penuh warna dan indah...
Kadang cinta ada kebahagiaan...
Namun ada pula berakhir pada kesedihan...
Kadang tawa dan canda membahana...
Dan kadang pula kecewa dan air mata berjatuhan...
Ah... warna sedihnya buat kita merana..
Namun warna putihnya buat kita slalu tersenyum...
Semua kesedihan dan kebahagian bercampur jadi satu..
Hingga semua nya indah, dan arti hidup tercipta...
Cinta bagaikan dongeng belaka..
Namun kita berada dalam nyata dunia raya..
Sekalipun anggap cinta seperti cerita...
Namun cerita hidup tak menyangkal cinta itu nyata..
Kadang menakjubkan dan kadang mengecewakan...
Ada pahlawan.. dan ada tantangan..
Oh...ceritanya penuh warna dan indah...
Kadang cinta ada kebahagiaan...
Namun ada pula berakhir pada kesedihan...
Kadang tawa dan canda membahana...
Dan kadang pula kecewa dan air mata berjatuhan...
Ah... warna sedihnya buat kita merana..
Namun warna putihnya buat kita slalu tersenyum...
Semua kesedihan dan kebahagian bercampur jadi satu..
Hingga semua nya indah, dan arti hidup tercipta...
Cinta bagaikan dongeng belaka..
Namun kita berada dalam nyata dunia raya..
Sekalipun anggap cinta seperti cerita...
Namun cerita hidup tak menyangkal cinta itu nyata..
Kumenatap di atas langit nan biru..
Penuh awan nan putih yang berlarian..
Angin yang membelai amat lembut...
Memejamkan mataku karena sejuk tangannya..
Kuteringat akan dikau kembali..
Adakah masa lalu yang telah bergulir...
Dapat dikembalikan tanpa merubah rasa?
Oh nyata itu penuh dengan angan-angan semata...
Kuharapkan cintaku terjalin indah..
Tulus dan seputih awan di langit...
Penuh bahagia tiada duka...
Bukannya sebuah cerca dan luka...
Andai masa lalu dapat tergulir kembali..
Kan kubuat dia bahagia dalam cintaku...
Dan tak sedikitpun perhatianku hilang darinya..
Oleh karena apapun jua, kukan pertahankannya..
Kini semua hanya harapan lalu..
Kuhidup dalam medan tempur sekarang..
Ingin kuhunuskan segala cinta ke semua wanita..
Agar satu dari sribu jadi ratu dalam tahtaku...
Penuh awan nan putih yang berlarian..
Angin yang membelai amat lembut...
Memejamkan mataku karena sejuk tangannya..
Kuteringat akan dikau kembali..
Adakah masa lalu yang telah bergulir...
Dapat dikembalikan tanpa merubah rasa?
Oh nyata itu penuh dengan angan-angan semata...
Kuharapkan cintaku terjalin indah..
Tulus dan seputih awan di langit...
Penuh bahagia tiada duka...
Bukannya sebuah cerca dan luka...
Andai masa lalu dapat tergulir kembali..
Kan kubuat dia bahagia dalam cintaku...
Dan tak sedikitpun perhatianku hilang darinya..
Oleh karena apapun jua, kukan pertahankannya..
Kini semua hanya harapan lalu..
Kuhidup dalam medan tempur sekarang..
Ingin kuhunuskan segala cinta ke semua wanita..
Agar satu dari sribu jadi ratu dalam tahtaku...
Sahabatku...
Engkau begitu baik padaku..
Tak setiap detik dan jam berlalu..
Karena engkau temani tiada paksaan..
Kau menyemangatiku..
Agar aku tak mudah jatuh di jurang..
Hingga aku bersamamu tertawa...
Semua luka berlari jauh dari kita...
Aku bangga padamu sahabat..
Kau tak kelam bagaikan sungai keruh..
Tapi kau jernih bagaikan air terjun..
Yang slalu kuat menggerakkan turbinku...
Kau sahabata tak pernah lari..
Meskipun cintaku pergi menjauh..
Kau dekati aku dan tepuk pundakku..
Sambil tersenyum dan berkata "Hey teman"
Adakah engkau slalu di sisi sahabat?
Jika kutelah temukan jati diriku..
Janganlah pergi pun itu terjadi..
Karena tanpamu, sahabatmu ini tak berdaya..
Kita lalui bersama..dan berjalan bersama..
Tertawa bersama dan berjuang bersama..
Hingga kau jua menghilang dariku..
Jangan lupakan aku...sahabatmu ini...
Engkau begitu baik padaku..
Tak setiap detik dan jam berlalu..
Karena engkau temani tiada paksaan..
Kau menyemangatiku..
