Friday, August 30, 2013

Sang Mentari Pagi

Oh indahnya dikau sang Mentari Pagi...
Penuh wangi cahaya kekuningan bagaikan emas...
MEnghangatkan dunia yang merasakan kedinginan...
Menebar pesona indah di kala pagi menyongsong...
Engkau sibakkan tirai bagi semua bintang...
Dan menyapa sang Bulan tuk beristirahat...
Berganti jaga kembali tak kunjung lelah...
Menantikan bumi di sudut tepi Timur angin...
Burung beterbangan seraya bersorai...
Berkejar-kejaran bersama awan nan putih...
Membuat dedaunan melambai-lambai...
Segarkan hijaunya dunia dengan semaraknya...
Kasihku, yang kini menikmati pagi...
Lihatlah aku menanti pagi pun menantimu...
Di hari libur ini, wajahmu semakin terbayang...
Kerinduan ini semakin dalam padamu...
Lihatlah sang mentari pagi...
Tersenyum manis dan hangat di hadapanmu...
Pun kucerminkan wajahku di dalam senyumnya...
Pandanglah selalu dia dalam kehangatannya..
Pun aku sama menanti engkau laksana mentari..
Yang menanti pagi tuk tebarkan cahaya..
Agar semua insan dapat merasa...
Betapa besar dan kuatnya cahya cintaku padamu...
Untukmu...
Kuucapkan selamat pagi, pada bidadari tercintaku...

Seribu Kata Cinta

Oh kasih...dengarkanlah aku berseru...
Aku sayang padamu...
Sayang pada hidup dan matimu...
Kucinta engkau setulus hatiku...
Engkau kucinta hingga nafasku berhenti...
Tak henti aku melangkah demi dirimu...
Hanya cintamu, kasihku kepadamu...
Aku sayang padamu dengan sejuta kata...
Aku butuh kau dalam setiap denyut nadiku..
Aku sangat memuja keindahanmu...
Bola matamu adalah purnama di hatiku...
Senyumanmu adalah kesejukan bagiku...
Engkau pujaan hatiku, belahan jiwaku...
Sampai mati aku mencintaimu...
Tak utuh hatiku, darahku hanya kamu...
Sehilang aku dalam bayanganku..
Engkau adalah pujaan dalam nyataku...
Engkau adalah ratu dalam anganku..
Setingginya aku puja kau..
Aku cinta, dan aku sayang...
Kuserahkan semua..hanya demi engkau seorang....
Cintaku...dan bidadariku...
Aku cinta...aku sayang....

Keindahan Bola Matamu

Oh kasih, tak hentinya aku ucapkan ini...
Begitu indah dan menawa bola matamu...
Di dalam pandanganmu berjuta kasih sayang kutemukan..
Tiada satu kesedihan terpancar darimu..
Sungguh engkau matahariku yang tiada pernah redup...
Sayangku, berjuta pesona dari tatapmu itu..
Buatku selalu terpikir akan dikau...
Yang parasnya lembut bagaikan bulu domba..
Dan hatinya tulus bagaikan merpati..
Tiada matinya aku memuja engkau, kasihku...
Seribu satu malam waktuku untuk engkau...
Seribu satu tahun kuhabiskan untukmu...
Engkau tak menolak apapun dariku...
Kau begitu mencintaiku setulus hatimu...
Tak pernah kutemui bidadari sepertimu...
Keindahan bola matamu yang selalu terpancar..
Meyakinkan aku akan dikau, adinda...
Engkaulah permata hati yang terus abadi...
Selama aku hidup dan jantung berdetak...
Aku kan menatapmu selalu, dalam bola matamu...

Aura Kasih Sayang

Adinda ku sayang...
Tak seberapalah pemberian dariku...
Tak seutuh apalah selain cintaku untukmu...
Hanya hati ini yang abadi untukmu...
Selalu engkau dan engkau saja di hatiku...
Seribu kata cinta tak henti mengalir...
Terbisik melalui aura kasih sayangku...
Yang kupancarkan setiap kali kubersamamu...
Yang tersirat lewat setiap belaianmu...
Hidup dan waktuku tersisa hanya untukmu...
KEpergianmu membawakan siksa bagiku...
Namun, aura kasih sayangku tak juga padam...
Warnanya semakin pekat, karena rindu yang ada...
Aku semakin sayang dan ingin mengungkapkan cinta ini....
Pelukan hangatku menantimu, bila kau kembali...
Sayang, percayalah akan cintaku...
Selama aura kasih sayangku masih terpancar...
Aku tak henti-hentinya berpuisi untukmu..
Kutakkap lelah bernyanyi demi engkau...
Apa yang kupunya hanya untukmu, kasihku...