Agar aku tak mudah jatuh di jurang..
Hingga aku bersamamu tertawa...
Semua luka berlari jauh dari kita...
Aku bangga padamu sahabat..
Kau tak kelam bagaikan sungai keruh..
Tapi kau jernih bagaikan air terjun..
Yang slalu kuat menggerakkan turbinku...
Kau sahabata tak pernah lari..
Meskipun cintaku pergi menjauh..
Kau dekati aku dan tepuk pundakku..
Sambil tersenyum dan berkata "Hey teman"
Adakah engkau slalu di sisi sahabat?
Jika kutelah temukan jati diriku..
Janganlah pergi pun itu terjadi..
Karena tanpamu, sahabatmu ini tak berdaya..
Kita lalui bersama..dan berjalan bersama..
Tertawa bersama dan berjuang bersama..
Hingga kau jua menghilang dariku..
Jangan lupakan aku...sahabatmu ini...
Oh indahnya ciptaan-Mu ya Tuhan..
Kutak kuasa mengaggumi sluruh karya-Mu..
Indahnya alam dan segala isinya..
Penuh warna dan warni yang maha dasyat..
Segala gunung dan lembah..
Segala hutan dan segara hijau...
Engkau ciptakan untuk semua makhluk..
Agar hidup dalam tangan kasih-Mu...
Engkau ciptakan manusia berpasangan..
Dan ciptakan adam dan hawa berdampingan..
Sehingga citra cinta-Mu ada padaku..
Dan aku mampu mencinta dalam kekuatan-Mu..
Engkau begitu Agung ya Allah..
Bapa yang kuasa dalam segala cinta..
Mampu segala dan tiada keraguan..
Hanya ciptaan-Mu yang lemah, aku berpasrah..
Segala cobaan yang aku hadapi..
Adalah angkara setiaku pada kesucian-Mu..
Hingga harap dan doa ini terkabul..
Sucikanlah hati dan ragaku dari sgala dosa..
Kutak kuasa mengaggumi sluruh karya-Mu..
Indahnya alam dan segala isinya..
Penuh warna dan warni yang maha dasyat..
Segala gunung dan lembah..
Segala hutan dan segara hijau...
Engkau ciptakan untuk semua makhluk..
Agar hidup dalam tangan kasih-Mu...
Engkau ciptakan manusia berpasangan..
Dan ciptakan adam dan hawa berdampingan..
Sehingga citra cinta-Mu ada padaku..
Dan aku mampu mencinta dalam kekuatan-Mu..
Engkau begitu Agung ya Allah..
Bapa yang kuasa dalam segala cinta..
Mampu segala dan tiada keraguan..
Hanya ciptaan-Mu yang lemah, aku berpasrah..
Segala cobaan yang aku hadapi..
Adalah angkara setiaku pada kesucian-Mu..
Hingga harap dan doa ini terkabul..
Sucikanlah hati dan ragaku dari sgala dosa..
Oh...aku sendiri tanpa kekuatan...
Kutak berdaya dalam kekurangan..
Dan aku bersedih dalam kegelapan..
Tanpa cinta dan kehilangan cinta..
Kuhanya mampu tersenyum dalam hati..
Berpejam pasrah dalam hembusan angin...
Yang menggerakkan tangkai bunga..
Dan menjatuhkan benih-benih yang bersemi..
Oh angin yang sejukkan aku...
Taukah engkau aku sedang bersedih..?
Adakah engkau mengerti suara ini bergema...
Katakanlah pada cintaku... Aku di sini...
Angin, temukanlah cintaku...
Dia begitu jauh dan aku merindukannya...
Meski aku tau, dia telah menghapus aku..
Namun kuakui kutak mudah menghapusnya..
Angin... katakanlah padanya..
Aku menantinya dengan penuh harap..
Peluh ini tercecer bagaikan darah...
Kuharap dia mau bersihkan luka ini..
Hanya aku manusia lemah..
Dan tak ada harap untuk memiliki..
Pasrahku di dalam pembaringan..
Tuk menanti cinta datang dalam genggaman...
Kutak berdaya dalam kekurangan..
Dan aku bersedih dalam kegelapan..
Tanpa cinta dan kehilangan cinta..
Kuhanya mampu tersenyum dalam hati..
Berpejam pasrah dalam hembusan angin...
Yang menggerakkan tangkai bunga..
Dan menjatuhkan benih-benih yang bersemi..
Oh angin yang sejukkan aku...
Taukah engkau aku sedang bersedih..?
Adakah engkau mengerti suara ini bergema...
Katakanlah pada cintaku... Aku di sini...
Angin, temukanlah cintaku...
Dia begitu jauh dan aku merindukannya...
Meski aku tau, dia telah menghapus aku..
Namun kuakui kutak mudah menghapusnya..
Angin... katakanlah padanya..
Aku menantinya dengan penuh harap..
Peluh ini tercecer bagaikan darah...
Kuharap dia mau bersihkan luka ini..
Hanya aku manusia lemah..
Dan tak ada harap untuk memiliki..
Pasrahku di dalam pembaringan..
Tuk menanti cinta datang dalam genggaman...
Hujan menetes membasahi dunia..
Dan menghapus kemarau setahun..
Akupun jua terjadi kegalauan..
Bahagiaku berlalu dihapus kesedihan...
Titik-titik cinta masih membekas..
Namun hanya remahnya saja yang membias..
Pelangi di ufuk Barat telah menghilang..
Dan pelita dalam hatipun jua telah padam..
Ke mana cinta harus kucari..
Adakah titik-titik itu terbentuk lagi?
Sampai kapan aku harus mananti kepastian..
Sedang aku terengah-engah dalam pelarian...
Kejamnya dunia menertawakanku..
Dalam perih kutak terbayar dalam hinaan..
Slalu kucoba untuk tersenyum pada semua..
Agar satu diantaranya mengerti titik itu..
Dan menghapus kemarau setahun..
Akupun jua terjadi kegalauan..
Bahagiaku berlalu dihapus kesedihan...
Titik-titik cinta masih membekas..
Namun hanya remahnya saja yang membias..
Pelangi di ufuk Barat telah menghilang..
Dan pelita dalam hatipun jua telah padam..
Ke mana cinta harus kucari..
Adakah titik-titik itu terbentuk lagi?
Sampai kapan aku harus mananti kepastian..
Sedang aku terengah-engah dalam pelarian...
Kejamnya dunia menertawakanku..
Dalam perih kutak terbayar dalam hinaan..
Slalu kucoba untuk tersenyum pada semua..
Agar satu diantaranya mengerti titik itu..
Andai aku dapat membaca pikiran..
Satu saja untuk aku cibirkan..
Hingga penasaran aku deritakan..
Penasaran terasa sesak di dada..
Engkau pergi tak pernah kembali lagi..
Ke mana engkau lari dari cintamu..
Haruskah aku menyongsong dirimu lagi..
Sedangkan raguku ini menelan bayangmu..
Masihkah kau mengharapkanku??
Di saat engkau bersedih..
Di masa lalu dan sekarang kau rasakan..
Atau tlah kau hapus aku untuk slamanya...??
Hanya satu pintaku padamu..
Kembalilah dahulu di sini..
Agar aku dapat berkata dan jelaskan semua..
Hingga semua jelas dan kaupun mengerti..
Aku tak bisa melupakanmu..
Walau semua telah berubah seperti pikiranmu..
Aku di sini tak pernah berpaling..
Meskipun kau menghilang dan takkan kembali..
Kutlah berharap dan masih berharap...
Engkau kembali lagi dan bersama aku lagi...
Hingga kutak mampu lagi pertahankan rasa ini..
Jangan salahkan aku pergi, dan nyata hapus dirimu...
Satu saja untuk aku cibirkan..
Hingga penasaran aku deritakan..
Penasaran terasa sesak di dada..
Engkau pergi tak pernah kembali lagi..
Ke mana engkau lari dari cintamu..
Haruskah aku menyongsong dirimu lagi..
Sedangkan raguku ini menelan bayangmu..
Masihkah kau mengharapkanku??
Di saat engkau bersedih..
Di masa lalu dan sekarang kau rasakan..
Atau tlah kau hapus aku untuk slamanya...??
Hanya satu pintaku padamu..
Kembalilah dahulu di sini..
Agar aku dapat berkata dan jelaskan semua..
Hingga semua jelas dan kaupun mengerti..
Aku tak bisa melupakanmu..
Walau semua telah berubah seperti pikiranmu..
Aku di sini tak pernah berpaling..
Meskipun kau menghilang dan takkan kembali..
Kutlah berharap dan masih berharap...
Engkau kembali lagi dan bersama aku lagi...
Hingga kutak mampu lagi pertahankan rasa ini..
Jangan salahkan aku pergi, dan nyata hapus dirimu...
Begitu sulit kubayangkan..
Kau tlah pergi tanpa jejak..
Padahal aku mencintaimu setengah mati..
Duhai sayangku... pujaanku..
Apakah salahku padamu..
Hingga kau menghilang tak ada jejak..
Pun kau tau aku cintaimu slalu..
Apa salahku dan apa dosaku padamu??
Pijakkan langkahku tlah melayang...
Kutak ada dasar tuk mengartikan rasamu..
Kau tlah berubah dan pergi jauh...