Kekuatan cinta

Aku mampu hidup...
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap jejak langkahku bermakna..
Karena dirimu, selalu di hati...
Bayang dan tawamu abadi meski dalam kesedihan...
Wajah dan senyummu buatku bangkit dalam kekelaman..
Aku mampu berkata...
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap kata yang teruntai begitu berarti...
Karena dirimu, abadi dalam kenanganku..
Siratan kata-kata yang terbisik darimu..
Tetap terngiang, sekalipun kau tak di sisiku....
Aku mampu bertahan,
Karena engkau, yang aku cinta...
Setiap gunung yang aku daki...
Tlah kutaklukkan dengan kekuatan cinta....
Kekuatan cinta yang kau berikan padaku..
Sanggup menggeser semua dari kedudukannya...
Andai kata ku tiada cinta...
Kutak berarti apa-apa di dunia..
Semuanya begitu bermakna karena dikau..
Dikau kekasihku yang berikan aku kekuatan...
Kekuatan yang mampu menghidupkan aku...

Serpihan hati yang tersisa

Serpihan hati yang tersisa ini..
Masih memiliki tempat bagi cinta yang sejati...
Namun, apakah pantas serpihan ini ditempati...
Hanya tinggal sisa dan puing yang tak berarti..
Kuterpuruk dalam keputusasaan...
Cinta ini telah rapuh di atas lubang gelap..
Menunggu saatnya jatuh dan hancur saja...
Pabila kukan terbungkam dan terdiam...
Oh...masa-masa yang indah itu...
Sirna seketika, kalaku dalam kehancuran..
Dikhianati dan tersakiti hingga hancur...
Tersisa dalam serpihan harapan ini...
Dia, sang bidadari itu...
Telah tiba dan datang diam dalamnya...
Aku terhilang dari keterpurukan..
Dia memetik setiap serpihan hatiku..
Dia, mengumpulkan bagian yang hilang dariku...
Memberikan aku kembali pada cinta yang utuh..
Dan selamanya kan kujaga dan takkan hilang...
Itu karena dia, yang telah menemukannya...
Hanya dialah, yang merasa pantas...
MEncintaiku dalam setiap serpihan..
Dan tak ingin kuterpecah lagi..
Hingga aku dan dia, berpadu dan tak terpisahkan...

Angkasa cempaka

Kilau langit membungkam segala bibir...
Tak mampu tuk katakan betapa dasyatnya...
Sebuah Jalan nirfana yang telah terbuka ...
Siap tuk diseberangi keindahannya...
Lihatlah,Tetesan hujan suci membuai dalam peluh....
Yang terkesan dalam tatanan angkasa cempaka...
Merah merona, matahari terbakar kilaunya...
Sang bulan menjauh karena panasnya mutiara...
Berkabung seluruh dunia, menjadi abu...
Dalam sisa keringat dan segalanya padu...
Berkeluh asa dalam penantian yang terakhir...
Hujan es menimpa dunia persada...
Membubuhinya dengan api surga yang memercik...
Menyapu segala dengan bah yang dasyat..
Memecah gunung, berbaur tergeser dari duduknya..
Wahai langit, timpalah kami, semua insan berteriak..
Tujuh Malaikat turun dalam surga nan suci...
Bawa tujuh sangkakala tuk sgera ditiupkan...
Saatnya dunia runtuh dan jatuhkan hukuman..
Sang Kuasa melihat para hakim yang siap mendera...
Dan para insan ketakutan dalam gelapnya dunia...
Sangkakala berbunyi dengan langit yang menggelegar...
Segalanya hancur berkeping dengan tulah tak berdaging...
Kerasnya besi luluh karena urapan sang Khalik..
Tlah berkata dengan bijak, Bertobatlah wahai manusia...
Namun insan senang akan gelap, dan selamanya di sana...
Hingga dunia hancur berkeping, dan surgapun tersingkap..
Semua jiwa yang menantinya, mencari diadalam cinta..
Dan Tuan itu, mencintai mereka bagaikan ibunda..
Dan jadikan mereka terlahir, tuk suci bagaibayi...
Tuk selamanya, dalam bumi yang telah diperbarui..