Cintamu sungguh bertepuk sebelah tangan...
Sampai kapan kau buatku begini??
Sampai aku mati dan tak bernyawa lagi??
Mohon kuingin kau kembali kemari..
Dan berusalah mencintai aku..
Kusungguh tak mampu mengerti engkau lagi..
Jika memang tak ada lagi waktumu untukku..
Sudahlah kuterima semua kenyataan..
Dan kuharus kembali dalam pencarian cinta ini..
Kau tlah pergi tanpa jejak..
Padahal aku mencintaimu setengah mati..
Duhai sayangku... pujaanku..
Apakah salahku padamu..
Hingga kau menghilang tak ada jejak..
Pun kau tau aku cintaimu slalu..
Apa salahku dan apa dosaku padamu??
Pijakkan langkahku tlah melayang...
Kutak ada dasar tuk mengartikan rasamu..
Kau tlah berubah dan pergi jauh...
Cintamu sungguh bertepuk sebelah tangan...
Sampai kapan kau buatku begini??
Sampai aku mati dan tak bernyawa lagi??
Mohon kuingin kau kembali kemari..
Dan berusalah mencintai aku..
Kusungguh tak mampu mengerti engkau lagi..
Jika memang tak ada lagi waktumu untukku..
Sudahlah kuterima semua kenyataan..
Dan kuharus kembali dalam pencarian cinta ini..
Dear my Love...
Could u hear my voice?
I shout it hard..
I wanna be your power..
Have been always nice..
And hope it will be wonderful..
You know, my Dear....?
I love you so Much...
I never forget with yours..
Mine is yours..
Altough you had been change..
But this heart never change..
The time had meet between us...
And this love will be large..
Such as a flower in the garden...
So beauty, with the butterfly...
And I smell your crown...
And sleep into my pillow...
Love you it's a happiness..
I proud of you...
Because i may love you..
Dear... please don't leave me go...
I wanna you always here..
Be my girlfriend...forever..
I will love you very much
Could u hear my voice?
I shout it hard..
I wanna be your power..
Have been always nice..
And hope it will be wonderful..
You know, my Dear....?
I love you so Much...
I never forget with yours..
Mine is yours..
Altough you had been change..
But this heart never change..
The time had meet between us...
And this love will be large..
Such as a flower in the garden...
So beauty, with the butterfly...
And I smell your crown...
And sleep into my pillow...
Love you it's a happiness..
I proud of you...
Because i may love you..
Dear... please don't leave me go...
I wanna you always here..
Be my girlfriend...forever..
I will love you very much
Namamu slalu terngiang di benakku..
Karena kau memberikan aku arti yang dalam..
Dan ajari aku bagaimana mencintai..
Kau tak lepas dari hidup dan matiku...
Kutau bahwa kutak slalu di sisimu..
Namun rindu yang kuat ini..
Inginkan diriku tuk mendekatimu slalu..
Dan tak ingin lari selama-lamanya..
Kaupun tau, bahwa kusudah berhenti bermain..
Bermain dalam kepalsuan cinta...
Dan kusungguh mencintaimu tanpa kepalsuan..
Percayalah itu padaku sayangku..
Hidup matiku hanya untukmu saja..
Tak pernah lagi ada nama lain di hatiku..
Namamu tlah terukir dalam di jantungku..
Tanpa harap dan tanpa rundungan ragu...
Janganlah berhenti temani aku..
Baik jauh maupun dekat..
Slalu ingat aku dan akupun jua begitu..
PAdamu di hatiku, tak ada yang lain di dadaku...
Karena kau memberikan aku arti yang dalam..
Dan ajari aku bagaimana mencintai..
Kau tak lepas dari hidup dan matiku...
Kutau bahwa kutak slalu di sisimu..
Namun rindu yang kuat ini..
Inginkan diriku tuk mendekatimu slalu..
Dan tak ingin lari selama-lamanya..
Kaupun tau, bahwa kusudah berhenti bermain..
Bermain dalam kepalsuan cinta...
Dan kusungguh mencintaimu tanpa kepalsuan..
Percayalah itu padaku sayangku..
Hidup matiku hanya untukmu saja..
Tak pernah lagi ada nama lain di hatiku..
Namamu tlah terukir dalam di jantungku..
Tanpa harap dan tanpa rundungan ragu...
Janganlah berhenti temani aku..
Baik jauh maupun dekat..
Slalu ingat aku dan akupun jua begitu..
PAdamu di hatiku, tak ada yang lain di dadaku...
Apa yang kau katakan kasih..
Kusudah tak perduli lagi..
Kata-katamu hanya angin belaka..
Dan terngiang bagai imbas yang kusam..