Luluh kerena cinta

Ego dan keras, itulah aku..
Aku sang lelaki yang sadar akan kelemahanku...
Aku tak mampu berdiam, sekalipun orang berkata...
Telingaku tertutup, bagi orang yang berbisik...
Semua bagiku sampah dan caci makilah bagi mereka...
Hatiku keras bagaikan baja...
Sekali terhantuk, kan berbunyi lebih keras..
Tak mudah remuk sekalipun diadu...
Kumuntahkan semua kekesalan...
Sedaripun tak terpikir orang lain kesakitan..
Bintang itu turun dalam peraduannya...
Membawa sebakul cinta hanya tuk padamkan amarahku..
Kupandang dia yang begitu halus bagaikankapas..
Elok nan rupawan, sekalipun hanya sekali pandang...
Hatiku sedikit mencair dalam setiap nadanya...
OH... aku luluh lantah bagaikan air...
Aku terjerat dalam setiap katanya yang menggoda...
Paras dan wajah sempurna, buatku padam,..
Api amarah dulu, manakan gerangan....
Semuanya berubah karena si pujaan hati....
Hatiku berubah, dari besi menjadi lidi..
Mudah patah karena sekali ucapannya...
Wanita yang penuh kasih sayang dan kelembutan..
Membuat jiwaku yang keras bagai karang...
Tlah lembut pula sepertinya hanya dalam cintanya...

Bebaskan aku dari serabut asa

Peluh dan kesah mendera dalam dada...
Indahnya cinta terdahulu tlah kurasa sirna..
Bayangkanlah wahai sobat...
Aku terjerat dalam kebohongan...
Dia yang mengatasnamakan cinta tlah lari...
Lari dari jiwaku yang menantikan cinta ini..
Aku haus...begitu lapar akan cinta..
Cinta sejati yang tak kunjung kutemukan...
Terjebakku di dalam serabut asa...
Dan takkan sanggup kubertahan dari ini semua...
Selama aku terperanjat dalam kegelapan malam..
Aku terbangun di malam hari..
Dan tertidur di siang hari...
Mengapa? Mengapa dunia merubah hariku...??
Semua yang indah tlah direbut oleh si Jahat...
Aku runtuh dalam keputus asaan dan kegelapan...
Aku ingin bangkit kembali..
Mencari dalal terangnya cinta..
Sedari dulu belum jua kurasakan kehebatannya...
Dan buatku semakin terjaga bilaku terlelap...
Lepaskanlah...bebaskan aku dari serabut asa ini..
Agar ku jua merasakan betapa indah arti sebuah cinta..

Jeritan dalam kebahagiaan

Kuberteriak....dalam kebahagiaan....
Oh...............cintaaaa...........
Engkau tlah hadir dan mengisi ruangku..
Ruang yang kosong dan gelap ini..
Betapa indah Tuhan ciptaan yang kauberikan...
Buatku sadar...tanpa dia kutak bisa hidup....
Kumenjerit....menggema dalam keheningan...
Jiwaku damai dengannya...cinta.............
Engkau tlah menjadi kekasihku...
Dalam setiap hariku yang penuh cobaan...
Kita lalui bersama, walau banyak rintangannya...
Kekuatan kita bersama, yang jadikan kita mampu...
Ah......cintaku bersemi...
Bagaikan taman di surga langit..
Aku berbungan dan bertebaran wangiku...
Aku memegang tangannya dan memeluk dia...
Kukecup dia dalam setiap nafas...
Dia, dia yang berikan aku bahagia...
Kuterpejam dalam indahnya cinta ini.....
Sejuk kurasakan bila terus mencinta..
Sampai akhirnya, jeritan itu berakhir...
Dan aku kan menutup mata dalam lembaran hidup...
Aku kan menangis pilu, karena perpisahan...
Hanya maut yang memisahkan cinta...
Tapi memori dalam roh ini...
Takkan terhapus, bahkan jiwa ini terpadamkan...