Kau tak pernah menerima hatiku..
Tulus dan suci tak kau indahkan..
Dan aku kau biarkan sendiri di kegelapan...
Cacimupun terus mengiang di telingaku..
Aku tak perludi padamu lagi..
Kau telah buatku kecewa..
Dusta dan kebohonganmu adalah tangis darah..
Aku tak bernyawa lagi dan hidup ini hampa...
Pergilah menjauh dariku..
Dan jangan harapkan cinta lagi..
Karena begitu tega kau campakkan aku..
Tak semudah itu kau kembali padaku..
Enyahlah daripadaku..
Kuingin sendiri menuai kehidupan..
Dan terus berpikir ke mana arah tujuan..
Agar kutak temukan orang sepertimu lagi...
Kusudah tak perduli lagi..
Kata-katamu hanya angin belaka..
Dan terngiang bagai imbas yang kusam..
Kau tak pernah menerima hatiku..
Tulus dan suci tak kau indahkan..
Dan aku kau biarkan sendiri di kegelapan...
Cacimupun terus mengiang di telingaku..
Aku tak perludi padamu lagi..
Kau telah buatku kecewa..
Dusta dan kebohonganmu adalah tangis darah..
Aku tak bernyawa lagi dan hidup ini hampa...
Pergilah menjauh dariku..
Dan jangan harapkan cinta lagi..
Karena begitu tega kau campakkan aku..
Tak semudah itu kau kembali padaku..
Enyahlah daripadaku..
Kuingin sendiri menuai kehidupan..
Dan terus berpikir ke mana arah tujuan..
Agar kutak temukan orang sepertimu lagi...
Oh bidadariku..
Kau cempaka di dalam cermin hidupku..
Senyummu adalah darah dagingku...
Kau membahana dalam ingatan jiwaku..
Maukah kau menjadi belahan jiwaku?
Oh kasih... sekian lama aku menunggu..
Kutak bisa hidup tanpa bayangmu..
Tuk melihatmu saja, tlah bahagiakanku..
Apakah jika kau sedia padaku..
Maukah kau menjadi pujaan hatiku...??
Kan kuserahkan segalanya padamu..
Kukorbankan semuanya untuk dirimu..
Dan hanya membahagiamulah aku bisa hidup...
Karena engkau jiwaku...bayang cintaku..
Kuingin menjadi pendamping hidupmu...
Oh kasih.. seandainya ini bukan kehendakmu..
Kan kuterima segalanya dengan lapang dada..
Karena kata terindah hanya satu untukmu...
Kuingin kau tau isi hatiku..yang memujamu...
Kau cempaka di dalam cermin hidupku..
Senyummu adalah darah dagingku...
Kau membahana dalam ingatan jiwaku..
Maukah kau menjadi belahan jiwaku?
Oh kasih... sekian lama aku menunggu..
Kutak bisa hidup tanpa bayangmu..
Tuk melihatmu saja, tlah bahagiakanku..
Apakah jika kau sedia padaku..
Maukah kau menjadi pujaan hatiku...??
Kan kuserahkan segalanya padamu..
Kukorbankan semuanya untuk dirimu..
Dan hanya membahagiamulah aku bisa hidup...
Karena engkau jiwaku...bayang cintaku..
Kuingin menjadi pendamping hidupmu...
Oh kasih.. seandainya ini bukan kehendakmu..
Kan kuterima segalanya dengan lapang dada..
Karena kata terindah hanya satu untukmu...
Kuingin kau tau isi hatiku..yang memujamu...
Hai kau para insan di jagad raya..
Apakah yang hendak kau tanya dariku..?
Pun kuhanya manusia biasa yang berhati..
Salahkah pabila aku mencintai?
Tak urung kupikir ini semua..
MEngalun bagaikan bunyi seruling..
Yang membelah kesunyian di setiap malam..
Mengalir apa adanya laksana sungai..
Inilah tandaku mencintai karena kuberhati..
Kumiliki rasa dan aku sukai apa yang kucinta..
Sudah bukan rahsia aku mencinta..
Karena dikaupun jua merasakan kelembutannya..
Kehangatan cahaya cinta itu..
Perasaan damai yang tersirat di hati..
Adalah bukti bahwa cinta telah menjeratmu..
Jangan ingkari, bahwa cinta yang terasa.
Apakah yang hendak kau tanya dariku..?
Pun kuhanya manusia biasa yang berhati..
Salahkah pabila aku mencintai?
Tak urung kupikir ini semua..
MEngalun bagaikan bunyi seruling..
Yang membelah kesunyian di setiap malam..
Mengalir apa adanya laksana sungai..
Inilah tandaku mencintai karena kuberhati..