Bunuh aku bilaku mendua

Sayang....kukatakan ini padamu..
Rasa sayangku yang memuncak hanya untukmu...
Yang tingginya melebihi langit...
Yang dalamnya lebih dalam dari lautan...
Sumpah setia yang takkan kuingkari padamu...
Setiap jengkal nafasku adalah nafasmu..
Seribu detak jantungku semuanya milikmu...
Cinta dan sayang ini adalah hartamu..
Jangan pernah kau ragukan akan cintaku ini...
Aku sayang dan cinta mati padamu...
Bukan dalam permainan, tapi dalam kenyataan..
Tak hanya sekedar kata-kata saja kuucapkan...
Kupenuhi janji setia dalam ikatan kelingking kita..
Dan aku kan setia dalam masa-masa hidupku...
Dan berjanjilah padaku tuk setia seperti daku...
Jangan berpaling, aku jua tak pernah beranjak...
Namun ingatlah ini sayangku, akan sumpahku....
Jangan sungkan bunuh aku, bilaku mendua..
Dan kutakkan rela, bila kau menangisi aku karena ini..
Aku cinta dan amat cinta padamu...jangan lepaskan aku..
Dan semuanya ini, menjadi sempurna karena ada kamu...
Sempurnakan aku, dan sumpahku akan kupegang...
Selamanya...........

Angur cinta memabukkan

Oh...aku di mabuk asmara...
Aku bernyanyi tak henti setiap hari..
Aku menari-nari tanpa perduli...
Kuberkata-kata indah karena mabuk..
Oh...gilanya aku karena cinta...
Aku tlah minum anggur itu...
Merah merona dan menggoda rasa...
Kucicip hanya setetes saja..
Dan mabuknya, begitu dasyat kurasakan...
Oh...betapa nikmatnya anggur cinta..
Setiap waktu kutertawa...
Setiap massa aku bergembira...
Menari-nari bersama bidadari..
Yang tak pernah lelah minum bersamaku...
Aku mabuk akan cinta...
Selama aku masih mabuk dalam cinta...
Kutakkan berhenti menggilaimu...
Karena indahnya buatku mati raga...
Dan selama cinta, aku kan mabuk asmara...

Bantang kejoraku

Oh sayangku..
Malam ini semakin larut...
Tiba lagi saatnya kita beristirahat..
Sejenak berdiam dalam keheningan...
Tuk nikmati malam ini bersama bintang..
Lihatlah ke dalam hatiku...
Ada bayang dirimu yang bersinar...
Bagaikan bintang kejora dalam dadaku..
Kau tenangkan aku, sejukkan hatiku...
Selama cintamu ada...
Kasihku selalu abadi hanya untukmu...
Selalu sinari dalam kegelapan..
Dan berkelap-kelip dalam peraduannya...
Sayangku, pejamkanlah matamu...
Dekaplah purnama di sisi bantalmu..
Dan genggamlah bintangku dalam senyuman...
Sejenak pelankan nafas dan terlelaplah..
Bintang kejoramu selalu terang..
Dan kupandang slalu saatku terpejam...
Cahaya rinduku memancar darimu...
Demi menanamkan rasa sayang lewat tidurmu...
Aku cinta kamu sayangku...
Selamat tidur...Moga mimpi indah...

Rindukan Suaramu

Oh gadisku....
Begitu lama tak dengar aroma manjamu...
Begitu lama tak mendengar candamu...
Aku di sini menantimu dalam kerinduan...
Sayangku, aku begitu larut dalam rasa kangen..
Tuk selalu peluk engkau dalam malammu...
Tuk menjagamu dalam gelap mataku...
Kuingin kau selalu di sisi tak jauh dariku...
Kubegitu dambakan engkau kembali...
Dan hapuskan diriku dari dunia penantian...
Agar kau bawa daku ke dalam sisi cintamu...
Hingga kulega dalam kehausan ini..
Cintaku.. gadis manisku...
Dengarkanlah slalu rasaku ini...
Sekalipun aku tlah lama tak berkata padamu...
Cinta ini slalu menjagamu...
Aku tak lepaskan genggaman sayangmu..
Kuharapkan kau selalu peluk cintaku...
Supaya aku tetap dalam pengharapan..
Akan kembalinya engkau tuk bercerita...
Sungguh sayangku..
Aku begitu merindukan suaramu..
Datanglah kemari duhai adinda..
Segarkanlah aku dari kekeringan ini...
Cintaku, hanya padamu, manis...