Kumiliki rasa dan aku sukai apa yang kucinta..
Sudah bukan rahsia aku mencinta..
Karena dikaupun jua merasakan kelembutannya..
Kehangatan cahaya cinta itu..
Perasaan damai yang tersirat di hati..
Adalah bukti bahwa cinta telah menjeratmu..
Jangan ingkari, bahwa cinta yang terasa.
Senandung cinta terdengar lagi..
Di kala aku menemukan dia..
Dia yang begitu indah kurasakan..
Pandangan mata yang sekejap saja..
Buat karismanya meluap-luap...
Dan kupuja dia, karena parasnya..
Tabuh genderang cinta terdengar keras..
Aku menari di antara penabuhnya..
Dan kupu-kupu terbang di kiri kananku..
Oh indahnya segara taman itu..
Jika cinta mulai menyentuh hati..
Serasa tak ada duka dan luka mencobai..
Aku menyukai parasmu kasih..
Maukah engkau terima cintaku ini..
Tak hanya wajah dan senyumanmu..
Tapi hatiku telah terpaut akan sifatmu..
Yang penuh misteri dan baik adanya..
Kuingin mengenalmu lebih dalam..
Agar samuderamu dapat kuselami ke dasarnya..
Di kala aku menemukan dia..
Dia yang begitu indah kurasakan..
Pandangan mata yang sekejap saja..
Buat karismanya meluap-luap...
Dan kupuja dia, karena parasnya..
Tabuh genderang cinta terdengar keras..
Aku menari di antara penabuhnya..
Dan kupu-kupu terbang di kiri kananku..
Oh indahnya segara taman itu..
Jika cinta mulai menyentuh hati..
Serasa tak ada duka dan luka mencobai..
Aku menyukai parasmu kasih..
Maukah engkau terima cintaku ini..
Tak hanya wajah dan senyumanmu..
Tapi hatiku telah terpaut akan sifatmu..
Yang penuh misteri dan baik adanya..
Kuingin mengenalmu lebih dalam..
Agar samuderamu dapat kuselami ke dasarnya..
Di malam sepi ini aku termenung..
Menatap kekosongan dengan mata tertutup..
Membayangkan kubangan yang melayang..
Dalam kesertamertaan yang mengambang..
Kuterlarut dalam samudera khayalan..
Layak bermimpi indah, dunia seakan di tangan..
Kuterbang bebas bagaikan burung di udara..
Dan terbang menukik bagaikan elang di angkasa..
Oh semuanya hilang sejenak bagai tertelan..
Keindahan dunia tersapu ke dalam serok pikiran..
Dan akupun meraih sgala bintang di atasnya..
Dan menaburnya di tanah dunia anganku...
Semuanya tampak indah dan serasa nikmat..
Hingga kutak ingin tersadar lagi dari angan ini..
Kuingin slalu terpenjam dan menulis cerita..
Meski lembarannya tersimpan dalam pikiran saja...
Menatap kekosongan dengan mata tertutup..
Membayangkan kubangan yang melayang..
Dalam kesertamertaan yang mengambang..
Kuterlarut dalam samudera khayalan..
Layak bermimpi indah, dunia seakan di tangan..
Kuterbang bebas bagaikan burung di udara..
Dan terbang menukik bagaikan elang di angkasa..
Oh semuanya hilang sejenak bagai tertelan..
Keindahan dunia tersapu ke dalam serok pikiran..
Dan akupun meraih sgala bintang di atasnya..
Dan menaburnya di tanah dunia anganku...
Semuanya tampak indah dan serasa nikmat..
Hingga kutak ingin tersadar lagi dari angan ini..
Kuingin slalu terpenjam dan menulis cerita..
Meski lembarannya tersimpan dalam pikiran saja...
KEnangan lama tersirat kembali...
Tat kala sepasang kekasih terlihat..
Melintas dengan mesranya di depanku..
Begitu indah ceritanya, akupun terpana..
Serasa lembarang usang kembali terpampang..
Di meja lamunan ketika kuputuskan smuanya..
Aku terpuruk dalam kekeluan...
Dan masa indah lalu hilang sekejap mata..
Hidup tanpa kekasih bagiku melayang..
Suka ada dan dukapun tak hilang...
Tak jauh berbeda saat kasih bersama..
Lebih indah, daripada terjalin sendirian...
Namun kucoba dan terus kucoba..
Agar tangan ini tetap bisa menggenggam..
Sejuta rasa yang sempat tertahan..
Hingga saatnya tiba, penggantinya kutemukan..
Tat kala sepasang kekasih terlihat..
Melintas dengan mesranya di depanku..
Begitu indah ceritanya, akupun terpana..
Serasa lembarang usang kembali terpampang..
Di meja lamunan ketika kuputuskan smuanya..
Aku terpuruk dalam kekeluan...
Dan masa indah lalu hilang sekejap mata..
Hidup tanpa kekasih bagiku melayang..
Suka ada dan dukapun tak hilang...
Tak jauh berbeda saat kasih bersama..
Lebih indah, daripada terjalin sendirian...
Namun kucoba dan terus kucoba..
Agar tangan ini tetap bisa menggenggam..
Sejuta rasa yang sempat tertahan..
Hingga saatnya tiba, penggantinya kutemukan..
Kubayangkan dalam tatapan kekosongan..
Adakah manusia yang hidup tanpa rasa..
Dimanakah dunia bila cinta tak tercipta...
Nafas hanya sekedar nafas tanpa hawanya..
Keangkuhan timbul dan egopun merajalela..
Aku takkan bisa merasa dalam keindahan dunia..
Bila kusesak dalam kebimbangan alam..
Bila cinta membahana, tertahan dalam pakuan..
Andaikata kudapat ungkapkan semua..
Namun adakah cinta dapat terungkap dengan mudah?
Tuk berkata saja, bagaikan terseret arus..
Tubuh melangkah, namun bibir enggan berkata..
Sayangkan aku dalam segala anugerah..
Bagi Dia yang telah ciptakan padaku..
Rasa sayang, kasih dan cinta yang besar..
Hinggaku sungguh mengerti,apa tujuanku lahir di dunia..
Adakah manusia yang hidup tanpa rasa..
Dimanakah dunia bila cinta tak tercipta...
Nafas hanya sekedar nafas tanpa hawanya..
Keangkuhan timbul dan egopun merajalela..
Aku takkan bisa merasa dalam keindahan dunia..
Bila kusesak dalam kebimbangan alam..
Bila cinta membahana, tertahan dalam pakuan..
Andaikata kudapat ungkapkan semua..
Namun adakah cinta dapat terungkap dengan mudah?
Tuk berkata saja, bagaikan terseret arus..
Tubuh melangkah, namun bibir enggan berkata..
Sayangkan aku dalam segala anugerah..
Bagi Dia yang telah ciptakan padaku..
Rasa sayang, kasih dan cinta yang besar..
Hinggaku sungguh mengerti,apa tujuanku lahir di dunia..
Di saat-saat kosong bagaikan cawan..
Curahan airnya tak pernah terisi..
Hingga akhirnya terus kosong tiada rasa..
Aku berenang sendiri tanpa genangan air..
Kucoba tuk seberangi semuanya..
Namun kutelah terseret jauh oleh ombak..
Kukaram bagaikan biduk yang berlayar..
Harusnya kutiba dalam pencarian harta..
Bayangan yang mengaung bagaikan angin..
Tersirat sekejap tanpa siap berkedip..
Kekosongan demi kekosongan bagaikan lorong..
Menuai apapun tak mampu bergerak...
Saat-saat kosong hanyalah kekosongan..
Dan kehampaan terasa bila diri terdiam..
Hanya lamunan jadi teman yang setia..
Kuharap ada yang temani saat-saat kosong ini..
Curahan airnya tak pernah terisi..
Hingga akhirnya terus kosong tiada rasa..
Aku berenang sendiri tanpa genangan air..
Kucoba tuk seberangi semuanya..
Namun kutelah terseret jauh oleh ombak..
Kukaram bagaikan biduk yang berlayar..
Harusnya kutiba dalam pencarian harta..
Bayangan yang mengaung bagaikan angin..
Tersirat sekejap tanpa siap berkedip..
Kekosongan demi kekosongan bagaikan lorong..
Menuai apapun tak mampu bergerak...
Saat-saat kosong hanyalah kekosongan..
Dan kehampaan terasa bila diri terdiam..
Hanya lamunan jadi teman yang setia..
Kuharap ada yang temani saat-saat kosong ini..
Oh... sekiranya masa lalu tlah berlalu..
Dan lembaran demi lembaranpun menanti..
Perasaan yang tlah lama kudiamkan..
Kini hidup kembali dalam nafas cinta..
Aku rasakan perasaan seperti dulu..
Di masa lalu di mana aku terlena..
Aku terpana dalam indahnya bayangan..
Bayang-bayang cinta yang merona..
Hati kecil yang dulu hitam nan kelam..
Kini merah merona dan nyala membara...
Kisah ini kembali terajut dalam rasa..
Dan keindahannya bagaikan lukisan alam..
Alhasil kukembali jatuh cinta..
Dan kuakui parasnya yang menawan..
Telah merebut jantungku yang membeku..
Senyumnya buatku mati dalam senyuman...