Mimpi bersama bidadari

Oh bidadariku...
Aku terlalu lelah tuk bangun..
Kuingin selalu tertidur dan bermimpi...
Pecah kalbuku dalam pesona dirimu....
Kau begitu cantik dan indah....
Sekalipun hanya dalam mimpi kau terjamah...
Engkau tak habisnya pesona buatku...
Tiada kuingin terjaga dari mimpi indah ini...
Mimpiku bagaikan kenyataan...
Selayaknya dunia nyata, kau mencinta..
Aku dalam pelukan kasihmu terdiam menatapmu...
Matamu penuh sinar kasih, menegakkan aku...
Kita berlari di sekitar kolam surga..
Bersama terbang kian ke mari...
Melonjak dalam keindahan dunia...
Yang penuh cinta tiada akhir..
Sayangku, aku ingin terus terpejam...
Engkau bidadari bawakan bahagia...
Tuk selamanya kan aku puja...
Hingga kusiap terjaga dan bermimpi lagi bersamamu...

Basuhkanlah lukaku

Kasih, Lihatlah aku di padang yang suram ini...
Aku terluka penuh bercak yang tak terhapus...
Bergulir berjuta darah jatuh menetes...
Menghempas hatiku yang tak kunjung sembuh...
Kasihku, basuhkanlah lukaku ini...
Gantilah darahku dengan cintamu...
Karena kutlah tak lagi bisa merasa...
Keindahan dunia yang orang lain rasakan..
Sisi terangku hampir padam..
Kutak mampu lagi buat warnaku merona..
Kutak mampu lagi tuk menatap langit biru...
Dengan apa lagi aku harus berkata, sayangku...
Mereka yang dulu tlah membuatku kecewa...
Menjual cinta dalam segala keuntungan...
Merobek semua lukaku yang tlah mengering..
Apakah salah bilaku mencintai, sayangku??
Kasihmulah yang buatku hidup,duhai sayangku...
Kemana arahku tlah kau temukan pencariannya...
Persembunyian hatiku tlah kau singkap...
Dan kau panahkan pelita cintamu yang terang...
Kau berikan aku kesejukkan...
Hingga berjuta cerca di tubuh hati ini lenyap..
Serukanlah duhai sayangku, katakanlah...
Bahwa kau cintaiku semata karna ketulusan..
Kutak perlu pengakuan akan bibirmu sayangku..
Hanya kejujuran yang sekecil biji gandum..
Bisa buatku tersenyum menatap dunia...
Bangunkan aku dari ketiduran panjang ini..
Sembunyikanlah aku dari luka lama sayangku..
Jangan biarkan lagi tubuhmu melukaiku...
Kukan mencintaimu dan berikan dikau terbaik..
Sepanjangku hidup, dan takkan sirna cintaku ini...

Kenangan indah

Duhai kasihku...
Teringatku kembali akan dikau di sini..
Kala kita masih bersama mengungkapkan rasa...
Kuterpana dan merindukan engkau kembali...
Tak sepatah katapun kulepaskan daripadamu...
Kalimat-kalimat cinta terindah dari hatiku..
Selalu terbuai dalam kerangka asmaramu....
Oh, kasih...
Suaramu yang halus bagaikan desau anginkurindukan..
Parasmu yang elok bagaikan pelangi aku impikan...
Semua yang ada padamu membekas dalam jiwaku...
Seakan ukiran terdalam kauciptakan abadi...
Tak satu jua bagian yang hilang tentangmu..
Aku sungguh sayang dan cinta mati padamu....
Sayangku, mampukah engkau bertahan sayang...
Engkau yang ada di seberang sana...
Selalu kunantikan dengan sejuta rasa...
Yang malam selalu kuimpikan..
Dan siang selalu aku lamunkan...
Sayangku, kisah kita tiada sempurna..
Karena sang waktu pertemukan kita sekejap saja...
Kuingin kau kembali lagi..
Bersamaku selalu, dan ciptakan surga kita...
Yang jadi peraduan hati, bagi kita berdua...
Selamanya......
I love you...
 
;