Seandainya insan ini sungguh milikku....
Kuakan slalu menemaninya..
Berikan cinta yang tulus padanya..
Takkan kubiarkan dia lepas dariku..
Aku bahagia bila dia bahagia...
Kuharap senyumnya abadi milikku..
Takkan kuurungkan niatku padanya..
Esok hari kan kudapatkan cintaku itu..
Dan lembaran demi lembaranpun menanti..
Perasaan yang tlah lama kudiamkan..
Kini hidup kembali dalam nafas cinta..
Aku rasakan perasaan seperti dulu..
Di masa lalu di mana aku terlena..
Aku terpana dalam indahnya bayangan..
Bayang-bayang cinta yang merona..
Hati kecil yang dulu hitam nan kelam..
Kini merah merona dan nyala membara...
Kisah ini kembali terajut dalam rasa..
Dan keindahannya bagaikan lukisan alam..
Alhasil kukembali jatuh cinta..
Dan kuakui parasnya yang menawan..
Telah merebut jantungku yang membeku..
Senyumnya buatku mati dalam senyuman...
Seandainya insan ini sungguh milikku....
Kuakan slalu menemaninya..
Berikan cinta yang tulus padanya..
Takkan kubiarkan dia lepas dariku..
Aku bahagia bila dia bahagia...
Kuharap senyumnya abadi milikku..
Takkan kuurungkan niatku padanya..
Esok hari kan kudapatkan cintaku itu..
Andaiku tak punya tempat berlabuh..
Kemana arah tujuanku mencinta..
Seandainya kapalku karam di samudera..
Kapan kuakan sampai pada labuhan..
Sayangnya Tuhan begitu mencintaiku..
Izinkan perahuku tiba di ujung pulau..
Dan meraih cinta untuk kumiliki..
Hingga akhirnya kutau sgalanya pasti..
Aku dapat untaikan kata indah..
Dan lakuku mesra dalam menyayangi..
Hidup itu terlalu indah tuk ditangisi..
Bila ada kebahagiaan, terhapuslah itu...
Kata-kataku tak seindah pelangi..
Dan tingkahku tak semulia sang raja..
Namun dengan hati kumelebihi segalanya..
Indahnya cinta, buatku jadi sempurna..
Kemana arah tujuanku mencinta..
Seandainya kapalku karam di samudera..
Kapan kuakan sampai pada labuhan..
Sayangnya Tuhan begitu mencintaiku..
Izinkan perahuku tiba di ujung pulau..
Dan meraih cinta untuk kumiliki..
Hingga akhirnya kutau sgalanya pasti..
Aku dapat untaikan kata indah..
Dan lakuku mesra dalam menyayangi..
Hidup itu terlalu indah tuk ditangisi..
Bila ada kebahagiaan, terhapuslah itu...
Kata-kataku tak seindah pelangi..
Dan tingkahku tak semulia sang raja..
Namun dengan hati kumelebihi segalanya..
Indahnya cinta, buatku jadi sempurna..
Kubayangkan bila tak ada cinta..
Aku takkan mampu hidup...
Karena semua dimulai bagaikan dilahirkan..
Dalam sekejap begitu mudahnya berakhir..
Kutlah mengecap manisnya madu cinta..
Dan kutak mampu lepaskan anugerah itu..
Kuhaus akan cinta dan ingin mengecapnya lagi..
Bagaikan ganja yang mencandu, aku tlah mabuk..
Oh.. hilanglah sgala kecewa..
Ketika cinta datang dalam hidupku...
Mengisi ruang kosong di dalam dada..
Dan menjadi kerlap-kerlip adanya rasaku...
Kuagungkan cinta dan persembahkan semua..
Jikaku tak dapat meraih cinta itu pasti..
Namun slama aku masih sendiri dalam kelajangan..
Hausku makin menjadi, akupun sengsara...
Aku takkan mampu hidup...
Karena semua dimulai bagaikan dilahirkan..
Dalam sekejap begitu mudahnya berakhir..
Kutlah mengecap manisnya madu cinta..
Dan kutak mampu lepaskan anugerah itu..
Kuhaus akan cinta dan ingin mengecapnya lagi..
Bagaikan ganja yang mencandu, aku tlah mabuk..
Oh.. hilanglah sgala kecewa..
Ketika cinta datang dalam hidupku...
Mengisi ruang kosong di dalam dada..
Dan menjadi kerlap-kerlip adanya rasaku...
Kuagungkan cinta dan persembahkan semua..
Jikaku tak dapat meraih cinta itu pasti..
Namun slama aku masih sendiri dalam kelajangan..
Hausku makin menjadi, akupun sengsara...
Subscribe to:
Posts (Atom)